Idul Adha 2021

Jangan Lewatkan 6 Amalan Sunah Sebelum Sholat Idul Adha 1442 H, Termasuk Mandi Wajib & Tahan Lapar

Sholat Idul Adha termasuk sunah di hari raya Idul Adha 2021 yang bisa dilakukan umat muslim.

Penulis: Salma Fenty | Editor: Salma Fenty Irlanda
Tribun Jateng/Hermawan Handaka
Ilustrasi - Sholat Idul Adha termasuk sunah di hari raya Idul Adha 2021 yang bisa dilakukan umat muslim. 

Reporter : Salma Fenty

TRIBUNMATARAM.COM Tunaikan amalan sunah sebelum sholat Ied Idul Adha 1442 H, berbeda dengan amalan sunah sebelum Sholat Ied Idul Fitri.

Sederet amalan sunah yang bisa dilakukan jelang sholat Ied Idul Adha 1442 H.

Amalan sunnah yang bisa dilakukan wanita haid saat terhalang sholat Idul Adha 1442 H.

Selasa, 20 Juli 2021 yang bertepatan dengan 10 Dzulhijjah 1442 H akan dilaksanakan sholat Idul Adha 2021, berikut selengkapnya niat hingga amalan sunnah yang juga bisa dilakukan wanita yang haid.

Sholat Idul Adha termasuk sunah di hari raya Idul Adha 2021 yang bisa dilakukan umat muslim.

Meski termasuk ibadah sunah, masih ada banyak pahala yang bisa diraih jika mengikuti 6 sunah lainnya.

Apalagi untuk wanita yang sedang haid atau menstruasi sehingga tak bisa ikut ibadah shalat idul adha yang digelar Selasa (20/7/2021).

Baca juga: Kapan Puasa Arafah 1442 H Dilakukan Jelang Idul Adha 2021? Jangan Lewatkan Penggugur Dosa 2 Tahun

Baca juga: Niat Sholat Ied Idul Adha 1442 H Selasa 20 Juli 2021, Lengkap Tata Cara, Bacaan dan Lafal Takbiran

Berikut ini 6 sunnah yang bisa dilakukan untuk menambah pahala, termasuk untuk wanita yang sedang haid.

Amalan Sunnah Shalat Idul Adha

Ilustrasi sholat Idul Adha 1442 H
Ilustrasi sholat Idul Adha 1442 H (Tribun Jabar)
Selain harus sesuai rukun, kamu juga bisa menambah pahala dengan melakukan sunah lain saat shalat Idul Adha.

1.Takbiran

Disunnahkan untuk takbiran pada Idul Adha sejak setelah Shubuh pada tanggal 9 Dzulhijjah hingga Ashar tanggal 13 Dzulhijjah.

Takbiran Idul Adha ini bisa dilakukan oleh siapa saja dan di mana saja.

Baik laki-laki maupun perempuan, dewasa maupun anak-anak, semua disunnahkan takbiran.

Ilustrasi takbiran
Ilustrasi takbiran (TribunMataram Kolase/YouTube)

Bahkan untuk takbir muthlak disunnahkan sejak tanggal 1 Dzulhijjah.

Sepanjang perjalanan menuju tempat shalat juga disunahkan untuk mengucapkan takbir hingga sampai pada tempatnya.

2.Mandi sebelum shalat ied adha.

Ilustrasi mandi wajib atau mandi junub
Ilustrasi mandi wajib atau mandi junub (Shutterstock)

Sebelum shalat Idul Adha, umat Islam disunnahkan untuk mandi terlebih dahulu.

Mandi Idul Adha dilakukan seperti mandi besar, hanya niatnya yang berbeda, yakni niat mandi sunnah Idul Adha.

3.Memakai pakaian terbaik untuk shalat ied.

Setelah mandi, disunahkan memakai pakaian terbaik untuk menjalankan shalat idul adha.

Sementara untuk perempuan, sunnahnya memakai pakaian yang sederhana atau pakaian yang sehari-hari digunakan.

