Bertemu Nadiem Makarim, Guru Honorer TK di Lombok Nangis: 18 Tahun Mengabdi, Honor Hanya Rp 100.000

Seorang guru honorer TK di Lombok Tengah menangis saat bisa bertemu Nadiem Makarim.

Editor: Irsan Yamananda
Warta Kota/Ricky Martin Wijaya
Nadiem Anwar Makarim (kanan) memberikan keterangan saat berkeliling Kantor Kemendikbud usai serah terima jabatan (sertijab), di Jakarta Pusat, Rabu (23/10/2019). 

Pasalnya, Imas yang sedang dituntun suami mengalami sakit kaki karena terlalu jauh jalan untuk menuju ke ruangan tes.

Melihat kondisi itu, tiba-tiba petugas pengawas datang dan menawarkan diri untuk menggendongnya menuju ruangan tes.

"Saya kaget, sakit pas itu lagi jalan.

Kaki saya sakit jadi lama mungkin ya.

Jadi langsung dibantu digendong pegawas ke ruangan tes," imbuh dia.

Dirinya juga tak mengetahui kejadian itu divideokan dan menjadi viral di media sosial.

"Engga tau bisa ramai gitu, ada juga dari mana gitu ada video call saya," ucapnya.

Imas mengungkapkan, dirinya telah menjadi guru honorer selama 17 tahun atau sejak tahun 2004.

Ilustrasi - kisah viral guru honorer di Karawang, Jawa Barat.
Ilustrasi - kisah viral guru honorer di Karawang, Jawa Barat. (Grafis Tribunstyle)

Cita-cita ingin jadi PNS

Sejak pertama menjadi guru honorer Imas mengajar di SDN Wancimekar 1 Desa Wancimekar Kecamatan Kotabaru, hingga sekarang ini seperti dikutip dari Tribunbekasi.com dengan judul VIRAL, Guru Honorer di Karawang Derita Stroke dan Harus Digendong Tetap Semangat Ikuti Seleksi PPPK.

Dia juga beberapa kali pernah menjadi wali kelas dan mengajar semua mata pelajaran kecuali olahraga.

Semangatnya mengikuti seleksi PPPK karena ingin meraih cita-cita masa remajanya untuk menjadi seorang pegawai negeri sipil (PNS).

Bahkan sejak tahun 2013, jika ada seleksi guru PNS Imas selalu mengikutinya.

"Sudah sekitar 6 atau 7 kali, lupa aku. Intinya dari 2013 tiap ada tes guru PNS saya ikut tapi belum rezekinya sampai tahun ini ikutan tapi kan namanya seleksi PPPK ya," katanya.

Untuk itu, Imas berharap untuk seleksi PPPK 2021 ini bisa lolos dan diterima menjadi pegawai pemerintah meskipun tak seperti PNS.

"Alhamdulillah, saat seleksi semua soal terjawab dengan baik. Ibu sangat berharap bisa lolos diterima sebagai pegawai pemerintah," paparnya.

Artikel viral lainnya

(Kompas/ Kontributor Lombok Tengah, Idham Khalid)

Sumber: Kompas.com
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved