Bertemu Nadiem Makarim, Guru Honorer TK di Lombok Nangis: 18 Tahun Mengabdi, Honor Hanya Rp 100.000
Seorang guru honorer TK di Lombok Tengah menangis saat bisa bertemu Nadiem Makarim.
Sementara itu menanggapi sikap guru tersebut, Nadiem sangat tersentuh, dan merupakan pengalaman yang tidak terlupakan bagi Nadiem.
Guru tersebut menangis disusul guru-guru lainnya dan anak muridnya yang ikut bersedih melihat guru banyak yang menangisi saat berhadapan dengan Nadiem.
"Sampai anak kecilnya mulai nangis, dan itu satu episode yang cukup menyedihkan, mereka bilang kadang-kadang di gaji Rp 100.000 sebulan, dan itu menyakitkan hati saya sekali," kata Nadiem seperti dikutip dari Kompas.com dengan judul "Saat Guru Honorer TK Menangis Dihadapan Menteri Nadiem, Minta Kesejahteraan".
Baca juga: Nadiem Makarim Tegaskan Tak Akan Hapus Agama dari Kurikulum: Kita Masukkan Lagi, Case Closed ya
Disampaikan Nadiem, solusi terbaik untuk para guru honorer tersebut yakni melalui PPPK.
ia meminta agar kepala daerah menyediakan PPPK untuk formasi guru honorer di TK agar mendapatkan kesempatan yang sama.
"Mohon kepala daerah, kepala dinas untuk mengisi formasi mereka, karena mereka bisa menjadi PPPK, jad guru-guru TK itu yang masih honorer tolong dimaksukan sebagai formasi PPPK untuk memberikan mereka kesempatan," kata Nadiem.
Perjuangan Imas
Nama Imas Kustiani tengah menjadi sorotan.
Ia merupakan guru honorer berusia 53 tahun di Karawang, Jawa Barat.
Imas masih tetap semangat mengikuti seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) 2021.
Kisahnya pun viral di media sosial.
Perjuangan Imas diunggah di akun Instagram infokrw dari sumber pgri_kotabaru.fc.
Usut punya usut, Imas menderita penyakit stroke.
Baca juga: Viral Video Dugaan Penganiayaan Tahanan di Medan, Kalapas: Masalah Minta uUang Jelas Tidak Benar
Baca juga: Viral Preman Tutup Jembatan di Deli Serdang, Minta Bayaran ke Warga yang Mau Lewat, Ini Kata Polisi

Kendati demikian, ia tetap ikut serta dalam seleksi PPPK tersebut.
Awalnya, Imas terlihat berjalan menggunakan tongkat.