Kini Diduga Tipu 225 Orang Soal CPNS, Anak Nia Daniaty Dulu Sempat Dilaporkan karena Kasus Serupa

Anak Nia Daniaty ternyata pernah dilaporkan atas dugaan penipuan pada tahun 2017.

Editor: Irsan Yamananda
Tribunnews
Anak Nia Daniaty ternyata pernah dilaporkan atas dugaan penipuan pada tahun 2017. 

Keduanya diduga melakukan penipuan terhadap ratusan korban dengan iming-iming menjadi PNS.

Melansir dari laman Tribunnews.com, anak pelantun 'Gelas-gelas Kaca' itu diduga menipu 224 korban.

Ia mengaku punya link yang bisa meloloskan para korban, sehingga dapat mengisi jabatan-jabatan strategis di Dinas Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Kabarnya, tindakan Oi itu juga dibantu oleh suaminya, berinisial RAF.

Oi dan suaminya diduga telah melangsungkan aksinya dalam kurun waktu 2019-2020.

Atas kejadian tersebut, perwakilan korban melaporkan Oi dan RAF di Polda Metro Jaya, Jakarta, pada Jumat (24/9/2021).

Laporan tersebut telah terdaftar dengan Nomor Polisi LP/B/4728/IX/SPKT/POLDA METRO JAYA, Tanggal: 23 September 2021.

"Ini ada 225 orang ditipu dengan jumlah kerugian ditaksir mencapai Rp9,7 Miliar lebih.''

''Modusnya mengiming-imingi korban untuk diloloskan mengisi kekosongan jabatan di beberapa instansi karena terlapor mengaku memiliki link di BKN," ujar Odie Hodianto, kuasa hukum korban.

Korban diduga mengalami penipuan mulai dari Rp 25 juta hingga Rp 156 juta.

Baca juga: Belum Penuhi Sumbangan 2 Triliun Akidi Tio, Heriyanti Ternyata Tersandung Kasus Penipuan Rp 2,5 M

Kuasa hukum korban dugaan penipuan jabatan CPNS, Odie Hudiyanto melaporkan pasangan suami istri yang menjanjikan jabatan di sejumlah instansi di Polda Metro Jaya, Jumat (24/9/2021).

Usai korban mentransfer, tak ada satu pun dari mereka yang menduduki posisi PNS seperti yang dijanjikan.

"Korban sudah mentransfer sejumlah uang namun sampai pada saat waktu yang dijanjikan untuk lolos PNS, pelaku tak bisa dihubungi," jelas Odie lagi.

Lima orang perwakilan korban yang melaporkan kasus tersebut juga mengungkap adanya pemalsuan surat yang dilakukan Oi dan RAF.

"Pelaku juga memalsukan surat berkop Badan Kepegawaian Negara dengan tanda tangan kepala BKN yang aspal.

Sumber: Kompas.com
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved