Duduk Perkara Kasus Viral Kepsek Dilantik Tapi Sekolahnya Tak Ada, Human Error Hingga Salah Ketik

Berikut duduk perkara soal kasus viral kepsek dilantik tapi sekolahnya tidak ada di Minahasa.

Editor: Irsan Yamananda
Arthur Rompis/Tribunmanado
Rasni Bone kepsek yang viral usai dilantik 

TRIBUNMATARAM.COM - Beberapa hari terakhir, warganet dihebohkan oleh adanya sebuah peristiwa.

Peristiwa yang dimaksud berkaitan dengan pelantikan guru SD sebagai kepala sekolah.

Usut punya usut, sekolah tempatnya ditugaskan ternyata tidak ada alias fiktif.

Peristiwa itu terjadi di Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara.

Sementara guru SD yang dimaksud bernama Rasni Jubaidi Bone Agus.

Sontak, kasus tersebut jadi perbincangan dan viral di media sosial.

Baca juga: Videonya Bawa Barbel di Depan Jonathan Frizzy Viral, Dhena Devanka: Kok Didiemin Malah Jadi Gini?

Baca juga: Viral Video Pria Paksa Pedagang Bayar Pungli di Medan, Tantang Semua Anggota Polsek: Ini Mukaku

(Kiri) Postingan viral terkait kejadian kepala sekolah di Minahaa Utara dilantik tapi tak ada sekolahnya dan (Kanan) Rasni Bone saat ditemui rekan wartawan.
(Kiri) Postingan viral terkait kejadian kepala sekolah di Minahaa Utara dilantik tapi tak ada sekolahnya dan (Kanan) Rasni Bone saat ditemui rekan wartawan. (Kolase Tribunnews.com: Instagram.com/azamwonggo dan Arthur Rompis/Tribunmanado)

Rasni diketahui sebagai guru di SD Inpres Klabat.

Berdasarkan SK Pelantikan, ia mendapatkan tugas baru sebagai kepala sekolah SD Negeri Kecil Warukapas.

Dalam SK tersebut, SD tersebut berada di Kecamatan Dimembe, Minahasa Utara.

Namun, dirinya harus kecewa setelah mengetahui sekolah tempatnya bertugas ternyata fiktif.

Baca juga: Dulu Viral Nikahi 2 Wanita Sekaligus, Ini Nasib Jekklip & Kedua Istri, Merantau untuk Jualan Cigor

Meski merasa malu, Rasni mengaku menerimanya dengan ikhlas.

"Karena sudah seperti ini, saya terima dengan lapang dada," ujarnya dalam tayangan YouTube Kompas TV, Sabtu (2/10/2021).

"Enggak apa-apa, yang penting bukan ambisi saya untuk menjadi kepala sekolah," lanjutnya.

Dirinya menyatakan, nantinya hanya ingin memberikan yang terbaik di sekolah tempatnya bertugas.

"Karena saya ditawarkan menjadi kepala sekolah sini, saya ingin kasih bagus sekolah ini, cuma itu," ungkapnya.

Diberitakan TribunManado.co.id sebelumnya, Rasni mengaku sudah melaporkan masalahnya ke Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP).

"Pihak badan berjanji menelaah masalah tersebut, untuk sementara saya disuruh mengajar lagi di sekolah lama," ujarnya, Kamis (28/9/2021).

Sementara itu, Aktivis Minut, William Luntungan meminta Bupati Joune Ganda dan Wakil Bupati Kevin William Lotulung, mencopot kepala dinas yang sudah bikin gaduh.

"Harus ada tindakan tegas kepada mereka."

"Jangan sampai mereka yang bikin gaduh tapi publik mengarahkan kritikan pada Bupati dan Wakil Bupati," ujarnya.

Baca juga: Viral Video Pria Pukul dan Tendang Kades di Jombang, Tuduh Korban Tilap Hadiah dari Presiden Jokowi

Menurutnya, masalah SDN Warukapas Kecil adalah murni kesalahan Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat) dan OPD.

Masalah teknis semisal penginputan adalah kesalahan Baperjakat dan OPD.

"Mereka tidak bisa bersinergi dengan kebijakan reformasi birokrasi," kata dia.

Ia menambahkan, Bupati perlu memanggil Baperjakat dan OPD bersangkutan untuk diperiksa terkait keteledoran itu dan memberi sanksi tegas.

Diketahui, kasus viral ini sudah ditangani oleh Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara.

Dinas Pendidikan Kabupaten Minahasa Utara menyebut, persoalan ini lebih disebabkan faktor human error, yakni salah pengetikan.

Sementara itu, BKPP Kabupaten Minahasa Utara juga mengaku telah melakukan kelalaian dalam proses input nama dan jabatan.

Pihak BKPP telah memanggil Rasni untuk meminta maaf dan berjanji akan merevisi SK Pelantikan seperti dikutip dari Tribunnews.com dengan judul VIRAL Guru di Minahasa Utara Dilantik sebagai Kepala Sekolah tapi Sekolahnya Fiktif, Mengaku Malu

Kasus Viral Lainnya

Sebuah video tengah menjadi perbincangan warganet.

Video tersebut memperlihatkan seorang pria berdebat dengan seorang pedagang.

Usut punya usut, peristiwa itu terjadi di Pasar Sambu, Kecamatan Medan Barat, Medan, Sumatera Utara.

Sang pria diduga melakukan pungutan liar (pungli).

Ia memaksa pedagang untuk membayar pungli tersebut.

Tak hanya itu, pria dalam video juga mengaku tidak takut jika dirinya direkam.

Baca juga: Viral Preman Tutup Jembatan di Deli Serdang, Minta Bayaran ke Warga yang Mau Lewat, Ini Kata Polisi

Baca juga: Kafe Milik Ucok Baba Dipalak Preman Dua Kali, Pelaku Ketahuan Bawa Sajam dan Diberi Uang Rp 500.000

Tangkap layar video viral yang memperlihatkan seorang pria berdebat dengan seorang pedagang di Pasar Sambu Medan. Pria tersebut diduga melakukan pungli.
Tangkap layar video viral yang memperlihatkan seorang pria berdebat dengan seorang pedagang di Pasar Sambu Medan. Pria tersebut diduga melakukan pungli. (Tangkap layar video)

Sang pria juga mengaku tak takut dilaporkan ke polisi.

Sontak video itu jadi sorotan dan viral di media sosial.

Video itu diunggah akun Instagram @medantau.id.

Dalam keterangan video, akun tersebut menjelaskan bahwa pelaku memeras dan mengancam korban.

Baca juga: Kronologi Preman Palak Kafe Milik Ucok Baba di Depok: Modus untuk Uang Keamanan & Mengaku Orang Kaya

Video tersebut juga disertai keterangan lokasi di Pasar Sambu, Medan.

Dalam video itu terdengar suara perempuan menyebut nama salah satu organisasi kepemudaan (OKP).

Kemudian, pria itu menyarankan kepada perempuan yang merekam video itu untuk melaporkan dirinya ke polisi.

"Iya viralkan, ini muka ku.

Ku balik-balikkan nanti kursimu," kata pria tersebut.

Pria itu kemudian mengambil sepeda motornya dan berhenti di depan perekam video.

Kemudian, seorang perempuan berkaos putih naik di atas boncengan sepeda motornya.

Lalu, pria itu kembali sesumbar.

"Kau panggil semua orang polsek kemari, kau turunkan.

Naik gula darahku kau buat.

Kau viralkan, viralkan.

Mau orang polsek, orang mana, enggak takut aku," kata pria tersebut.

Baca juga: Preman di Padang Palak Panti Asuhan, Minta Jatah Bantuan Donatur, Polisi: Anak Pelaku Diasuh di Sana

Pengakuan korban

Ilustrasi uang
Ilustrasi - Beredar video viral pria lakukan pungli pada pedagang di Medan, tantang semua anggota polsek.(Dok. Kredivo)

Saat dikonfirmasi pada Rabu (22/9/2021), korban berinisial DH mengatakan bahwa dirinya sudah lelah menghadapi preman yang melakukan pungli.

"Uang Rp 2.000 tiap pagi, enggak tahu uang apa, Kakak (saya) enggak paham.

Tiap hari. Kakak kesal pas makan dia minta, enggak ada adatnya," kata DH seperti dikutip dari Kompas.com dengan judul "Video Pungli di Pasar Sambu Medan, Pelaku: Mau Orang Polsek, Enggak Takut Aku".

DH merasa kesal, lantaran beban hidupnya bertambah susah akibat ulah para preman yang melakukan pungli.

Saat ini saja, DH masih menunggak pinjaman uang di bank.

Bahkan, motor yang dibeli sudah ditarik oleh pihak leasing.

"Minta sana, minta sini. Anak Kakak saja minta seribu pun tak Kakak kasih.

Sampai sekarang saja Kakak belum makan siang.

Anak kakak 1 ikut jualan, demam dia enggak mau ditinggal," kata DH.

Saat dihubungi, Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Medan Barat Iptu Philip Antonio Purba mengatakan, saat ini timnya sedang turun ke lokasi untuk mengecek kasus dugaan pungli tersebut.

"Sudah kita pantau.

Sudah kita tindaklanjuti, sudah bergerak anggota ke lokasi itu," ujar Philip.

Artikel viral lainnya

(Tribunnews.com/Nuryanti) (TribunManado.co.id/Arthur Rompis)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved