Viral Hari Ini

Viral Video Burung Pipit Jatuh Berhamburan di Bali, Perekam: 'Ada yang Mati, Ada yang Masih Hidup'

Berikut pengakuan dari perekam video viral burung pipit berjatuhan di Bali.

Editor: Irsan Yamananda
TribunLampung
Berikut pengakuan dari perekam video viral ribuan burung pipit berjatuhan di Bali. 

TRIBUNMATARAM.COM - Warganet dihebohkan dengan beredarnya sebuah video.

Dalam video tersebut, terlihat burung pipit jatuh berhamburan ke tanah.

Sontak, fenomena ini menjadi sorotan dan viral di media sosial.

Usut punya usut, peristiwa itu terjadi terjadi di kuburan Banjar Sema, Desa Pering, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, Bali.

Sang perekam video turut menjelaskan detik-detik fenomena aneh itu terjadi.

Menurutnya, diantara burung pipit yang berjatuhan itu, ada yang mati dan ada juga yang masih hidup.

Baca juga: Viral Video Siswa SD Keroyok Murid SMP di Sulsel, Ortu Korban: Saya Ingin Kasus Ini ke Ranah Hukum

Baca juga: Viral Video Pria Pukul dan Tendang Kades di Jombang, Tuduh Korban Tilap Hadiah dari Presiden Jokowi

Ribuan burung pipit jatuh berhamburan ke tanah viral di media sosial, Kamis (9/9/2021).
Ribuan burung pipit jatuh berhamburan ke tanah viral di media sosial, Kamis (9/9/2021). (Tangkapan layar Instagram @balibroadcast)

Sementara itu, pakar juga turut mengomentari peristiwa ini.

Ia mengatakan fenomena alam ini terjadi akibat cuaca ekstrem.

Lantas, seperti apa penjelasan selengkapnya?

Mengutip dari Kompas.com dengan judul "Kesaksian Perekam Video Viral Burung Pipit Berjatuhan di Bali: Jumlahnya Ribuan", berikut ulasannya:

Baca juga: Viral Video ASN Puskesmas di Ngawi Pecahkan Kaca Mobilnya Sendiri, Sempat Minta Izin Tenangkan Diri

Kesaksian perekam

Perekam video itu merupakan warga setempat bernama Kadek Sutika.

Ia menceritakan ketika dirinya melihat burung pipit mendadak berjatuhan.

Menurutnya, peristiwa itu terjadi pada Kamis (9/9/2021) kemarin.

Sutika menambahkan, jumlah burung yang berjatuhan bukan ratusan, melainkan ribuan.

"Banyak sekali (yang jatuh dan mati), jumlahnya ribuan lebih," kata Sutika saat dihubungi, Jumat (10/9/2021).

Sutika bercerita, fenomena langka itu pertama kali ia ketahui saat dirinya berkendara menuju rumah temannya.

Kala itu, jam menunjukkan waktu sekitar pukul 08.00 Wita.

Di tengah perjalanan, hujan tiba-tiba turun dengan lebat.

Ia langsung putar balik kembali ke rumahnya.

Baca juga: Viral Video Mi Ayam Berisi Kepala & Ekor Tikus, Pengunggah Diburu Polisi, Pemilik Warung Merugi

Sutika melihat gerombolan warga baik dewasa dan anak-anak telah ramai di pekuburan.

"Saya lihat ke kuburan, anak-anak sudah banyak yang mengambil-ambil burung itu.

Saya lihat ada banyak burung di bawah pohon, ada yang mati, ada yang masih hidup," kata dia.

Bertengger lima hari belakangan

Menurut pengamatan Sutika, kawanan burung pipit tersebut telah bertengger di dua batang pohon asam di kuburan selama lima hari belakangan.

Ia tidak tahu dari mana asal burung tersebut. 

Sore harinya, burung-burung yang mati berjatuhan di tanah itu sudah dipungut bangkainya dan telah dikubur.

Meski begitu, masih ditemukan banyak burung-burung di atas pohon asem tersebut.

"Sekarang banyak lagi burung di sana padahal sudah banyak mati, dari mana itu datangnya, masih banyak," tuturnya.

Berikut pengakuan dari perekam video viral ribuan burung pipit berjatuhan di Bali.
Berikut pengakuan dari perekam video viral ribuan burung pipit berjatuhan di Bali. (Sciencealert)

Fenomena alam akibat cuaca ekstrem

Terpisah, Kepala Bidang Kesehatan Hewan Kabupaten Gianyar Made Santiarka mengatakan, fenomena ini merupakan fenomena alam.

Ia menduga burung tersebut berjatuhan karena tak kuat melawan cuaca ekstrem saat bertengger di pohon asem.

Cuaca yang ekstrem berupa hujan dan angin kencang ini terjadi karena masa peralihan musim kemarau menuju musim hujan.

"Karena hujannya terlalu lebat, kan jelas ada tekanan udara rendah, dengan rendahnya tekanan udara ini burungnya enggan lari.

Dia bertahan saja diam dan basah kuyup, itu menyebabkan dia sakit dan mati dan memang kekuatan burung berbeda dengan kekuatan lainnya," kata dia.

Santiarka juga membenarkan jenis burung itu adalah burung pipit.

Meski ditemukan banyak yang mati, beberapa dari burung itu masih bisa bertahan hidup setelah terkena sinar matahari.

"Di bulu burung itu, ada satkarotinya jadi sulit air itu menembus bulunya.

Di samping itu juga ada kelenjar minyak di belakangnya ini," ujar Santiarka.

Namun untuk mengetahui lebih pasti fenomena ini, Dinas Kesehatan Hewan Kabupaten Gianyar mengambil sampel burung. Sampel tersebut akan diuji di laboratorium.

"Untuk dianogsis selanjutnya kita ambil sampel dan kita cek ke lab," pungkasnya.

Artikel viral lainnya

(Kompas/ Kontributor Bali, Ach. Fawaidi)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved