Polisi Akui Sebenarnya Tak Sulit Kuak Pelaku Pembunuhan Subang, Cuma Hati-hati: Kejahatan Luar Biasa
Pasalnya, pembunuhan yang dilakukan terhadap ibu dan anak ini masuk kejahatan luar biasa.
Penulis: Salma Fenty | Editor: Salma Fenty Irlanda
Reporter : Salma Fenty
TRIBUNMATARAM.COM - Meski audah 40 hari lebih sejak tewasnya Amalia Mustika Ratu dan Tuti Suhartini, polisi menyebut tak ada kesulitan mrngungkap pelaku pembunuhan Subang.
Lantas kenapa hingga kini pelaku belum tertangkap?
Polisi memilih bergerak hati-hati menangkap pelaku pembunuhan Subang.
Pasalnya, pembunuhan yang dilakukan terhadap ibu dan anak ini masuk kejahatan luar biasa.
Beberapa nama keluarga dekat korban sempat muncul menjadi kanddidat tersangka.
Bahkan, Yosef, ayah kandung sekaligus suami korban.
Aparat kepolisian masih bekerja keras untuk mengungkap kasus tersebut.
Publik pun mulai ikut menduga-duga pelaku dari pembunuhan keji tersebut.
Mengenai hal ini, Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Erdi A Chaniago angkat bicara.
Ia meminta masyarakat untuk bersabar.
Baca juga: Pembunuhan di Subang: Mimin Sempat Berseteru dengan Tuti, Cekcok Amalia & Yosef, Hingga Tempat Kunci
Baca juga: Benda Mencurigakan di Sampah yang Dibuang Wanita Misterius di TKP Pembunuhan Subang Hangus Terbakar

Erdi menjamin, pihaknya terus bekerja keras untuk mengungkap pelaku pembunuhan ibu dan anak tersebut.
Menurutnya, polisi sudah mengamankan sejumlah barang bukti.
Hanya saja, mereka masih butuh waktu untuk melakukan pendalaman.
"Biarkan rekan-rekan penyidik untuk bekerja, saat ini penyidik tengah melakukan kegiatan-kegiatan pendalaman terkait masalah pembuktian-pembuktian secara konvensional, mulai dari olah TKP, kemudian mengarah kepada ditemukan beberapa hal-hal yang dicurigai baik melalui CCTV maupun yang lain," ujar Erdi.
Baca juga: Deretan Bukti Korban Pembunuhan di Subang Diduga Diseret ke Bagasi: Jejak Darah Hingga Kalung Amalia
Dalam mengungkap pelaku ini, kata dia, penyidik tidak bisa asal menuduh tanpa bukti yang kuat.
"Tentunya membutuhkan waktu, kita tidak bisa semudah itu menuduh orang, tanpa kita mempunyai bukti-bukti dan petunjuk," katanya.
Ketika disinggung soal kendala dalam pengungkapan ini, pihkanya mengaku tidak ada kesulitan berarti.
Ia pun menduga bahwa pelaku melakukan pembunuhan ini dengan terencana.
"Pada prinsipnya tidak sulit, cuma kita membutuhkan waktu, karena menentukan tersangka itu harus dengan pembuktian. Tetapi kita akan upayakan mencari tersangkanya, ini merupakan suatu kejahatan yang luar biasa, kemungkinan terencana kita akan tetap mencoba fokus dalam rangkaian penyelidikan untuk menangkap tersangka," katanya.
Untuk mengungkap kasus Subang, tim dari Polda Jabar dan Mabes Polri pun turun tangan untuk membantu.
Menurut Kapolda Jabar, Irjen Pol Ahmad Dofiri, pihaknya terus berupaya mengungkap pelaku kasus meninggalnya ibu dan anak di Subang.
"Mudah-mudahan dalam waktu yang tidak terlalu lama lagi, ya (terungkap)," ujarnya di IKEA Kota Baru Parahyangan, Kamis (30/9/2021).
Kapolda mengatakan, hingga saat ini pihaknya masih terus melakukan pendalaman dan melakukan pemeriksaan sejumlah saksi untuk mengungkap kasus pembunuhan tersebut.
"Masih terus dilakukan pendalaman-pendalaman, kemudian pemeriksaan beberapa saksi-saksi," katanya.
Baca juga: Update Dugaan Pembunuhan di Subang: Amalia Melawan, Pelaku Mandikan Korban Sebelum Dibawa ke Bagasi
Selain itu, pihaknya juga memperdalam olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) yang dilakukan di daerah Dusun Ciseuti, sehingga pihaknya berharap dengan pendalaman informasi yang dilakukan kasus pembunuhan sadis tersebut bisa segera terungkap.
"Olah TKP juga kami perdalam lagi," ucap Ahmad Dofiri.
Sebelumnya, warga Jalancagak, Kabupaten Subang digegerkan dengan temuan mayat ibu dan anak di dalam bagasi mobil Alphard.
Identitas keduanya diketahui merupakan Tuti Suhartini (55) dan anaknya Amalia Mustika Ratu (23).
Dua jasad ibu dan anak itu ditemukan di bagasi mobil jenis Alphard di Dusun Ciseuti, Desa Jalan Cagak, Kecamatan Jalan Cagak, Kabupaten Subang pada Rabu 18 Agustus 2021.
Polisi memastikan mayat tersebut merupakan korban pembunuhan.
Yosef dan Amalia Sempat Cekcok

Yoris, anak pertama Yosef dan Tuti, membeberkan pecakapannya dengan sang ibu melalui telepon pada 2020.
Saat itu, Tuti terdengar emosional karena perkara motor NMAX.
Yosef ingin membeli motor NMAX namun tidak diizinkan anaknya, Amalia.
Berdasarkan pengakuan Yoris, Yosef kemudian mengadukan kejadian itu kepada ibunya atau nenek Amalia.
Adik Yoris itu kemudian dimarahi ibunda Yosef karena tidak mau membelikan Yosef motor NMAX.
Yoris mengaku mengetahui masalah tersebut saat Tuti menjelaskannya melalui telepon.
Dalam percakapan itu, Tuti terdengar menangis hingga berteriak-teriak.
"Kalo gak salah itu, kayaknya papah (Yosef) ngadu ke nenek saya, kejadiannya waktu itu mamah (Tuti) nelfon sambil teriak-teriak sambil nangis, (saya tanya) 'mamah kenapa? Mamah kenapa?' Terus kata mamah itu Amalia dilabrak sama nenek katanya papah tidak dibelikan motor," ucap Yoris saat ditemui di Dusun Jalancagak, Desa Jalancagak, Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang, Senin (27/9/2021).
Pada akhirnya, Amalia mengizinkan Yosef membeli motor tersebut.
Kata Yoris, adiknya melakukan itu agar pertikaian tidak semakin parah.
"Tapi pada akhirnya dibeliin sama Amalia yaudah lah daripada masalah, kita juga harus bijak, saya sebagai kakak tertua jadi harus bisa nyeimbangin yaudah beliin aja," katanya.
Baca juga: Sama-sama Disudutkan Terkait Pembunuhan di Subang: Yosef Berani Disumpah, Istri Muda Pilih Diam
Dalam kasus Subang, motor NMAX menjadi petunjuk mengungkap kasus.
Kepolisian menemukan rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian yang menunjukkan motor NMAX.
Pelaku kasus Subang masih belum tertangkap.
Sampai dengan saat ini pihak kepolisian masih belum bisa mengungkap kasus yang sudah menjadi sorotan publik ini.
Sudah memasuki hari ke 40 ini, keluarga korban perampasan nyawa ibu dan anak desak pihak kepolisian agar secepatnya menemukan dan menangkap pelaku yang sudah berbuat keji tersebut.
Tempat 'Rahasia' Kunci Rumah
Tak ditemukan tanda kerusakan dan pemaksaan masuk ke rumah korban.
Sontak, muncul dugaan bahwa pelaku pembunuhan merupakan orang dekat atau mengenal korban.
Yosef, suami Tuti dan ayah dari Amalia, menjelaskan kepemilikan kunci rumah.
Mengingat hal tersebut bisa menjadi petunjuk pengungkapan kasus.
Dikutip dari KompasTV, Yosef mengatakan tidak ada yang memegang kunci rumah selain korban.
"Yang pegang kunci hanya satu-satunya, mamanya (Tuti), yang di dalam. (Yosef) Enggak pegang. Pintu belakang saya lihat ada kuncinya tergantung," ujar Yosef.
Baca juga: Anak Korban Pembunuhan di Subang Ngaku Kecewa pada Yosef: Tidak Pernah Datang di Pengajian Rutin
Yoris, anak Yosef sekaligus kakak Amalia, menjelaskan tempat rahasia yang biasa digunakan untuk menyimpan kunci rumah.
Tempat tersebut juga diketahui oleh keluarga.
"Papah sih (yang memegang kunci). Jadi kadang-kadang kita berangkat kunci suka disimpan di pot. Papah, keluarga inti (tahu tempat kunci)," ungkap Yoris.
Yosef adalah orang pertama yang masuk ke rumah di hari kejadian.
Saat itu, Yosef pulang dari rumah Mimin, istri mudanya.
Yosef yang melihat rumah dalam keadaan berantakan pergi menuju rumah keponakan Tuti, Danu.
Ia menduga Tuti dan Amalia telah diculik sebab ia belum menemukan jasad ataupun sosok Tuti dan Amalia.
Namun, Danu saat itu tidak menanggapi Yosef dan kembali tidur hingga diberi tahu oleh ibunya bahwa Tuti dan Amalia diculik.
Kemudian Yosef pergi ke Polres Subang untuk melaporkan kejadian di rumahnya.
Yosef kembali ke lokasi kejadian bersama polisi dan warga sudah berkumpul di rumah Tuti dan Amalia.
Ia baru mengetahui jasad Tuti dan Amalia setelah diberi tahu warga yang berkumpul di lokasi.
Pelaku Diduga Mandikan Korban Sebelum Dibawa ke Bagasi
Berdasarkan informasi yang beredar, mereka diduga kuat dieksekusi di dalam rumah dengan lokasi berbeda.
Sang ibu, Tuti, diduga dibunuh terlebih dahulu.
Nyawanya diduga dihabisi pelaku pada hari Rabu dini hari di kamarnya.
Sementara Amalia diduga dibunuh menjelang pagi harinya.
Selain itu, korban Amalia diduga melakukan perlawanan.
Dugaan itu muncul setelah melihat kondisi rumah yang berantakan.
Seusai kedua korban tewas, pelaku juga diduga memandikan keduanya.
Kedua jenazah korban pembunuhan ibu dan anak di subang itu dimandikan dulu di kamar mandi sebelum dimasukkan bagasi mobil Alphard yang terparkir di garasi.
Yoris Sempat Ancam Yosef Pakai Golok
Ada pihak yang menyebutkan bahwa Yoris temperamental.
Baca juga: Anak Korban Pembunuhan di Subang Bongkar Kelakuan Yosef, Ungkap Alasan Suami Tuti Tak Ikut Tahlilan
Tak hanya itu, rupanya ia juga sempat mengancam ayahnya, Yosef pakai golok.
Terkait hal itu, Yoris menjelaskan kronologi versinya dalam saat diwawancara dalam program AIMAN yang dikutip Tribunjabar.id dari KompasTV, Selasa (28/9/2021).
Yoris mengatakan kejadian membawa golok itu sudah terjadi hampir satu dekade yang lalu.
Saat itu, Yoris sangat marah karena kelakuan Yosef yang memiliki istri muda.
"Kalau masalah itu sudah lama ya, sudah silam, sekitar 2010 atau 2009 kalau enggak salah. Saya bawa golok tumpul itu membela ibu," kata Yoris.
Tidak bisa menahan amarah, Yoris mendatangi ayah untuk memperingatinya.
Yoris menjelaskan kemarahannya disebabkan ibu dan adiknya berpapasan dengan Yosef yang sedang bermesraan dengan Mimin.

"Marah ke papah. Mamah itu sama Amel (Amalia) berpapasan dengan papah sama Mimin sambil bermesraan si papah itu," ujarnya.
Kata Yoris, Tuti mengadu kepadanya soal kejadian tersebut sembari menangis.
"Kelihatan itu, mungkin langsung mamah nangis, ke aa ngadu. Aa itu mamah sama Amel, itu ngelihat Mimin sama ini, mamah enggak kuat, gitu-gitulah. Langsung saya marah. Mana papah (mengacungkan tangan) plek ke motor orang (memukulkan golok ke motor)," ungkap Yoris.
Baca juga: Anak Korban Pembunuhan di Subang Ngaku Kecewa pada Yosef: Tidak Pernah Datang di Pengajian Rutin
Setelah itu, Yoris ditenangkan oleh satpam yang ada di lokasi kejadian.