TRIBUNMATARAM.COM - Jika mendapat daging kambing kurban tentu akan kebingungan mengolahnya, yuk intip 5 tips dari penjual sate kambing agar daging tidak bau prengus!
Hari raya Idul Adha 2019 akhirnya kini sudah tiba, setelah shalat Idul Adha, tentunya menyembelih hewan kurban.
Masjid sekitar kemudian akan membagikan daging kurban ke masyarakat.
Nah menerima daging kurban ini kita gak bisa memilih bagian mana yang diinginkan.
Kadang dapat daging, mungkin jeroan atau tulang kambing kurban.
• Siswa SMA Depresi Diancam Gurunya dengan Pisau dan Sebar Video Pelecehan Seksual Menyimpang
• 3 Fakta NET TV Bantah PHK Karyawan, Pembayaran Narasumber Terlambat hingga Lari ke Media Digital
• Mengenal Sindrom Williams yang Diidap Anak Dede Sunandar, Termasuk Gigi Mudah Terkikis Saat Makan
• Sempat Ngumpet di Kamar Mandi Warga, Bandar Narkoba Pengeroyok Kapolsek Patumbak Tewas Didor Polisi
Tentu saja mengolah daging kurban butuh strategi sendiri.
Apalagi jika salah teknik mengolah rasanya tidak maksimal bahkan menimbulkan bau prengus.
Yuk intip strategi cara penjual sate kambing untuk membuat daging kambing tak bau prengus.
Cara pengolahan ini membuat tak ada bagian yang terbuang, dan bisa menyimpan daging kambing kurban dengan lebih awet.
Tribun Mataram mengutip cara ini dari Kompas.com.
1. Saat Dapat Daging Kambing
Jangan langsung diolah ketika mendapat daging kambing.
Umumnya, kambing yang baru disembelih masih segar dan banyak mengandung darah.
Jika sabar, masukan daging kambing kurban yang didapat ke lemari es dengan suhu empat derajat dan bungkus dengan handuk atau lap bersih.
Diamkan selama berjam-jam (yang dianjurkan 24 jam) di lemari es.
2. Hindari Kena Air
Para penjual sate sangat menghindari daging kambing terkena air, karena dipercaya air dapat menimbulkan bau prengus.
Itu karena air cucian akan mengeluarkan juice beserta juga bau prengus yang ada dalam daging.
Jadinya, selain makin berbau, daging kambing juga akan jadi kering karena juice-nya telah terbuang bersama air.
Tenang saja, daging kambing masih akan kita matangkan sehingga kumannya pun akan mati karena panas tinggi.
Jadi, tidak perlu takut kotor karena tidak mencuci daging kambing, ya.
Toh, pedagang sate atau sop kambing pun melakukan teknik yang sama.
3. Pakai Nanas dan Timun
Marinasi daging kambing dengan parutan nanas dan potongan ketimun selama 10-30 menit.
Dipercaya getah keduanya menghilangkan bau prengus kambing dan membuat daging kambing jadi lebih empuk.
Kalau suka sate kambing yang polos, cukup kucuri dengan air jeruk nipis beberapa saat sampai menyerap.
Air jeruk nipis bisa memberi aroma segar yang menutupi bau prengus.
• Tips Olah Jeroan Idul Adha 2019, Cara Merebus Kikil Agar Empuk & Lezat Dinikmati, Dijamin Nggak Amis
4. Cara Mengolah Kambing
Tukang sate biasa mengolah daging kambing untuk jadi sate.
Bagian jeroan dan tulang kambing menjadi gulai, kemudian air kaldu gulai ditumis dengan tetelan kambing menjadi tongseng.
Jika tak mau repot, masak semua bagian kambing mulai dari tulang, hingga jeroan dan tetelan kecuali daging jadi tengkleng.
5. Simpan di Lemari Pendingin
Sebenarnya tidak dianjurkan untuk menyimpan daging kambing terlalu lama di lemari pendingin.
Tukang sate akan membeli pasokan daging sesuai kebutuhan setiap hari.
Namun jika ingin dilakukan pastikan untuk menseset bagian lemak warna putih pada daging kambing
Kemudian taruh di lemari pendingin suhu minus satu sampai lima derajat celcius.
Daging kambing kurbanmu aman deh dari bau prengus yang mengganggu kenikmatan makanmu.
Mengolah Daging Sapi
Nah tapi menyimpan dan mengolah daging kambing dan daging sapi berbeda loh.
Seperti kiat menyimpan daging dari Fakultas Peternakan (Fapet) Universitas Gadjah Mada (UGM)
Buat daging sapi yang kamu dapatkan, ikuti 7 cara menyimpan daging sapi di bawah ini yang dikutip Tribun Mataram dari kompas.com.
1. Kualitas Daging
Daging merah segar, tidak berlendir, dan memiliki bau khas daging adalah tanda daging dalam kondisi segar dan dapat disimpan dalam waktu yang lama.
Apabila daging mengalami perubahan warna, daging berarti tidak dapat disimpan lama di lemari es atau bahkan tak layak konsumsi.
Perhatikan dengan seksama kualitas daging.
Daging berwarna gelap bisa disebabkan ternak kurang istirahat sebelum dipotong, sehingga memengaruhi warna dan keempukan daging.
• Kumpulan Ucapan Selamat Idul Adha 2019/1440 H Lengkap Gambar Cantik, Yuk Dikirim ke Teman Sosmed
2. Potong Sesuai Porsi Masak
Sebelum dimasukkan ke kulkas, disarankan daging dipotong-potong sesuai takaran konsumsi.
Jangan menyimpan dalam ukuran besar-besar.
Jadi ketika akan mengolah daging dalam porsi kecil, tidak perlu mengeluarkan semuanya.
3. Jangan Simpan di Kantong Kresek
Masukan daging yang telah dipotong potong ke plastik transparan yang tergolong food grade dengan lapisan penutup.
Hindari menggunakan kantong kresek apalagi yang berwarna-warni.
Jika tidak ada plastik cobalah wadah plastik dengan tutup rapat.
4. Pisahkan Daging dan Jeroan
Pemisahan ini dilakukan karena jeroan lebih cepat rusak dibandingkan daging, sehingga disarankan untuk menyimpan di plastik dan freezer yang berbeda.
“Jeroan dan daging harus disimpan dalam freezer yang berbeda untuk menghindari adanya kontaminasi silang.
Meskipun daging disimpan dalam wadah yang berbeda tetapi masih dalam satu freezer, akan terjadi kontaminasi silang,” terang Kepala Laboratorium Ilmu dan Teknologi Daging Fakultas Peternakan UGM, Jamhari.
5. Suhu Penyimpanan Daging Agar Awet
Daging yang disimpan di kulkas bagian refrigerator dapat bertahan 3-4 hari.
Di dalam freezer pada temperatur di bawah -180C daging dapat bertahan hingga enam bulan dengan tidak terjadi perubahan dari sisi nutrien.
Jamhari menuliskan, temperatur -18 derajat celcius, menyebabkan seluruh air di dalam daging membeku sehingga tidak dapat dimanfaatkan mikrobia untuk tumbuh.
• Megawati Melantik Kader DPP PDIP, Banyak Wajah Lama, Putra Putrinya, Hingga Menteri Jokowi,
6. Tahap Menyimpan dan Menggunakan Daging
Setelah hewan dipotong, akan terjadi kontraksi atau ‘rigor mortis' pada daging.
Sebaiknya, kontraksi ini ditunggu hingga daging tidak tegang (keras), kemudian daging dimasukkan ke dalam lemari es.
Daging dimasukkan ke dalam kulkas secara bertahap, yaitu diletakkan di lemari es bagian refrigerator terlebih dahulu selama 24 jam.
Kemudian, pindahkan daging ke dalam freezer.
Hal ini untuk menghindari temperature shock yang dapat menyebabkan daging alot.
• Unggah Vlog Saat Disetiri PM Malaysia Mahathir, Presiden Jokowi: Beliau Nyetir Sendiri, Ngebut Juga
Selanjutnya, ketika mengeluarkan daging dari kulkas, juga disarankan untuk dilakukan secara bertahap.
Pertama, pindahkan daging dari freezer ke bagian refrigerator lemari es dan biarkan sampai mencair.
Setelah itu, keluarkan daging dari bagian refrigerator dan daging dapat dimasak.
7. Jangan Masukkan Daging yang Sudah Mencair
Jamhari tidak menganjurkan untuk memasukkan kembali ke dalam kulkas daging beku yang sudah dikeluarkan hingga cair.
Dalam kondisi seperti ini mikrobia semakin banyak dan akan mempercepat proses pembusukan.
(TribunMataram.com/Asytari Fauziah)