TKP Pembunuhan Ibu & Anak Subang Berantakan seperti Dipakai Cekcok, Emas & Uang Gaji Guru Utuh
Menurut Yoris, kondisi rumah mereka yang berantakan seolah seperti digunakan untuk bertengkar.
Penulis: Salma Fenty | Editor: Irsan Yamananda
Reporter : Salma Fenty
TRIBUNMATARAM.COM - Fakta baru pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat dibeberkan oleh anak sulung sekaligus kakak kedua korban, Yoris.
Yoris yang merupakan kakak kandung Amalia Mustika Ratu dan anak dari Tuti serta Yosef mencurigai kondisi TKP di mana mayat ditemukan.
Menurut Yoris, kondisi rumah mereka yang berantakan seolah seperti digunakan untuk bertengkar.
Yang mengherankan, tidak ada barang-barang berharga yang dirampas dari rumah tersebut kecuali tiga ponsel milik Amel.
Bersama pihak kepolisian, Yoris menyebut keadaan rumah yang dijadikan tempat pembunuhan dalam kondisi berantakan.
"Waktu kemarin saya sama kepolisian ke TKP, keadaannya berantakan banget. Kayak ada yang cekcok dulu, kayak ada yang berantem," imbuh Yoris dikutip pada Selasa (31/8/2021).
Baca juga: Sepatu Putih Bukti Baru Pembunuhan Ibu & Anak Subang, Psikologis Yosef Terganggu Selalu Dituduh
Baca juga: Pengacara Ungkap Alibi Yosef, Suami Korban Pembunuhan di Subang: Dari Istri Muda Hingga Caddy Golf
Melihat kondisi tersebut, Yoris pun tertegun.

Hal itu lantaran tak ada barang berharga milik ibu dan adik kandungnya yang hilang.
Bahkan diakui Yoris, uang puluhan juta hingga emas tak disentuh pelaku pembunuhan.
"Kalau untuk barang enggak ada yang hilang kecuali HP Amel yang tiga (berjumlah 3) itu. Soalnya pas kemarin dicek, uang yang Rp 30 juta untuk gaji guru masih ada. ATM Mama sama Amel masih ada. Emas juga masih ada, enggak hilang," ungkap Yoris.
Alih-alih mengambil harta benda, pelaku pembunuhan justru hanya mengambil tiga ponsel milik Amalia.
Hal itulah yang menjadi keanehan menurut Yoris.
"Kalau barang yang hilang itu HP Amel. Satu HP iPhone 11 warna merah, HP iPad, yang ketiga itu HP Samsung," pungkas Yoris.
Jabatan Istri Muda di Yayasan
Lebih lanjut, Yoris juga bercerita mengenai hubungan keluarga dengan istri muda sang ayah, Mimin.
Hubungan tersebut terkait dengan yayasan yang dikelola keluarga Yosef.
Penjelasan itu diungkap Yoris di tengah isu miring soal dugaan keterlibatan istri muda Yosef dalam kasus pembunuhan Tuti dan Amalia.
"Waktu pertama itu memang yang mengelola itu Papa sendiri (Yosef), sama istri muda, tapi itu enggak masuk dalam struktur sih kalau si istri muda itu,"
"Di 2018 Amel lulus, baru Amel sama Mama dalam pengelolaan berdua. Kalau di struktur yayasan itu Amel sebenarnya sekretaris, Mama (Tuti) bendahara," ungkap Yoris.
Sepatu Putih Mencurigakan Terendus Anjing Pelacak
Sebuah sepatu berwarna putih terendus anjing pelacak di lokasi dibunuhnya Tuti Suhartini dan putrinya, Amalia Mustika Ratu.
Sepatu tersebut kini menjadi petunjuk polisi untuk terus mengungkap pelaku.
Babak baru penyelidikan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang terus mengalami kemajuan.
Petugas gabungan Polres Subang dan Polda Jawa Barat mengerahkan anjing pelacak untuk menemukan jejak pelaku.
Hasil pelacakan anjing pelacak, petugas menemukan bukti baru berupa sepatu berwarna putih.
"Anjing pelacak ini menemukan bukti baru. Telah ditemukan sepatu berwarna putih.
Baca juga: Chat Terakhir Amalia Mustika ke Pacar sebelum Tewas Dibunuh, Ini Jawabannya saat Ditanya Lagi Apa?
Baca juga: Pembunuhan Ibu & Anak di Subang: Ponsel Milik Korban Hilang, Tapi Uang Rp 30 Juta Tak Diambil Pelaku
Sepatu itu sudah dibawa keluar oleh pihak kepolisian untuk diciumkan kepada anjing pelacak," tutur Heri Susanto, koresponden yang hadir di TKP, dilansir dari Youtube Heri Susanto.
Meski begitu, hingga kini misteri siapa pemilik sepatu itu pun masih misteri.
Pasalnya, sepatu itu seperti bukan sepatu wanita, melainkan seperti sepatu olahraga untuk pria.
Selain itu, kepolisian pun sambil membawa anjing pelacak langsung menelusuri seluruh TKP.
Tim kepolisian tampak mencari jejak alas kaki di sekitar rumah korban dan juga di kebun.
Pasalnya, diketahui terduga pelaku pembunuhan Tuti dan Amalia Mustika itu diduga sempat kabur ke kebun dekat rumah korban.
Direktur Direktorat Reserese Kriminal Umum Polda Jawa Barat, Kombes Pol K Yani Sudarto mengaku akan memeriksa bukti baru tersebut.
Menurutnya, bukti baru ini berkaitan dengan kasus pembunuhan.
"Pemeriksaan tambahan ini (terkait) temuan dari barang bukti di lapangan yang tentunya berkaitan," kata Kombes Pol K Yani Sudarto , dilansir TribunnewsBogor.com dari TribunJabar, Senin (30/8/2021).
Mengenai alasan mengapa baru hari ke-13 diterjunkan anjing pelacak, polisi rupanya memiliki alasan tersendiri.
"Kenapa kepolisian tidak dari awal menerjunkan anjing pelacak, karena untuk dapat lebih memastikan jejak pelaku pembunuhan," tambahnya.

