Hari ke-7 Pembunuhan Ibu & Anak di Subang Belum Terungkap, Ahli Forensik : Pelaku Masih Berkeliaran
Menurut keterangan ahli psikologi forensik, Reza Indragiri, pelaku diduga hingga kini masih bebas berkeliaran.
Penulis: Salma Fenty | Editor: Irsan Yamananda
Reporter : Salma Fenty
TRIBUNMATARAM.COM - Sudah hari ketujuh sejak Tuti (55) dan putrinya, Amalia Mustika Rahayu (23) tewas dibunuh secara keji.
Namun, hingga kini, polisi masih enggan untuk membeberkan siapa pelaku di balik tewasnya Tuti dan Mustika.
Menurut keterangan ahli psikologi forensik, Reza Indragiri, pelaku diduga hingga kini masih bebas berkeliaran.
Reza juga setuju dengan pendapat polisi yang menyebut pelaku merupakan orang terdekat korban.
Hal itu terlihat dari jarak kematian antara Tuti dan putrinya, Amalia.
Seperti diketahui, Tuti meninggal 5 jam sebelum kematian Amalia.
Dalam waktu 5 jam tersebut, diduga kuat, pelaku berusaha untuk menguasai kondisi TKP.
Tak cuma itu, pelaku juga dipastikan mengetahui kebiasaan kedua korban.
Baca juga: Akan Diungkap dalam Waktu Dekat, Polisi Makin Yakin Pelaku Pembunuh Ibu & Anak di Subang Orang Dekat
Baca juga: Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Ada Jejak Kaki Misterius di Rumah Korban, Ini Kata Polisi
"Jarak pembunuhan korban satu dan korban lain itu sekitar 5 jam. Kita bisa bayangkan, betapa para pelaku menguasai TKP dengan sangat lama. Barangkali itu salah satu alasan kenapa polisi membangun spekulasi bahwa pelaku diduga adalah orang dekat. Karena penguasaan TKP yang sedemikian baik," ungkap Reza Indragiri dikutip TribunMataram.com dari TribunnewsBogor.com, Selasa (24/8/2021).
Lebih lanjut, Reza Indragiri pun menganalisa gelagat pelaku.
Menurut Reza Indragiri, pelaku diduga sudah tahu betul kebiasaan korban.
"Itung-itungannya juga menjadi masuk akal karena orang dekat lah yang diasumsikan tahu dengan pola kebiasaan korban. Di mana korban pada posisi tertentu. Kelemahan seperti apa," imbuh Reza Indragiri.
Meski begitu menurut Reza Indragiri, sulit untuk mendefinisikan orang dekat seperti apa.

Karenanya, butuh pemeriksaan saksi lebih lanjut terkait dengan dugaan tersebut.
"Sulit mendefinisikan orang dekat. Apalagi orang yang tinggal satu rumah, atau pada radius tertentu, atau yang secara fisik tidak dekat tapi intens via media sosial?" ujar Reza Indragiri.
Lebih lanjut, Reza Indragiri juga menganalisa motif pelaku pembunuhan Tuti dan Amalia.
Dalam kasus pembunuhan, ada dua motif yang diemban pelaku.
Yakni motif emosional dan instrumental.
Motif emosional adalah motif yang digunakan pelaku sehingga melakukan kekerasan kepada korbannya kala melancarkan aksi pembunuhan.
Sementara motif instrumental adalah berdasarkan pada keuntungan untuk pelaku, seperti kasus pencurian.
Dalam kasus ini, polisi seolah berspekulasi bahwa hanya motif emosional saja yang ada pada pelaku.
Hal tersebut berdasarkan tidak adanya barang berharga korban yang hilang.

Padahal bisa saja ada motif instrumental di kasus pembunuhan ini.
Sebab barang berharga korban tidak selalu berada di dalam rumah, bisa saja berada di tempat lain.
"Polisi bilang kalau tidak ada barang berharga yang hilang di TKP. Hal itu seolah ingin menyampaikan ke publik bahwa kejahatan ini adalah kejahatan dengan motif emosional karena tidak ada barang yang hilang di rumah," ungkap Reza Indragiri.
Guna mengungkap kasus pembunuhan ini, Reza Indragiri menyebut pihak kepolisian harus fokus menganalisis empat pasal.
"Ada 4 pasal yang harus disisir polisi. Pertama apakah ini pembunuhan, apakah ini pembunuhan berencana. Ketiga apakah ini penganiayaan yang menyebabkan korban meninggal. Keempat pencurian yang disertai dengan kekerasan," ungkap Reza Indragiri.
Terkait dengan lamanya polisi mengungkap kasus pembunuhan tersebut, Reza Indragiri punya alasan.
Menurut Reza Indragiri, semakin banyak korban dan semakin banyak jumlah dugaan pelaku, maka semakin banyak hal yang harus diselidiki polisi.
"Korbannya kan ada dua, berarti ada dua jasad yang diperiksa secara forensik. Yang kedua, polisi tampaknya sudah membangun dugaan, bahwa orang yang melakukan aksi ini adalah dua orang," kata Reza Indragiri.
Hal itu lah yang akhirnya membuat polisi belum jua mengungkap kasus ini.
"Semakin banyak korban dan semakin banyak pelaku, maka semakin butuh waktu untuk pihak kepolisian untuk memastikan ini," akui Reza Indragiri.
Analisis Polisi
Dalam tayangan Sapa Indonesia Malam Kompas TV, Kapolres Subang AKBP Sumarni mengurai hasil temuan polisi.
Polisi menduga kuat pelaku pembunuhan Tuti dan Amelia adalah orang dekat yang mengenal baik korbannya.
Terkait dugaan tersebut, polisi punya tiga alasan.
Pertama, polisi menduga pelaku pembunuhan ibu dan anak itu adalah orang dekat karena tidak ditemukannya kerusakan di pintu rumah korban.
"Karena berdasarkan olah TKP seperti yang kita sampaikan, dari pintu masuk, pintu depan maupun pintu belakang tidak terjadi kerusakan," kata AKBP Sumarni, Senin (23/8/2021).
Alasan kedua adalah karena tidak banyak barang korban yang hilang.
Hingga kini, polisi baru menemukan satu barang yang hilang yakni ponsel korban.

