Kasus Sumbangan Rp 2 T Akidi Tio: Berawal dari Kabar Kadinkes Hingga Permintaan Maaf Kapolda Sumsel

Berikut deretan fakta terbaru mengenai kasus sumbangan Rp 2 triliun dari keluarga mendiang Akidi Tio.

Penulis: Irsan Yamananda | Editor: Irsan Yamananda
TribunSumsel/ Shinta
Heriyanti putri bungsu Akidi Tio dijemput petugas dari Polda Sumsel (Shinta Dwi Anggraini/Tribun Sumsel) 

TRIBUNMATARAM.COM - Nama keluarga mendiang Akidi Tio tengah menjadi perbincangan dalam beberapa hari terakhir.

Seperti diketahui, keluarga Akidi Tio menyerahkan sumbangan senilai Ro 2 triliun.

Sumbangan itu mereka berikan secara simbolis pada tanggal 26 Juli 2021.

Acara penyerahan tersebut dilakukan di Mapolda Sumatera Selatan.

Terlihat Kapolda dan Gubernur Sumsel turut menghadiri acara tersebut.

Sontak, hal tersebut jadi perbincangan publik karena nominal fantastis yang diserahkan oleh keluarga Akidi Tio.

Baca juga: Polisi Akhirnya Lakukan Tes Kejiwaan pada Anak Akidi Tio, Ini Penjelasan Polda Sumsel Soal Hasilnya

Baca juga: Hotman Paris Sebut Sumbangan Akidi Tio Tak Masuk Kategori Pidana: Dalam Kasus Ini Siapa yang Korban?

Heriyanti Putri Akidi Tio bersama Suami, Rudi Sutadi,suaminya beserta anak laki-laki mereka berinisial KL keluar dari gedung Ditreskrimum Polda Sumsel pada pukul 21.57 WIB.
Heriyanti Putri Akidi Tio bersama Suami, Rudi Sutadi,suaminya beserta anak laki-laki mereka berinisial KL keluar dari gedung Ditreskrimum Polda Sumsel pada pukul 21.57 WIB. (TribunSumsel/ Shinta)

Polisi memanggil anak Akidi, Heriyanti serta suami dan anaknya ke Mapolda Sumsel karena keluarga Akidi Tio berjanji akan mencairkan uang sumbangan tersebut pada 2 Agustus 2021, tapi tak kunjung cair.

Heriyanti kembali menjanjikan sumbangan cair tanggal 3 Agustus 2021, tapi tidak terealisasi juga.

Setelah ditelisik, ternyata saldo rekening Heriyanti tidak mencukupi. 

Mengutip dari berbagai sumber, berikut deretan fakta terbaru mengenai kasus tersebut:

Baca juga: Sumbangan Rp 2 Triliun Jadi Polemik, Anak Akidi Tio Janji Tetap Cair, Polisi: Tak Cair Tidak Masalah

Berawal Kabar dari Kadinkes

Kapolda Sumsel Irjen Eko Indra Heri menyebutkan, informasi mengenai rencana sumbangan Rp 2 triliun itu disampaikan pertama kali oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel Lesty Nuraini.

Bahkan, Lesty yang pertama kali menghubunginya terkait bantuan dari keluarga Akidi Tio.

Saat dikonfirmasi, Lesty membenarkan pernyataan itu.

Dia merupakan orang pertama yang menghubungi Eko terkait klaim dana bantuan ini.

"Betul, Prof Hardi (dokter keluarga Akidi) minta ke saya nomor ponsel Pak Kapolda. Kemudian saya izin kepada Kapolda, apakah boleh untuk menyampaikan nomor ponselnya, karena Prof Hardi kan memang orang senior kesehatan," kata Lesty usai mengikuti rapat di Kantor Gubernur Sumsel, Kamis (5/8/2021).

Menurut Lesty, Kapolda mengizinkan dan ia pun menyerahkan nomor ponsel Eko kepada Hardi Darmawan yang merupakan dokter pribadi keluarga Akidi Tio.

Lesty sempat datang ke ruang kerja Kapolda Sumsel untuk membahas penyerahan secara simbolis bantuan Rp 2 triliun tersebut bersama Prof Hardi.

Saat itu, mereka sama sekali tidak memiliki pikiran negatif terhadap Heriyanti, anak Akidi.

"Saya tidak kenal keluarga Akidi, tetapi saya sangat mengenal Prof Hardi tentunya. Dengan Kapolda kami selalu bertemu untuk membahas penanganan Covid-19 di seluruh kabupaten/ kota," ujar Lesty.