Jejak Pelaku Terendus
Saat olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi menemukan jejak kaki di lantai rumah korban.
Jejak kaki tersebut diduga merupakan milik pelaku pembunuhan yang kabur usai menghabisi kedua korban.
"Ada jejak di lantai itu seperti alas kaki sepatu atau sendal, jejak ditemukan di ruang tamu dan kamar korban," ucap Kapolres Subang AKBP Sumarni yang dihubungi Kompas.com, Jumat (28/8/2021) silam.
Tak hanya itu, beberapa sidik jari pun tengah dilakukan analisa untuk mengungkap siapa pelaku pembunuhan tersebut.
"Sidik jari sedang dianalisa," katanya.
Menurut Kapolres Subang AKBP Sumarni, fakta temuan lainnya di lapangan bahwa pelaku dari dugaan pembunuhan ini lebih dari satu orang.
"Dari jejak tapak kaki yang berbeda dua, jadi diduga lebih dari satu orang," ucap AKBP Sumarni.
Kemudian, jejak ceceran darah juga sempat diperiksa polisi.
Adapun seorang saksi bernama Ajat (46) mengaku sempat melihat hal mencurigakan di hari dotemukannya jenazah Tuti dan Amalia, Rabu (18/8/2021) pagi.
Kala itu, ia melihat sosok mencurigakan di TKP sebelum kedua jasad korban ditemukan.
Bahkan ia sempat melihat sosok mencurigakan itu menuju halaman tanah kosong di samping rumah korban.
Diketahui bahwa Ajat memang sempat melintas di depan rumah yang jadi TKP sebelum heboh ditemukannya jasad ibu dan anak.

Ketika itu ia melintas sekitar pukul 06.00 WIB hendak membeli bubur.
"Waktu itu saya mau beli bubur ke Jalan Cagak sekitar jam 6 pagi. Waktu saya melintas rumah tersebut memang mobil tersebut sedang parkir," kata Ajat saat ditemui di kediamannya, Selasa (24/8/2021).
Ia mengungkapkan bahwa, mobil Alphard itu terlihat seperti sedang diparkirkan.
"Awalnya kan kepala mobilnya ke atas, terus saya melihat mundur, terus dia ke halaman tanah kosong yang samping buat muterin mobil kayaknya," katanya.