47 Hari Kasus Pembunuhan di Subang: Polisi Bongkar Makam Korban Hingga Yosef Ngaku Tak Bisa Nyetir
Berikut perkembangan terbaru kasus pembunuhan di Subang yang sudah bergulir hingga 47 hari.
Penulis: Irsan Yamananda | Editor: Salma Fenty Irlanda
TRIBUNMATARAM.COM - Sudah 47 hari pengungkapan kasus pembunuhan di Subang, Jawa Barat bergulir.
Hingga saat ini, polisi masih bekerja keras untuk mencari tahu dalang di balik perampasan nyawa Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23).
Mayat kedua wanita malang itu ditemukan dalam bagasi mobil Alphard pada tanggal 18 Agustus 2021 lalu.
Berbagai petunjuk dan barang bukti penting telah dikumpulkan oleh pihak berwajib.
Puluhan saksi baik dari tetangga sekitar atau orang terdekat korban juga telah diperiksa.
Aparat kepolisian sendiri mengaku membutuhkan waktu untuk mengungkap pelakunya mengingat mereka harus ekstra hati-hati.
Baca juga: Gelisah dan Tak Nyaman, Istri Yoris Takut Suaminya Bernasib Sama Seperti Korban Pembunuhan di Subang
Baca juga: Pengacara Ungkap Kegiatan Mimin & Yosef Sehari Sebelum Mayat di Subang Ditemukan: Ada di Rumah

Kendati demikian, mereka terus memberikan perkembangan terbaru terkait kasus yang tengah jadi sorotan masyarakat ini.
Beberapa pengakuan dari orang terdekat korban juga turut terungkap.
Seperti Yosef yang mengaku tak bisa menyetir mobil, hingga kekhawatiran istri Yoris.
Mengutip dari berbagai sumber, berikut ulasan selengkapnya.
Baca juga: Kontak Yosef Ada di Log Panggilan Ponsel Korban Pembunuhan di Subang, Kuasa Hukum Beri Penjelasan
Polisi Bongkar Makam Korban

Pihak kepolisian melakukan autopsi ulang terhadap jasad Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23), ibu dan anak korban perampasan nyawa di Subang, Sabtu (2/10/2021) sore.
Autopsi dilakukan polisi sebagai upaya mengungkap kasus meninggalnya Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.
Menurut keterangan dari Waryana tukang gali kubur yang ditugaskan untuk menggali kembali makam Tuti dan Amalia proses penggalian dimulai pada pukul 14.00 WIB dan selesai pada pukul 14.30 WIB.
"Autopsinya pertama gali jam 2, selesai kira-kira setengah tiga, yang ibunya terus anaknya," ucap Waryana saat ditanya wartawan, Sabtu (2/10/2021) seperti dikutip dari TribunJabar.
Kedua jasad ibu dan anak tersebut selesai diautopsi sekitar pukul 17.00 WIB.
Waryana menambahkan, jasad Tuti terlebih dahulu dilakukan autopsi oleh pihak kepolisian.
Kemudian dilanjut dengan jasad Amalia.
"Bu Tuti yang pertama, yang kedua anaknya, satu-satu, sudah selesai ibunya langsung dikubur lagi, lalu menggali makam anaknya langsung," katanya.
Autopsi ulang yang dilakukan oleh pihak kepolisian ini, digelar secara tertutup.
Bahkan, dalam proses pembongkaran makam tersebut tidak dihadiri oleh keluarga dari korban.
Baca juga: Diperiksa Terkait Pembunuhan Subang, Mimin Ziarah ke Makam, Menangis di Atas Pusara Istri Tua Yosef
Dapat diketahui dari pantauan Tribun di lapangan, di makam Tuti serta Amalia yang berada di Tempat Pemakaman Umum Istuning, Desa Jalancagak, Kabupaten Subang, terpasang tenda terpal plastik berukuran 3x4 meter.
Sementara itu, sampai dengan saat ini belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian kepada awak media terkait autopsi ulang dari kedua mayat tersebut.
Kondisi Jasad Kedua Korban
Kondisi dari jasad keduanya sudah mulai membusuk dan mengeluarkan bau tak sedap.
Hal tersebut diungkapkan oleh Waryana seorang penggali kubur yang ditugaskan untuk kembali mengangkat kedua jasad.
Ia beserta lima warga lain menggali dan mengangkat jasad ke atas meja.
"Kondisinya sudah membusuk dan mengeluarkan bau menyengat," ucap Waryana kepada wartawan saat selesai menggali kuburan, Sabtu (02/10/2021).
Waryana mengatakan, ia tidak melihat secara langsung proses autopsi yang dilakukan pihak kepokisian, karena setelah menggali dan mengangkat jasad, ia diintruksikan untuk keluar dari tenda yang dipasang di atas kuburan itu.
"Enggak boleh (melihat), udah angkat ke meja terus ke luar, sudah selesai diautopsi langsung dikubur lagi," katanya.
TKP Kembali Didatangi Polisi

Pihak kepolisian mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) penemuan mayat ibu dan anak di Dusun Ciseuti, Desa Jalancagak, Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Minggu (3/10/2021).
Pantauan Tribun di lapangan, puluhan anggota kepolisian berpakaian preman tiba di lokasi pada pukul 14.00 WIB.
Yosef Ngaku Tak Bisa Nyetir Mobil
Yosef mengaku tidak bisa mengendarai mobil.
"Kebetulan yang bisa bawa kendaraan (mobil) itu anak saya, Yoris.
Terus terang saja saya tidak bisa membawa kendaraan (mobil)," ungkap Yosef, dikutip dari KompasTV.
Saat hari kejadian, Yosef mengaku sedang berada di tempat istri muda.
Ia pergi ke rumah Mimin menggunakan sepeda motor.
Pengakuan tidak bisa mengendarai mobil itu juga sempat disampaikan kuasa hukum Yosef, Rohman Hidayat.
"Sebelum ketemu istri muda minta uang ke anaknya Amalia dan diberi ongkos bensin sepeda motor karena beliau tidak bisa mengendarai mobil, uang Rp 20 ribunya pun masih disimpan oleh pak Yosef," kata Rohman Hidayat.
Kekhawatiran Istri Yoris

Rupanya, lamanya kasus perampasan nyawa ibu dan anak di Subang itu belum terungkap ternyata masih menimbulkan rasa ketakutan bagi keluarga Tuti.
Hal tersebut diungkapkan oleh oleh istri Yoris, Yanti Jubaedah.
Yoris sendiri merupakan anak dari korban Tuti Suhartini.
Diakuinya bahwa keluarga Tuti masih waswas jika pelaku belum ditangkap.
Baca juga: Diperiksa Terkait Pembunuhan Subang, Mimin Ziarah ke Makam, Menangis di Atas Pusara Istri Tua Yosef
Tak hanya keluarga, bahkan sejumlah pihak pun masih resah karena pelaku rajapati yang masih berkeliaran.
Kini, keluarga Tuti dan sejumlah tetangga di sekitar TKP pun lebih waspada karena khawatir pelaku melakukan hal serupa.
Yanti Jubaedah, istri Yoris masih kerap bertanya-tanya kenapa pelaku belum ditangkap.
Ia mengaku dirinya merasa takut karena menjadi satu-satunya anggota keluarga Tuti, korban.
Sementara itu, Tuti dan Amalia telah menjadi korban perampasan nyawa keji pada 18 Agustus 2021 lalu itu.
Ia khawatir keluarganya terutama suaminya, Yoris sebagai anak Tuti turut menjadi korban.
“Saya juga sangat takut, karena emang tinggal satu-satunya Yoris, Mamah sama Amel sudah dibunuh, jadi tinggal satu-satunya A Yoris aja,” ujar Yanti Jubaedah, istri Yoris, dikutip Tribunjabar.id dari KompasTV, Minggu (3/10/2021).
Yanti mengaku karena pelaku belum ditangkap ia merasa gelisah dan tidur tak nyaman.
Karena pelaku masih berkeliaran ia pun merasa terancam jika pelaku rajapati itu juga menargetkan Yoris menjadi korban selanjutnya.
“Jadi saya tuh tidak nyaman serasa terancam, jadi takut kalau tidur, takutnya dibunuh kayak gitu,” ujar Yanti.
Sampai saat ini, Yanti pun mengaku dirinya tak mengetahui apa motif pelaku merampas nyawa ibu mertua dan adik iparnya tersebut.
Namun, di balik rasa ketakutannya ia mengaku terus berharap agar polisi segara menangkap pelaku.
Hal serupa pun dirasakan Yoris, anak tertua dari korban Tuti atau kakak Amalia Mustika Ratu.
Yoris belum lega hingga polisi bisa berhasil menangkap pelaku yang merampas nyawa ibu dan adiknya.
Lebih dari sebulan kasus Subang perampasan nyawa Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) belum diungkap.
Hingga keluarga menggelar pengajian 40 hari kematian kedua korban, penyidikan kasus Subang belum selesai.
Sejumlah kerabat korban hingga ratusan warga sekitar menghdiri acara tahlil 40 hari tersebut.
Ternyata, keluarga Tuti belum lega sebelum polisi bisa menangkap pelaku.
Hal ini diungkap Yoris dalam wawancara dikutip Tribunjabar.id dari KompasTV, (30/9/2021).
Diakui Yoris, meski sudah lebih dari 40 hari kepergian ibu dan adiknya, Yoris belum lega.
Masih ada perasaan yang mengganjal dalam hatinya.
“(setelah 40 harian) ya merasa lega, enggak juga sih ya,”
“Yang belum lega itu karena pelaku itu belum tertangkap,” ungkap Yoris.
Yoris mengatakan, keluarganya berharap tanpa henti agar pelaku segera tertangkap.
Ia juga berharap nantinya pelaku harus bertanggung jawab dengan dihukum setimpal.
Meski masih proses, Yoris juga mengaku keluarga Tuti akan terus berjuang sampai pelaku itu tertangkap.
Artikel lainnya terkait pembunuhan
(TribunJabar/ TribunMataram/ Tribunnews/ Kompas TV)