Baca juga: Jika Terbukti Hoaks, Sumbangan 2T Akidi Tio Mengulang Hoaks Ratna Sarumpaet? Ini Perbedaannya

Kapolda Sumsel Minta Maaf

Penyerahan bantuan dana Rp2 Triliun dari keluarga alm Akidi Tio, pengusaha asal Kota Langsa Kabupaten Aceh Timur untuk penanganan covid-19 di Sumsel, Senin (26/7/2021). Berita populer nasional Tribunnews: Hibah pengusaha Akidi Tio senilai Rp 2 triliun diduga hoaks, alasan PPKM Level 4 diperpanjang
Penyerahan bantuan dana Rp2 Triliun dari keluarga alm Akidi Tio, pengusaha asal Kota Langsa Kabupaten Aceh Timur untuk penanganan covid-19 di Sumsel, Senin (26/7/2021). Berita populer nasional Tribunnews: Hibah pengusaha Akidi Tio senilai Rp 2 triliun diduga hoaks, alasan PPKM Level 4 diperpanjang (Dok. Polda Sumsel)

Sementara itu, Eko meminta maaf atas polemik klaim sumbangan Rp 2 triliun dari keluarga Akidi Tio.

Eko mengatakan, hal ini terjadi karena dia tak berhati-hati sebelum menggelar seremoni sumbangan bernilai fantastis tersebut.

"Kepada seluruh masyarakat Indonesia, Kapolri, para anggota Polri se-Indonesia, juga masyarakat Sumsel, terutama tokoh masyarakat Sumsel kepada Forkopimda, Gubernur, Pangdam, Danrem, dan yang lain juga dilibatkan langsung dalam acara kemarin. Sebagai pribadi dan Kapolda Sumsel, saya mohon maaf atas kegaduhan ini," kata Eko saat menggelar konferensi pers di ruang kerjanya, Kamis.

Eko mengakui bahwa ia mengenal almarhum Akidi Tio dan seorang anak Akidi bernama Ahong saat bertugas di Aceh Timur.

Namun, dia tidak mengenal Heriyanti yang merupakan anak bungsu Akidi.

Baca juga: Pasca-Diperiksa Dugaan Hoaks Sumbangan Covid-19 2T Akidi Tio, Heriyanti Dikabarkan Alami Sesak Napas

Kapolda Sumsel Maafkan Keluarga Akidi Tio

Eko mengatakan, memaafkan keluarga besar Akidi Tio dan anak bungsunya Heriyanti terkait bantuan Rp 2 triliun yang saat ini belum menemukan titik terang.

"Terlepas ada atau tidaknya dana itu nantinya, saya sudah memaafkan keluarga besar Akidi maupun pihak lain yang menghujat maupun berempati kepada saya, saya juga berterima kasih. Saya sudah memaafkan semuanya dan terima kasih, walaupun dana itu nanti ada atau tidaknya," kata Eko.

Dengan kejadian tersebut, Eko meminta kepada seluruh pihak untuk menghilangkan semua kegaduhan tersebut dan kembali berkonsentrasi menangani pandemi Covid-19 yang kini masih berlangsung.

Polisi Lakukan Tes Kejiwaan

Saat ditanya mengenai hasilnya, Supriyadi meminta semua pihak untuk bersabar karena hasil tes psikologis tidak bisa langsung keluar.

"Melakukan pemeriksaan psikologi oleh psikolog yang ada di Polda. Hasilnya masih nunggu, kan tidak bisa langsung keluar."

"Yang kedua kita juga meminta bantuan kepada psikolog yang ada di Jakarta, terkait tambahan-tambahan, khususnya terkait psikologis," kata Supriyadi dalam tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Jumat (6/8/2021).

Setelah tes kejiwaan selesai dilakukan, pemeriksaan kepada Heriyanti terkait kasus sumbangan Rp 2 triliun akan dilanjutkan.

Kondisi Terkini Heriyanti

Diberitakan sebelumnya, anak Akidi Tio, Heriyanti dikabarkan sakit sampai mengalami sesak napas.

Polda Sumsel pun menerjunkan dokter polisi ke rumah Heriyanti untuk memeriksa kondisi kesehatannya.

Dokter Forensik RS Bhayangkara Polda Sumsel, Kompol Mansuri, ditunjuk mengecek kondisi kesehatan Heriyanti.

Setelah melakukan pemeriksaan selama 15 menit, Mansuri memastikan kini kondisi Heriyanti dalam keadaan sehat dan tidak lagi menggunakan alat bantu oksigen.

Terkait adanya tes PCR yang dijalani Heriyanti, Mansuri menyebut hal itu adalah kewenangan dinas kesehatan setempat yang melakukannya.

"Kita cuma periksa dan wawancara saja. Saturasinya bagus, tabung oksigen sudah dilepas. PCR mungkin dari Dinkes. Kita periksa tensi dan nadi. Kondisinya bagus," kata Mansuri dikutip dari tayangan video di kanal Youtube Kompas TV, Senin (2/8/2021).

Diketahui, sebelum kedatangan dokter forensik dari kepolisian, tim medis datang pada Rabu (4/8/2021) untuk melakukan tes Covid-19.

Setelah 10 menit melakukan pemeriksaan di dalam rumah Heriyanti, tim medis keluar dan mengatakan anak bungsu almarhum Akidi Tio itu mengalami gejala Covid-19.

Artikel lainnya terkait Akidi Tio

(Kompas/ Tribunnews/ TribunMataram)

Sumber: Tribun Mataram
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved