Anak di OKI Temukan Ibunya Tewas Bersimbah Darah di Pinggir Tol, Ada Sejumlah Luka Tusuk di Jasadnya

Seorang wanita paruh baya ditemukan tewas bersimbah darah di pinggir jalan tol.

Editor: Irsan Yamananda
TribunWow
Ilustrasi - Seorang wanita paruh baya ditemukan tewas bersimbah darah di pinggir jalan tol. 

TRIBUNMATARAM.COM - Kasus pembunuhan terjadi di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).

Korban adalah wanita paruh baya berinisial H (50).

Ia ditemukan tewas di dekat Jalan Tol Kayu Agung-Palembang.

Saksi pertama kali menemukan jasad korban pada hari Jumat (24/9) kemarin.

Kini, kasus tersebut telah ditangani oleh pihak berwajib.

Rupanya, ditemukan sejumlah luka tusuk akibat benda tajam di jasad korban.

Baca juga: Sebelum Tewas, Tuti Sempat Sumpah Serapah Masalah Mobil Alphard, Tak Rela Dipakai Istri Muda Yosef

Baca juga: Kronologi Pria di Banyuwangi Tewas Seusai Campur Miras & Obat Kuat, Ngeluh Sakit Saat Berhubungan

Ilustrasi - Seorang wanita paruh baya ditemukan tewas bersimbah darah di pinggir jalan tol.
Ilustrasi - Seorang wanita paruh baya ditemukan tewas bersimbah darah di pinggir jalan tol. (Kompas/ handout)

Tepatnya di bagian perut.

Hal itu diungkapkan oleh Kasat Reskrim AKP Sapta Eka Yanto.

"Benar ditemukan tanda kekerasan, tetapi kami masih terus menyelidiki penyebab korban meninggal," katanya.

Demi memburu pelaku pembunuhan, pihaknya segera membentuk tim khusus yang terdiri dari anggota Jatanras Polres OKI dan Tim Macan Komering.

Baca juga: Nasib Pilu Bocah di Indramayu, Tewas di Tangan Pembunuh Sewaan Ibu Tiri, Korban Ditemukan di Sungai

"Kami turunkan anggota di lapangan, doakan saja dalam waktu dekat pelaku dapat ditangkap," tuturnya singkat.

H ditemukan pertama kali oleh anak kandungnya G (25), saat ia mendatangi tempat ibunya berjualan es kopi di pinggiran jalan tol itu.

Saat ditemukan, wanita paruh baya tersebut masih dalam keadaan bersimbah darah dan terdapat luka tusuk di bagian perutnya.

"Tadi pagi sekitar jam 09.00 kan saya mau nemuin ibu yang saat itu sedang berjualan di pinggir tol.

Tetapi tiba-tiba melihat dia sudah tergeletak dengan darah yang sudah memenuhi pakaiannya," jelasnya.

Dengan keadaan panik, G langsung menginformasikan kepada pihak Hutama Karya (selaku pengelola jalan tol).

Jenazah kemudian dibawa ke RSUD Kayuagung untuk dilakukan autopsi.

"Jenazah ibu saya baru saja dilakukan pemandian dan otopsi di RSUD Kayuagung dan akan dibawa langsung ke rumah yang ada di Desa Kijang Ulu," tuturnya.

Disebutkan G, kemungkinan sang ibu menjadi korban pembunuhan lantaran tidak adanya penyakit penyerta yang diidap selama ini.

"Jujur setau saya tidak pernah ada penyakit, tetapi yang jelas barang dagangan milik ibu saya tidak ada yang ilang," ungkapnya.

Baca juga: Sebelum Tewas Ditembak, Ustaz di Tangerang Sempat Beri Uang ke Anak: Dia Pesan Jangan Bilang Ibu

"Almarhum ibu saya memang sehari-hari berjualan kopi, es dan makanan ringan lainnya di pinggir jalan tol atau tepatnya di bawah lingkar exit tol arah Kayuagung," imbuhnya seperti dikutip dari Kompas TV dengan judul Wanita Paruh Baya Ditemukan Tewas Penuh Luka Tusuk di Pinggir Tol Kayu Agung-Palembang.

Kasus Pembunuhan Lainnya

Gara-gara masalah handphone dan uang, pria di Medan bunuh ayah dan kakak kandungnya.

Ialah MAK, pria berusia 21 tahun tega menghabisi nyawa ayah dan kakak kandungnya di Kecamatan Medan Barat, Medan, Sumatera Utara.

Nyawa ayah dan kakak MAK pun melayang di tangan putra dan adiknya sendiri.

Peristiwa tersebut terjadi di rumah yang dihuni pelaku dan korban di Jalan T Amir Hamzah, Lorong Pribadi, Kelurahan Sei Agul, Kecamatan Medan Barat, Sabtu (28/8/2021) malam sekira pukul 19.05 WIB.

Diketahui, sebelum peristiwa berdarah terjadi pelaku MAK sempat bersitegang dengan kakak kandungnya RS.

Hal itu diungkapkan Iam, teman pelaku saat ditemui di lokasi.

Ia mengatakan MAK sempat mengadu soal permasalahan keluarga yang menimpanya beberapa waktu lalu.

Saat itu, ia bilang cekcok lantaran abangnya, RS menggadaikan handphone milik ibunya.

Baca juga: 5 Fakta Remaja 18 Tahun Bunuh Wanita Hamil 8 Bulan di Semarang: Kondisi Jenazah Hingga Temuan Polisi

Baca juga: Pengakuan Remaja 18 Tahun Bunuh Pacar yang Hamil: Kesal Sering Disuruh hingga Tak Direstui Orangtua

"Sempat ribut sama abangnya gara-gara handphone mamaknya digadaikan abangnya itu cuma udah beberapa waktu lalu," kata Iam di lokasi kejadian, Sabtu (28/8/2021).

Pelaku MAK dan kakak kandungnya RS pun sempat berkelahi.

MAK yang geram lantaran ponsel ibunya digadai mengancam abangnya jika dalam waktu 24 jam ponsel tersebut tidak kembali akan menghajar abangnya.

Bahkan MAK saat itu berniat sungguh-sungguh untuk menghajar saudara kandungnya.

Ia sempat meminta bantuan kepada teman-teman untuk ikut membantu.

Namun, temannya langsung berusaha mendinginkan.

Mereka menyarankan agar ia menunggu dan bersabar.

Tak lama kemudian barulah abangnya tersebut membawa kembali ponsel ibunya yang digadai.

"Enggak lama bang. Begitu berantam kan dibilang kalau enggak balik 24 jam hpnya kupukuli kau," ucap Iam menirukan kata-kata pelaku

Bahkan, kawan-kawan MAK mengatakan kalau kedua saudara beradik itu dikenal tak pernah akur.

"Dikenal enggak cocok sama abangnya, sering kali ribut," tutupnya.

Sebelumnya diberitakan Seorang pria berinisial MAK tega menghabisi nyawa ayah berinisila S dan kakak kandungnya berinisial RS dengan menggunakan pisau dapur di kediaman mereka.

Pelaku yang masih berusia 21 menikam kakak kandungnya di atas tempat tidur kamar hingga tewas.

Sementara ayahnya, Sugeng, dibunuh di samping rumahnya.

Kedua korban mengalami luka tusuk pada leher dan perut.

Seorang warga mengatakan permasalahannya dipicu perkara uang.

Pelaku awalnya meminta uang kepada bapaknya.

Namun, saat itu sang ayah tidak memberikan uang kepada pelaku.

Pelaku pun naik pitam dan terjadi cekcok dengan ayahnya.

Kakak kandungnya yang mendengar cekcok langsung berusaha melerai.

Namun, belum beranjak dari tempat tidurnya ia sudah kena tikam.

"Gara-gara duit bang. Dia minta enggak dikasih baru ribut sama bapaknya. Abangnya mau misah udah kena tusuk duluan," kata Adun warga di sekitar lokasi kejadian, Sabtu (28/8/2021).

Adun mengatakan peristiwa terjadi selepas magrib sekitar pukul sekitar pukul 19.05 WIB.

Pelaku pun sudah ditangkap polisi setelah sebelumnya dikepung warga.

Polsek Medan Barat masih mendalami kasus pembunuhan tersebut.

Ilustrasi - Pembunuhan di Medan gegara ponsel.
Ilustrasi - Pembunuhan di Medan gegara ponsel. (Tribunnews.com)

Kanit Reskrim Polsek Medan Barat, AKP Prastyo menyebutkan, kedua korban dihabisi tersangka menggunakan senjata tajam jenis pisau.

Namun, hingga kini pihaknya masih mendalami kasus tersebut untuk mengetahui motivasi tersangka dan kronologis kejadian sebenarnya.

"Masih didalami. Mohon doa," ujar Prastyo, dikutip dari

Tribun-Medan.com dengan judul Sebelum Lakukan Penikaman, Arsyad Ternyata Sempat Ribut dengan Kakanya Gara-gara Hp

Kedua korban ditemukan tewas bersimbah darah.

Dari informasi lain, korban S mengalami sejumlah luka tikam di bagian perut dan dada serta punggung.

Sedangkan korban RS, mengalami belasan luka tikam di sekujur tubuhnya.

"Ada sekitar 15 luka tikam di bagian perut korban," ujarPrastyo.

Dalam peristiwa itu, petugas telah mengamankan tersangka dan dua bilah pisau yang diduga digunakan tersangka untuk menghabisi ayah dan kakak kandungnya.

Untuk proses visum, jenazah kedua korban dibawa ke RS Bhayangkara Medan.

Berita pembunuhan lainnya

(Kompas TV/ Baitur Rohman)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved