Ibu di Banyumas Tewas Tertabrak Kereta Saat Selfie, KAI: Diperingatkan Masinis, Tapi Tak Dihiraukan
Berikut kronologi seorang ibu rumah tangga di Banyumas tewas tertabrak kereta api saat selfie.
TRIBUNMATARAM.COM - Kasus kecelakaan kereta api terjadi di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Korban merupakan seorang ibu rumah tangga berinisial WY (32).
Ia dilaporkan tewas setelah tertabrak kereta api (KA) di KM 358+5, Kecamatan Patikraja.
Peristiwa itu terjadi pada hari Kamis (14/10/2021).
Korban tertabrak Kereta Api Ranggajati relasi Cirebon Jember.
Saat itu, WY diketahui tengah melakukan selfie atau swafoto di tepi rel.
Baca juga: Tabrakan Maut Kereta Api VS Taksi Online, Diteriaki Warga Tapi Tak Dengar, Driver Tewas di TKP
Baca juga: Cara Refund Tiket Kereta Api Bandara Soekarno Hatta dan Kualanamu Medan, Uang Kembali 100 Persen

Hal tersebut diungkapkan oleh Manajer Humas PT KAI Daop 5 Purwokerto Ayep Hanapi.
"Korban selfie sambil duduk membelakangi arah datangnya KA.
Masinis sudah memberikan semboyan 35.
Namun korban tidak menghiraukan sehingga ditabrak KA," kata Ayep saat dihubungi, Kamis malam.
Baca juga: Viral Seorang Anak Kecil Tutup Perlintasan Kereta Api dengan Tali Rafia, Ini Fakta di Baliknya
Ayep mengatakan, sebelum peristiwa tersebut, petugas PPKA Stasiun Notog melihat korban bersama rekannya berinisial YP (31) berjalan dari arah selatan ke emplasemen peron 2 Stasiun Notog.
"Petugas PPKA Stasiun Notog sudah memperingatkan untuk tidak berada di jalur," ujar Ayep.
Akibat peristiwa itu, KA sempat berhenti untuk mengecek rangkaian.
Setelah dinyatakan aman, KA kembali melanjutkan perjalanan.
Untuk mengansitipasi kejadian serupa, Ayep kembali mengimbau masyarakat agar tidak beraktivitas di jalur KA karena melanggar Pasal 199 UU Nomor 23 tahun 2007 tentang Perkeretaapian seperti dikutip dari Kompas.com dengan judul "Ibu Rumah Tangga di Banyumas Tewas Tertabrak Kereta Api Saat Selfie".
Tabrakan Maut Kereta Api VS Taksi Online
Detik-detik kereta api tabrak taksi online, pengemudi tewas di tempat, dua penumpang selamat.
Meski sudah diteriaki warga jika ada kereta api yang melintas, tetapi mobil taksi online yang dikendarai Z (49) terus melaju.
Tabrakan pun tak terhindarkan terjadi antara Kereta Api (KA) Sibinuang dengan mobil taksi online jenis Toyota Calya warna putih dengan nomor polisi BA 1552 CP, Minggu (15/11/2020).
Baca juga: Gara-gara Tidur di Pinggir Rel, Pria Ini Tersambar Kereta, Tubuh Terpental Tapi Cuma Pingsan
Baca juga: Viral Seorang Anak Kecil Tutup Perlintasan Kereta Api dengan Tali Rafia, Ini Fakta di Baliknya
Akibatnya, mobil terseret hingga 25 meter dan menyebabkan satu orang tewas di lokasi kejadian, dua orang terluka.
Korban tewas merupakan sopir taksi online berinisial Z (49), sementara dua orang terluka merupakan penumpangnya yakni WH (35), dan MR (48).
Peristiwa itu terjadi di perlintasan sebidang, Khatib Sulaiman, Padang, Sumatera Barat, sekitar pukul 17.00 WIB.
Akibat kecelakaan itu, perjalanan KA sempat terganggu dan mengalami keterlambatan selama 16 menit.
Berikut fakta selengkapnya yang Kompas.com rangkum:
Kronologi kejadian, mobil terseret 25 meter

Kapolsek Padang Utara AKP Nahri Sukra mengatakan, kejadian berawal saat mobil yang dikendarai Z melintasi perlintasan sebidang kereta api di kawasan Khatib Sulaiman.
Saat itu, sambungnya, seorang warga yang berada di daerah itu meneriaki sopir tersebut akan ada kereta yang melintas, namun tidak didengar.
Akibatnya, KA Sibinuang yang datang dari Stasiun Simpang Haru Padang menuju Stasiun Naras, Kota Pariaman langsung menabrak mobil tersebut hingga terseret sejauh 25 meter.
"Warga yang menjadi saksi sudah berupaya meneriakinya bahwa ada kereta api yang lewat, tapi tidak terdengar," kata Nahri yang dihubungi Kompas.com Minggu (15/11/2020).
Satu orang tewas, dua terluka

Kata Nahri, dalam peristiwa itu, satu orang tewas yakni sopir mobil, dua luka-luka merupakan penumpangnya.
"Sopir meninggal dunia dan dua penumpangnya mengalami luka-luka," ujarnya.
Selanjutnya korban luka dibawa ke Rumah Sakit Hermina untuk mendapatakan pertolongan medis.
Ada 400 perlintasan liar

Pasca-peristiwa itu, Kepala Humas KAI Divre II Sumbar, Ujang Rusen Permana mengimbau masyarakat untuk berhati-hati saat akan melewati perlintasan kereta api.
Saat ini, sambungnya, pihaknya terus melaksanakan penutupan perlintasan liar untuk keselamatan bersama.
Kata Rusen, ada sekitar 400 lebih perlintasan liar di wilayah Divre II dan untuk tahun 2020 hingga November sudah ditutup sebanyak 26 pelintasan liar.
"Kami targetkan pada tahun ini bisa ditutup sekitar 51 perlintasan liar demi keselamatan perjalanan kereta api dan keselamatan pengendara di jalan," kata Rusen dalam keterangan tertulisnya.
Sudah Sering Terjadi
Tabrakan kereta di perlintasan tanpa pintu memang sudah marak terjadi.
Kamis (12/9/2019) petang terjadi kecelakaan di Jombang.
Insiden tabrakan antara mobil Datsun GO Panca dengan kereta di perlintasan tanpa petugas.
PT Kereta Api Indonesia ( KAI) berencana menutup permanen perlintasan yang menjadi lokasi kecelakaan.
Manajer Humas Daop 7 Madiun Ixfan Hendriwintoko mengatakan, perlintasan yang menjadi lokasi kecelakaan antara mobil Datsun GO Panca dengan Kereta Api Rapih Dhoho, pada Kamis petang, merupakan perlintasan yang tak terjaga.
• Video Tangis Boy William Saat Iringi Kepergian Adiknya, Begini Kronologi Kecelakaan Raymond Hartanto
• Sampai Kapan Ahmad Dhani Hidupi Anak Korban Tewas Kecelakaan Tol Jagorawi yang Ditabrak Dul Jaelani?
Meski merupakan perlintasan tak resmi, perlintasan itu selama ini menjadi salah satu akses masuk ke Desa Sumbermulyo, Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang.
Di perlintasan yang berada kurang lebih 1,5 kilometer di sebelah timur Stasiun Kereta Api Jombang tersebut, kecelakaan seringkali terjadi hingga memakan korban jiwa.
Hal ini seperti dikutip TribunMataram.com dari Kompas.com.
"Kalau berapa kali terjadi kecelakaan di perlintasan itu, kami belum lengkap datanya.
Tapi disitu memang sudah sangat sering terjadi. Itu perlintasan yang tak terjaga," kata Ixfan saat dihubungi Kompas.com, Jumat (13/9/2019) pagi.
Kerap Terjadi Kecelakaan di Perlintasan Tak Resmi
Dia menjelaskan, perlintasan yang menjadi salah satu pintu masuk ke Desa Sumbermulyo dari sisi utara tersebut, merupakan perlintasan yang akan ditutup secara permanen oleh PT KAI.
Apalagi, di perlintasan tanpa palang pintu tersebut sering terjadi kecelakaan antara kereta api yang melintas dengan kendaraan yang menyeberangi perlintasan kereta api.
"Menurut data kami, perlintasan tersebut masuk dalam catatan program penutupan yang diprakarsai direktur keselamatan DJKA dangan programnya quickwin.
Dulu pernah akan kami tutup tapi ada penolakan dari warga setempat," beber Ixfan.
"Minggu depan akan kami sosialisasikan lagi soal rencana penutupan perlintasan itu," lanjut Ixfan.
Warga Tolak Penutupan Rel, Jalan Masuk ke Desa
Kepala Desa Sumbermulyo Fuad mengatakan, rencana penutupan perlintasan secara permanen sebenarnya sudah ada sejak lama.
Namun karena mendapat penolakan dari warga, rencana tersebut belum terealisasi hingga saat ini, meski di perlintasan sangat sering terjadi kecelakaan antara kereta api dengan kendaraan yang melintas.
"Sudah lama ada rencana ditutup. Tapi karena sebagian warga masih menolak, jadi sampai sekarang belum ditutup.
Padahal sudah sering kejadian (insiden tertabrak kereta)," katanya saat menunggui proses evakuasi mobil Datsun GO Panca usai tertabrak kereta api.
• Video Detik-detik Kecelakaan Maut Innova VS Bus Mira Nganjuk, Korban : Nanti Buat Cerita Kecelakaan
Fuad tidak mengingat betul seberapa sering terjadi insiden antara kereta api dengan kendaraan yang menyeberang di perlintasan tersebut.
Namun, sepanjang tahun 2019, sedikitnya ada 3 kejadian yang menimbulkan korban jiwa.
Artikel lainnya terkait kecelakaan kereta api
(Kompas/ Kontributor Banyumas, Fadlan Mukhtar Zain)