Ketiga, polisi menduga pelaku pembunuhan adalah orang dekat karena mobil korban masih utuh.
"Barang berharga juga tidak ada yang hilang. Mobil juga masih lengkap. Jadi Kami duga ini pelaku kenal dan mudah untuk masuk ke TKP atau rumah korban," ungkap AKBP Sumarni.
Karenanya, pihak kepolisian mengaku sudah punya titik terang atas kasus pembunuhan ibu dan anak tersebut.
Namun polisi belum mau mengungkapnya ke publik lantaran masih mencari bukti kuat yang lain.
"Kami sudah punya titik terang. Cuma Kita belum bisa sampaikan ke publik. Kita masih mengumpulkan barang bukti," akui AKBP Sumarni.
Hingga saat ini, pihak kepolisian sudah memeriksa 20 orang saksi.
Termasuk di antaranya suami dan ayah korban yakni Yosep, kakak korban, serta istri muda Yosep.
"Ada sekitar 20 orang dari pihak keluarga korban, tetangga, maupun orang-orang yang pernah kontak atau berhubungan dengan korban. Saat ini menganalisa kesesuaian saksi. Termasuk dengan barang bukti yang kami temukan di TKP," ungkap AKBP Sumarni.

Rekaman Percakapan HP Amelia Diperiksa
Tak hanya itu, pihak kepolisian juga tengah menganalisa rekaman percakapan yang ada di ponsel korban.
Seperti diketahui, ponsel korban bernama Amelia saat ini hilang.
Polisi juga mencocokkan rekaman percakapan di ponsel korban tersebut dengan kesaksian para saksi yang diperiksa.
"Menurut informasi dari kepolisian, saat ini polisi tengah melakukan analisa, rekaman percakapan dari beberapa handphone milik korban dan saksi yang lain," kata Hendri Irawan.
Kapolres Subang AKBP Sumarni mengatakan, pihaknya akan segera mengungkap kasus pembunuhan ini dalam waktu dekat.
Menurutnya, bukti dan jejak pelaku sudah dikantongi oleh penyidik untuk mengungkap kasus tersebut.
Namun, pihaknya tetap untuk meminta waktu untuk menetapkan tersangka.
"Dalam waktu dekat akan terungkap dan kami akan release kepada awak media semuanya," ujarnya, Senin (23/8/2021)
Ia melanjutkan, saat ini sudah mengumpulkan beberapa barang bukti dari hasil temuan di lapangan.
"Sabar mohon waktu kalo saya jawab sekarang terlalu dini, kemarin kan sudah tahu kalo dari pintu masuk tidak ada yang dirusak ada indikasi orang terdekat," ucap AKBP Sumarni.
AKBP Sumarni menerangkan, hasil olah TKP petugas di lapangan yang tidak menemukan tindak pidana pencurian.
Kemudian polisi juga tidak menemukan tanda-tanda kerusakan dari pintu masuk rumah tersebut.
"Diketahui dari hasil olah TKP serta keterangan dari saksi-saksi diduga pelaku ini mengenal dengan korban dan sudah mengetahui situasi dari dalam rumah korban," kata AKBP Sumarni pekan lalu.

Namun, dia belum bisa memastikan identitas pelaku.
"Kami masih belum bisa sampaikan, masih dalam penyelidikan, tapi kami sudah fokuslah," ujarnya.
Sumarni juga menyebutkan, fakta temuan lainnya, pelaku pembunuhan ini lebih dari satu orang.
"Dari jejak tapak kaki yang berbeda (ada) dua, jadi diduga lebih dari satu orang," ucap Sumarni.
"Kami intinya masih menunggu. Atas kasus ini masih dalam penyelidikan, sudah ada titik terang kami mohon minta waktu supaya dapat mengungkap kasus ini," kata Kapolres Subang AKBP Sumarni.