Kehamilannya Disebut Tak Logis, Korban Pemukulan Satpol PP Gowa Dilaporkan: 'Menanti Kuasa Allah'
Menurut Riyana, kehamilannya memang tak terlihat oleh dokter. Bahkan, dirinya mengaku jika perutnya sering membesar dan mengempes sendiri.
Penulis: Salma Fenty | Editor: Irsan Yamananda
AKP Mangatas Tambunan menerangkan, Riyana dan Ivan dilaporkan atas berita bohong soal pengakuan hamilnya.
"Berita bohong," kata AKP Mangatas Tambunan.
Sebelumnya, Polisi fokus pada tindakan penganiayaan yang dilakukan Mardani Hamdan pada Riyana dan Ivan.
Saat membuat laporan polisi atas tindak pemukulan itu, kata AKP Mangatas Tambunan, Riyana juga tak menyertakan bukti kehamilannya.
"Polisi fokus pada pemeriksaan penganiayaan, belum ada (bukti kehamilan)," kata AKP Mangatas Tambunan.
Kemarin, Ivan Vanhouten sendiri baru saja kembali membahas soal kehamilan Riyana.
Ivan yakin bahwa istrinya, Riyana memang benar-benar hamil.
"Bismillah saya yakin dan percaya Atas kehamilan istri saya karna saya yg jalani rumah tanggah ini ,
sebelum kejadian ini tahun kemarin dan bulan" sebelumnya kami sudah umumkan di FB bahwa istri saya hamil.
Saya hanya menanti kekuasaan Allah," tulis Ivan Vanhouten di Facebook.
Sebelumnya, Melansir Tribun Timur, Riyana justru mengurai cerita lain soal kehamilannya.
Riyana sempat histeris ketika menjalani perawatan di Rumah Sakit Thalia, Panciro.
Menurut Riyana, setelah dicek petugas medis di rumah sakit tersebut menyatakan dirinya tak hamil.

"Laki-laki dia cek perut saya. Baru dia bilang pantas dipukul Satpol PP karena begitu gayamu," kata Riyana menirukan ucapan petugas medis.
Petugas medis bermaksud melakukan USG, namun Riyana menolak.