Misteri Penemuan 5 Mayat di Gorong-gorong Tangerang, 3 Orang Mitra Telkom, 10 Pegawai Diselidiki

Mereka dianggap ada kaitannya dengan kematian lima orang tersebut, apa yang sebenarnya terjadi?

Kompas/ handout
Ilustrasi 

Kedelapan rekanan ini minum lagi satu botol plastik berukuran 1,5 liter di lokasi sama.

Pelaku mengelabuhi rekannya cairan yang ia bawa ciu bukan hand sanitizer.

Pelaku mencampur sedikit air putih biar bau tidak amis.

"Dia (pelaku) ikut cicip biar teman-temannya percaya," tutur Doni.

Baca juga: Ojol Diamankan karena Antar Miras Pelanggan, Gibran Turun Tangan, Polisi: Tersangka Sih Enggak

Saat sedang minum itu, satu korban inisial S (18) meninggal di tempat, sementara lima korban dilarikan ke rumah sakit.

Keempat korban menyusul meninggal saat dirawat. Sementara satu korban inisial PT (20) saat ini masih dalam perawatan.

Doni menyebut pelaku tidak merencanakan perbuatannya, semua berjalan spontan.

Pada Kamis (9/9/2021), pelaku melihat dua jeriken hand sanitizer di tempat kerjanya, tempat pengupasan kepiting.

Saat diminta rekannya beli alkohol, pelaku langsung mengambil cairan pembersih itu dan memberikan ke rekannya dengan mengakali cairan itu ciu.

"Pelaku ini sering dimintai duit para korban beli alkohol murni campur minuman berenergi.

Anak-anak ini sering mabuk," terang dia.

Dijelaskan Doni, kumpulan remaja ini sebagian merupakan anak jalanan, sebagian lain mengaku hanya ikut-ikutan kumpul.

Mereka sering meminta uang pelaku beli alkohol murni dengan ancaman jika tak diberi uang, mereka akan menjauhi pelaku.

"Menurut keterangan saksi yang hidup, pelaku ini tidak pelit.

Karena kumpulan mereka hanya dia (pelaku) yang kerja jadi sering dimanfaatin gitu.

Lama-lama dia jengkel," terangnya.

Ilustrasi - Kronologi dugaan rudapaksa terhadap gadis 15 tahun di Padang terbongkar, bermula dari perubahan sifat korban.
Ilustrasi - Kronologi dugaan rudapaksa terhadap gadis 15 tahun di Padang terbongkar, bermula dari perubahan sifat korban. (Istimewa)

Ketika diminta, pelaku teringat dua jeriken hand sanitizer ditempat kerjanya.

Dia mengambil lalu memberikan ke rekannya hingga lima rekannya tewas.

Kepala Kepolisian Resor Berau AKBP Anggoro Wicaksono mengatakan, pelaku sudah mengakui perbuatannya.

Hanya saja, polisi belum menemukan unsur pembunuhan berencana seperti dikutip dari Kompas.com dengan judul "5 Remaja yang Tewas di Kaltim Minum 4 Liter Hand Sanitizer".

“Karena niat awalnya hanya ingin membuat sakit perut, serta pada saat kejadian pelaku juga sempat meminum juga,” kata Anggoro melalui keterangan tertulis saat menggelar keterangan pers di Berau, Senin (14/9/2021).

Pelaku disangkakan Pasal 204 Ayat (2) KUHP karena menghilangkan nyawa orang dengan ancaman pidana minimal 20 tahun.

Namun, mengingat pelaku baru berusia 15 tahun, pihaknya akan mempertimbangkan proses hukum bagi anak di bawah umur.

Artikel terkait penemuan mayat

(Kompas/ Muhammad Naufal)

Sumber: Kompas.com
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved