Kebakaran lahan kering seluas 5 hektar di Pandaan, Kabupaten Lombok Utara, NTB ini harus dipadamkan selama 12 jam dan 2 kali membara!
TRIBUNMATARAM.COM - Kebakaran lahan terjadi di Dusun Pandanan, Kabupaten Lombok Utara, NTB, Minggu (18/8/2019).
Kabid Humas Polda NTB, Kombes Pol Purnama menyebutkan, asap pertama kali dilihat oleh warga pada pukul 11.00 Wita di Dusun Nipah.
"Lokasi kebakaran merupakan lahan semak belukar ini terjadi di Dusun Nipah, tidak jauh beda dengan lokasi kebakaran pada hari Kamis lalu.
Di mana kondisi masih musim kemarau, angin yang kencang dan terdapat banyak pohon yang kering pada lokasi tersebut," terang Purnama, melalui keterangan tertulis, Senin (19/8/2019).
Sore hari, api sempat membesar dan merambat.
Api baru bisa dikendalikan sekitar pukul 16.00 Wita.
• Joko Widodo dan Jusuf Kalla Buka Suara Soal Kerusuhan di Manokwari dan Akar Masalahnya
• Pernikahan Glenn Fredly dan Mutia Ayu Terkesan Mendadak, Adiknya Ungkap Persiapan Hanya 2 Bulan!
• Akan Bercerai dengan Ahn Jae Hyun, Postingan Terakhir Goo Hye Sun Buat Fans Haru
• Dilaporkan Balik Oleh Hotman Paris, Saksi Farhat Abbas Beri Keterangan Lain, Mungkinkah Takut?
Api dapat dipadamkan oleh 6 personel Polsek Pemenang, 8 orang dari petugas Damkar serta dibantu oleh masyarakat sekitar, dengan menggunakan alat seadanya.
Namun, pada pukul 17.00 Wita, titik api kembali muncul di lokasi yang letaknya berdekataan dengan lokasi kebakaran pertama, dan merambat sampai ke lahan di Dusun Pandanan.
Aparat gabungan dari Polres Lombok Utara, Damkar, dan warga setempat, terus mencoba melakukan pemadaman api hingga malam hari.
Purnama menyebutkan, lahan yang terbakar sekitar 5 hektare yang di dominasi semak belukar.
Kapolda NTB, Irjen Pol Nana Sudjana tiba di lokasi kebakaran sekitar pukul 21.00 Wita.
Termasuk Gubernur NTB Zulkieflimansyah, dan Bupati Lombok Utara Najmul Akhyar.
Kapolda Nana yang datang ke lokasi, langsung memimpin Satgas Karhutla untuk memadamkan api.
Satgas Karhutla Kabupaten Lombok Utara dibantu Satgas Karhutla NTB dikerahkan untuk melakukan pemadaman api.
Selain Satgas Karhutla, 5 unit water canon, 8 unit truk tanki air dan satu unit Damkar ikut diturunkan untuk membantu memadamkan api.
Api akhirnya dapat dipadamkan sekitar pukul 01.00 Wita.
• Glenn Fredly Menikahi Penyanyi Cantik Mutia Ayu, Resepsi Digelar Tertutup Penjagaan Ketat!
Kapolda Nana mengatakan, langkah-langkah pencegahan tetap dilakukan dengan memberikan penyuluhan dan sosialisasi oleh para Bhabinkamtibmas kepada masyarakat.
Selain itu, petugas juga melakukan patroli bersama.
Pihaknya juga mengimbau masyarakat pengguna jalan raya sekitar area, agar tidak membuang puntung rokok sembarangan.
Sementara itu, saat ini petugas masih berada di lokasi untuk mengantisipasi munculnya titik api.
"Satgas Karhutla NTB saat ini masih standby untuk mengantisipasi munculnya titik api kembali, melihat angin berhembus cukup kencang," tutup Purnama. (Kompas.com/Kontributor Mataram, Karnia Septia)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "5 Hektare Lahan di Pandanan Lombok Utara Terbakar"
KLHK: 135.747 Hektar Lahan Terbakar Sepanjang Januari-Juli 2019
Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan ( KLHK) sepanjang Januari 2019 hingga Juli 2019, ada 135.747 hektar hutan dan lahan yang terbakar.
Jumlah luas hutan dan lahan yang terbakar itu diketahui berdasarkan pengamatan citra Landsat 8 Operational Land Imager dan pemantauan lapangan.
"Sampai dengan 31 Juli 2019 itu ada 135.747 luas hektar yang lahannya terbakar.
Hampir 30.000 lebih di Riau," ujar Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan KLHK Raffles B Panjaitan di Gedung KLHK, Jakarta, Jumat (16/8/2019).
• Order Makanan Lewat Ojek Online, Billy Syahputra Malah Ditipu Oknum Driver Rp 400 Ribu!
• 5 Fakta Kerusuhan di Manokwari, Kabar Provokatif di Media Sosial Hingga Warga Tuntut Permintaan Maaf
Raffles mengatakan, kebakaran paling banyak terjadi di lahan gambut. Sisanya, yang terbakar adalah lahan tanah mineral.
"Nah yang memang banyak itu di gambut 31.002 hektar, yang di mineral 104.746 hektar," ucap dia.
Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), kata Rafles, menjadi lokasi yang mengalami kebakaran hutan dan lahan terluas, yakni 71.712 hektar.
Berikutnya, tiga provinsi lain, yaitu Riau, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Timur.
"Riau seluas 30.065, Kalimantan Selatan 4.670, dan Kalimantan Timur 4.430 hektar," ucap dia.
• Ibu Terduga Pelempar Bensin yang Bakar Polisi Cianjur Kaget Anak Terlibat, Putranya Dikenal Pendiam
• ZODIAK CINTA Ramalan Zodiak Cinta Besok Selasa 20 Agustus 2019 Pisces Berapi-api, Libra Hambar!
Raffles juga menyampaikan, setidaknya ada enam provinsi yang saat ini masih berstatus siaga darurat kebakaran hutan dan lahan.
Enam provinsi itu adalah Riau, Kalimantan Utara, Sumatra Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, dan Jambi. (Kompas.com/Christoforus Ristianto)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "KLHK: 135.747 Hektar Lahan Terbakar Sepanjang Januari-Juli 2019 "