4. Memakai Minyak Wangi

Tak hanya menggunakan pakaian terbaik, pria juga disunnahkan untuk menggunakan minyak wangi seperti halnya sebelum shalat Jumat.

Memakai wewangian dan pakaian berlebih bagi kaum perempuan hukumnya makruf.

وَيُسْتَحَبُّ أَنْ يَلْبَسَ أَحْسَنَ مَا يَجِدُهُ مِنَ الثِّيَابِ، وَأَفْضَلُهَا الْبِيضُ، وَيَتَعَمَّمُ. فَإِنْ لَمْ يَجِدْ إِلَّا ثَوْبًا، اسْتُحِبَّ أَنْ يَغْسِلَهُ لِلْجُمُعَةِ وَالْعِيدِ، وَيَسْتَوِي فِي اسْتِحْبَابِ جَمِيعِ مَا ذَكَرْنَاهُ، الْقَاعِدُ فِي بَيْتِهِ، وَالْخَارِجُ إِلَى الصَّلَاةِ، هَذَا حُكْمُ الرِّجَالِ. وَأَمَّا النِّسَاءُ، فَيُكْرَهُ لِذَوَاتِ الْجَمَالِ وَالْهَيْئَةِ الْحُضُورُ، وَيُسْتَحَبُّ لِلْعَجَائِزِ، وَيَتَنَظَّفْنَ بِالْمَاءِ، وَلَا يَتَطَيَّبْنَ، وَلَا يَلْبَسْنَ مَا يُشْهِرُهُنَّ مِنَ الثِّيَابِ، بَلْ يَخْرُجْنَ فِي بِذْلَتِهِنَّ.

Disunnahkan memakai pakaian yang paling baik, dan yang lebih utama adalah pakaian warna putih dan juga memakai serban. Jika hanya memiliki satu pakaian saja, maka tidaklah mengapa ia memakainya. Ketentuan ini berlaku bagi kaum laki-laki yang hendak berangkat shalat Id maupun yang tidak. Sedangkan untuk kaum perempuan cukuplah ia memakai pakaian biasa sebagaimana pakaian sehari-hari, dan janganlah ia berlebih-lebihan dalam berpakaian serta memakai wangi-wangian.

5. Menahan Lapar

Jika sebelum shalat idul fitri kita disunahkan makan dulu sebelum berangkat, namun sebelum shalat idul adha kebalikannya.

Buraidah radliallahu anhu, berkata:

كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لاَ يَخْرُجُ يَوْمَ الْفِطْرِ حَتَّى يَطْعَمَ وَيَوْمَ النَّحْرِ لاَ يَاْكُلُ حَتَّى يَرْجِعَ فَيَاْكُلُ مِنْ نَسِيْكَتِهِ

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tak keluar untuk salat Idul Fitri sebelum makan, sedangkan pada Hari Raya Kurban beliau tidak makan hingga kembali (dari salat) lalu beliau makan dari sembelihannya”

6. Menempuh jalan yang berbeda saat pergi dan pulang shalat ied.

Disunnahkan untuk menempuh jalan yang berbeda antara pergi dan pulang shalat Idul Adha.

Jadi ketika pergi ke lapangan melewati satu jalan, hendaknya pulangnya melalui jalan yang lain.

Dari sa’d radliallahu ‘anhu, bahwa nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam keluar menuju lapangan dengan berjalan kaki dan beliau pulang juga dengan berjalan. (HR. Ibn majah dan dishahihkan al-Albani)

Untuk Wanita Haid

Disunnahkan pula untuk wanita yang sedang haid tetap berangkat ke lapangan tempat Shalat Idul Adha diselenggarakan.

Laksanakan juga sunah sebelum berangkat shalat Idul Adha agar mendapat pahala meski tak bisa melaksanakan shalat.

Dari Ummu ‘Athiyah radliallahu ‘anha mengatakan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan kami untuk mengajak keluar gadis yang baru balig, gadis-gadis pingitan, dan orang-orang haid untuk menghadiri shalat Idul Fitri dan Idul Adha…. Saya bertanya: Ya Rasulullah, ada yang tidak memiliki jilbab? Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Hendaknya saudarinya meminjamkan jilbabnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Niat dan Rukun Shalat Idul Adha

Tata cara shalat juga harus diperhatikan agar sesuai rukun dan shalat menjadi sah.

Shalat Idul Adha dilaksanakan dalam dua rakaat dan setiap rakaat terdapat bacaan-bacaan khusus.

Baru setelah shalat Idul Adha akan dilaksanakan penyembelihan hewan kurban.

Simak niat, bacaan, dan rukun shalat Idul Adha di bawah ini seperti dikutip Tribun Mataram dari Tribunnews, berikut ini bacaan niat dan tata cara shalat Idul Adha

1. Niat

Niat menjadi rukun yang harus dilakukan.

Niat merupakan itikad tanpa ragu untuk melaksanakan sebuah perbuatan.

Meskipun niat menjadi urusan dalam hati, melafalkannya akan membantu seseorang untuk menegaskan niat tersebut.

اُصَلِّى سُنُّةً عِيْدِ الْاَضْحَى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَأْمُوْمًا للهِ تَعَالَى

Usholli sunnatan ‘iidil adhaa rok’ataini mustaqbilal qiblati ma’muuman lillaahi ta’aalaa

Artinya: “Saya niat sholat sunnah idul adha dua raka’at menghadap kiblat sebagai ma’mum karena Allah Ta’ala”

Ilustrasi Idul Adha 2021
Ilustrasi Idul Adha 2021 (FaseBerita.id)

2. Takbiratul Ihram

Setelah takbiratul ihram yakni membaca doa iftitah, dilanjutkan dengan membaca takbir sebanyak tujuh kali di rakaat pertama.

Di antara takbir tersebut, terdapat bacaan khusus.

اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا

Bacaan Latin : Allahu Akbar Kabiro, Walhamdulillahi Katsiro.. Wasubhanallohi Bukrotaw Wa'ashila...

Artinya: “Allah Maha Besar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, Maha Suci Allah, baik waktu pagi dan petang.”

Bisa juga membaca:

سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ

Bacaan Latin : SUBHANALLAH WAL HAMDULILLAH WA LAA ILAHA ILLALLAH WALLAHU AKBAR

Artinya: “Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan selain Allah, Allah maha besar".

3. Shalat seperti biasa

Setelah itu, umas Islam yang melaksanakan shalat Idul Adha melakukan shalat seperti biasa.

Diawali dengan membaca surat Al-Fatihah dan lanjutkan dnegan surat lainnya.

Disunnahkan untuk membaca surat Qof, Al- Qomar, Al- A'la, atau surat Al-Gosiyah.

Kemudian dilanjutkan dengan ruku', sujud, duduk di anatar dua sujud dan seterusnya.

4. Takbir 5 kali di rakaat kedua

Pada rakaat kedua, umat Islam wajib membaca takbir sebanyak lima kali.

Bacaan khusus sama seperti pada rakaat pertama.

Pada rakaat kedua, umat Islam dianjurkan untuk membaca surat Al-Ghasyiyah.

Shalat kemudian dilanjutkan seperti baisa dan diakhir dengan mengucap salam.

5. Membaca takbir di awal khutbah

Setelah salam, disarankan untuk tidak bergegas pulang.

Umat Islam dianjurkan untuk mendengarkan khutbah terlebih dahullu hingga selesai.

Di awal khutbah pertama disunnahkan membaca takbir 9 kali secara berkesinambungan.

Sementara pada khutbah kedua, disunnahkan membaca takbir sebanyak 7 kali.

Setelah dilaksanakan shalat idul adha biasanya baru dilaksanakan penyembelihan hewan kurban.

Berita lain terkait Idul Adha 1442 H

Sumber: Tribun Mataram
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved