TRIBUNMATARAM.COM - Tokoh asal Papua sekaligus Ketua DPRD Kota Jayapura Abesai Rollo menyampaikan 9 tuntutan kepada Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Selasa (10/9/2019).
Tuntutan itu ia sampaikan dihadapan 61 tokoh Papua yang terdiri dari tokoh-tokoh adat, agama, pemuda, akademisi.
Sebelum menyampaikan 9 tuntutannya, mantan ketua Tim Kampanye Daerah Papua Jokowi-Ma’ruf Amin ini juga memohon perhatian pemerintah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Papua.
Kualitas SDM yang baik menurutnya penting untuk dimiliki oleh masyarakat Papua agar dapat mengelola sendiri kekayaan yang ada di bumi mereka.
• Soal RUU KPK, Presiden Joko Widodo: Jangan Sampai Ganggu Independensi KPK
• Protes Franda nama Zlyvechia Ditiru, Ternyata Memberi Nama Unik Pada Anak Jadi Trend
• Promo KFC Crazy Deal 5 Ayam Cuma Rp 49 Ribu! Simak Ketentuannya di Sini, Cuma Hari Ini, Buruan!
• Gerebek Dompet Hotman Paris, Ini Reaksi Eks Meriam Bellina saat Uangnya Dibagikan Atta Halilintar
Bahkan, Abesai Rollo menyebut SDM berkualitas lebih penting bagi masa depan Papua dala jangka panjang dari pada sumber daya alam yang justru akan semakin berkurang bahkan habis suatu saat nanti.
Dari video Kompas TV, berikut ini 9 tuntutan inti yang disampaikan oleh Abei Rollo:
- Pembentukan 5 wilayah adat di Provinsi Papua dan Papua Barat
- Pembentukan Badan Nasional Urusan Tanah Papua
- Penempatan pejabat-pejabat eselon I dan II di Kementerian dan LPNK
- Pembangunan Asrama Nusantara di seluruh kota studi dan menjamin keamanan mahasiswa Papua
- Usulan revisi Undang-Undang Otsus (Otonomi Khusus) dalam Prolegnas 2020
- Menerbitkan Inpres untuk pengangkatan SDM honorer di Tanah Papua
- Percepatan Palapa Ring Timur Papua
- Presiden mengesahkan Lembaga Adat Perempuan dan Anak Papua
- Membangun Istana Presiden Republik Indonesia di Ibukota Provinsi Papua, Jayapura
Pertemuan dalam rangka mengakomodir suara masyarakat Papua pasca terjadi demo yang dipantik oleh isu rasisme hingga berakhir kericuhan itu juga menghadirkan sederet menteri kabinet.
Sebut saja Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan HAM Wiranto, Kepala Badan Inteligen Negara Budi Gunawan, Menteri Sekretariat Negara Pratikno, juga Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
Pertemuan ini sebelumnya sudah diagendakan oleh Pemerintah sejak awal kekacauan terjadi dengan mengundang 64 tokoh Papua, akan tetapi hari ini 3 di antaranya berhalangan hadir ke Istana. (Kompas.com/Luthfia Ayu Azanella/Resa Eka Ayu Sartika)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "9 Tuntutan Tokoh Papua Saat Bertemu Presiden di Istana"
Janji-janji Presiden Joko Widodo untuk Papua, Bangun Istana Presiden hingga Rekrut Warga Jadi BUMN
TRIBUNMATARAM.COM - Janji Presiden Joko Widodo untuk Papua, bangun Istana Presiden di Papua hingga pemekaran wilayah Papua dan Papua Barat.
Buntut panjang kerusuhan yang terjadi di wilayah Papua dan Papua Barat, Presiden Jokowi ungkapkan sejumlah janjinya untuk warga Papua, Selasa 10 September 2019.
Menanggapi kerusuhan yang terjadi di wilayah Papua dan Papua Barat, Presiden Jokowi akhirnya duduk bersama membahas janjinya untuk Papua.
Presiden Joko Widodo bertemu 61 tokoh dari Papua dan Papua Barat di Istana Negara, Jakarta, Selasa (10/9/2019) siang.
Pertemuan ini telah direncanakan Jokowi sejak sejumlah aksi yang berujung rusuh terjadi di wilayah Papua pada Agustus 2019.
• Rekaman CCTV Aksi Pencurian di Rumah Mewah di Penjaringan Viral, Maling Bingung Cari Jalan Keluar
• Viral Puisi Hairdyer Dian Sastro di Tonight Show, Desta & Vincent Terdiam Dengar Endingnya
• Video Detik-detik Perampokan Rumah Makan Gratis Anak Yatim di Bogor, Ampun Bang, Jangan Bacok Aku
• UPDATE Pengumuman Penerimaan CPNS 2019, Jadwal Rekrutmen, Syarat Umum, Posisi hingga Batas Usia
Dalam pertemuan yang dihadiri oleh pejabat daerah, tokoh adat, tokoh agama, dan para mahasiswa itu membahas beberapa permintaan yang ditujukan kepada pemerintah pusat.
Adapun beberapa permintaan tersebut adalah pembangunan Istana Presiden di Papua, pemekaran wilayah Papua dan Papua Barat, serta memerintahkan Badan Usaha Milik Negara ( BUMN) dan perusahaan swasta untuk merekrut masyarakat Papua sebagai pegawai.
Jokowi berjanji memenuhi sejumlah permintaan itu.
Janji bangun Istana Presiden di Papua
Salah satu janji yang disampaikan Presiden Joko Widodo adalah membangun Istana Kepresidenan di Jayapura, Papua.
Rencananya, seperti diberitakan Kompas.com, Selasa (10/9/2019), pembangunan akan dimulai pada 2020.
Janji ini disampaikan Jokowi menanggapi permintaan yang disampaikan salah satu perwakilan tokoh Papua yang hadir, Abisai Rollo, yang juga Ketua DPRD Jayapura.
Menurut Abisai, dengan dibangunnya Istana Presiden di Papua, Presiden Jokowi bukan hanya berkunjung, tetapi juga bisa berkantor di Papua.
Kepada Presiden, Abisai mengatakan, tak perlu khawatir soal ketersediaan lahan.
Ia menyatakan kesediaannya menyumbangkan lahan seluas 10 hektar sebagai lokasi Istana Presiden di Jayapura.
Mendengar hal tersebut, Jokowi yang saat itu duduk bersebelahan dengan Menteri Sekretaris Negara Pratikno serta Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto, langsung menyetujui permintaan pembangunan Istana Presiden di Jayapura.
"Ini saya bisik-bisik dulu dengan para menteri supaya keputusannya tidak keliru. Nanti saya ngomong iya, duitnya enggak ada. Ya jadi mulai tahun depan Istana dibangun," kata Jokowi.
Janji Jokowi ini disambut tepuk tangan para tokoh Papua yang hadir.
Pemekaran wilayah Papua dan Papua Barat
Dalam pertemuan itu, Jokowi juga berjanji memenuhi permintaan untuk melakukan pemekaran sejumlah wilayah di Papua.
Pemekaran wilayah termasuk dalam sejumlah hal yang diminta oleh para tokoh Papua yang hadir.
Awalnya, mereka meminta pemekaran 5 wilayah di Provinsi Papua dan Papua Barat. Namun, Jokowi berjanji bisa memenuhinya di dua atau tiga wilayah saja.
"Terkait pemekaran, jangan banyak-banyak dulu. Tadi Bapak menyampaikan tambahan lima. Saya iya, tapi mungkin tidak lima dulu. Mungkin kalau enggak dua, tiga," kata Jokowi.
Jokowi mengungkapkan, perlu dilakukan kajian secara mendalam jika ingin memekarkan suatu wilayah.
Selain itu, ada undang-undang yang mengatur hal tersebut.
"Ini, kan, perlu ada kajian. Karena UU-nya mendukung ke sana dan saya senang ada usulan itu dari bawah," ujar Jokowi.
Rekrut warga Papua sebagai pegawai BUMN dan swasta
Janji lain yang diucapkan Jokowi adalah akan memaksa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan perusahaan swasta besar untuk menerima warga Papua sebagai pegawainya.
Jokowi menyebutkan, ada 1000 mahasiswa Papua yang baru lulus berpeluang menjadi pegawai BUMN dan perusahaan swasta besar.
"Untuk BUMN dan perusahaan swasta besar akan saya paksa. Karena kalau lewat prosedur sudah kelamaan. Jadi kewenangan saya, saya gunakan, agar bisa nerima yang baru lulus mahasiswa dari Tanah Papua," kata Jokowi.
"Sementara, saya siang hari ini saya menyampaikan 1.000 dulu lah," ujar Presiden.
Pada pertemuan itu, Jokowi juga berjanji akan berkunjung ke Papua dalam waktu dekat.
Jika tak bisa dalam bulan September ini, ia berjanji akan datang pada Oktober 2019.
Salah satu agendanya, kata Jokowi, meresmikan Jembatan Holtekamp di Jayapura dan mengecek proyek infrastruktur di Papua.
(Sumber: Kompas.com/Ihsanuddin)
Sumber : https://www.kompas.com/tren/read/2019/09/11/054500765/jokowi-dan-janjinya-untuk-papua-?page=all