7 Gejala Penyakit Jantung yang Sering Disepelekan karena Dianggap Biasa Saja, Bahaya!

Editor: Asytari Fauziah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Serangan Jantung

TRIBUNMATARAM.COM - Gejala penyakit jantung yang paling mudah dikenali adalah munculnya sakit di bagian dada.

Namun, tidak semua penderitanya mengalami gejala ini.

Tidak jarang, munculnya penyakit jantung justru ditandai dengan gejala-gejala lain yang umum dialami.

Kondisi ini membuat banyak orang tidak sadar bahwa dirinya menderita penyakit jantung.

Karena itu, penting bagi kita untuk mengenali gejala-gejala lain, yang menandakan penyakit jantung selain sakit di bagian dada.

Berbagai kondisi yang umum dialami sehari-hari ternyata bisa menjadi penanda seseorang memiliki penyakit jantung.

Berikut ini kondisi-kondisi yang perlu diwaspadai sebagai gejala penyakit jantung.

Waktu-waktu Berbahaya untuk Mandi, Bisa Sebabkan Kelemahan Jantung hingga Kematian Mendadak

1. Kelelahan

Rasa lelah memang hal yang sangat wajar dialami.

Namun, apabila rasa lelah berlangsung terus-menerus, maka kita perlu mewaspadainya sebagai salah satu gejala penyakit jantung.

Penyakit jantung yang ditandai dengan timbulnya rasa lelah, di antaranya adalah gagal jantung dan penyakit jantung koroner.

2. Tubuh sakit dan nyeri tanpa sebab yang jelas

Penyumbatan aliran darah ke otot jantung yang terjadi akibat penyakit jantung koroner, menyebabkan jantung bekerja lebih keras dari yang seharusnya.

Hal ini membuat tubuh terasa nyeri.

Namun, rasa sakit dan nyeri tidak selalu timbul di dada dan dapat timbul di bahu, tangan, rahang, atau perut.

Lebih rinci, rasa sakit umumnya timbul setelah berolahraga dan akan hilang sesudah beristirahat.

Kesehatan Jantung Ternyata Juga Bergantung dengan Jumlah Jam Tidur Orang Loh!

3. Nafas tersengal-sengal

Nafas tersengal setelah melakukan olahraga berat, tentu merupakan hal yang normal terjadi.

Namun, apabila nafas sering tersengal meski hanya melakukan sedikit aktivitas, maka bisa jadi hal ini menandakan seseorang memiliki gangguan pada jantung.

4. Kaki bengkak

Bengkak pada kaki dapat menjadi pertanda jantung tidak dapat memompa darah secara efektif seperti yang seharusnya.

Saat jantung tidak dapat memompa darah dengan cepat, darah akan menumpuk di pembuluh darah sehingga menyebabkan pembengkakan.

Pada kondisi gagal jantung, ginjal juga mengalami kesulitan untuk mengeluarkan kelebihan cairan dan sodium di tubuh, sehingga pembengkakan dapat terjadi.

5. Detak jantung tidak teratur

Ketika merasa gugup atau semangat, kita biasanya akan merasakan jantung berdegup dengan kencang atau tidak teratur.

Namun, jika jantung sering berdegup kencang pada saat-saat tidak terduga dan tidak diketahui penyebabnya, maka perlu waspada.

Meski begitu, beberapa hal lain seperti terlalu banyak mengonsumsi kafein dan kurang tidur juga dapat menyebabkan jantung berdetak tidak beraturan.

Pernah seperti Irish Bella, Bella Shofie Kenang Masa Berat Dokter Sebut Jantung Bayinya Berhenti

6. Mual atau sakit perut

Pada beberapa kasus, penderita sakit jantung juga merasakan mual, muntah, dan sakit perut sebagai gejala.

Umumnya, wanita lebih sering mengalami hal ini dibandingkan dengan pria.

Tentu saja, sakit perut bisa disebabkan oleh berbagai hal lain selain penyakit jantung.

Namun, kondisi ini juga bisa terjadi saat seseorang mengalami serangan jantung.

Sehingga, apabila kamu memiliki risiko tinggi terkena penyakit jantung dan mengalami sakit perut dan mual tanpa alasan yang jelas, tidak ada salahnya untuk memeriksakan diri ke dokter.

7. Banyak berkeringat

Banyak berkeringat secara tiba-tiba tanpa sebab yang jelas, adalah hal yang perlu diwaspadai sebagai salah satu gejala penyakit jantung.

Terutama apabila disertai dengan nyeri di dada. Jika mengalami hal ini, segera periksakan diri ke dokter.

Berbagai kondisi di atas memang kerap tidak dikenali sebagai gejala penyakit jantung, sehingga masih banyak orang yang tidak memeriksakan diri setelah mengalaminya.

Jika mengalami gejala-gejala di atas, segera berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan kondisi kesehatanmu. (Kompas.com/Editor : Wisnubrata)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sering Diremehkan, 7 Hal Ini Bisa Jadi Gejala Penyakit Jantung"

Indomie di Majalah LA Times (LA Times)

Tanpa disadari yang terjadi adalah memakan mi instan adalah risiko yang mengancam jiwa.

TRIBUNSTYLE.COM - Siapa sih yang tidak suka makan mi instan? Rasanya hampir setiap orang menyukainya, bahkan anak-anak kecil pun demikian.

Mayoritas penduduk dunia menganggap mi instan bahkan sebagai makanan pokok, seperti nasi yang sangat disukai di negara-negara Asia.

Bagi kebanyakan orang di luar sana, menyiapkan mi instan hanya membutuhkan waktu kurang dari satu atau dua menit, sehingga memudahkan siswa, orang tua, dan pekerja penuh waktu untuk membuat makanan yang tidak memerlukan banyak usaha.

Namun, tanpa disadari yang terjadi adalah memakan mi instan adalah risiko yang mengancam jiwa.

Meskipun ada mitos umum seperti menambahkan sayuran ke dalam semangkuk mi instan untuk meningkatkan nilai gizi, masalah yang ditimbulkan adalah sesuatu yang tidak hanya bisa diatasi dengan makanan mentah tersebut.

Konon, seperti dilansir dari Medical Daily, berikut ini beberapa alasan mengapa makan mi instan bisa berdampak buruk bagi kesehatan seseorang.

• Jangan Makan Sahur Dengan Mi Instan, Tidak Hanya Bikin Lemas, Ini Resikonya Bagi Kesehatan

Kesulitan dalam mencernanya

Mi instan dapat menyaring sistem pencernaan, mendorongnya untuk memecah mi olahan selama berjam-jam.

Ini dapat mengganggu kadar gula darah seseorang dan pelepasan insulin jika dikonsumsi terlalu cepat.

Mi instan mendorong pencernaan menjadi lambat, karena sering mengonsumsi pengawet dan bahan kimia beracun lainnya.

Dalam jangka panjang, ini dapat menyebabkan paparan berlebih dari butiran hidroksanisol dan t-butil hidrokuinon, dua bahan kimia yang biasa digunakan dalam produk untuk memperpanjang umur simpan. Keduanya dapat menyebabkan kecemasan, asma dan diare.

Risiko penyakit jantung

Orang-orang yang selalu merencanakan cenderung makan mi instan beberapa kali seminggu.

Dalam penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Journal of Nutrition, terungkap bahwa orang yang mengonsumsi mi instan dalam jumlah yang tidak moderat memiliki risiko lebih tinggi mengalami sindrom metabolik, serangkaian gejala termasuk memiliki tekanan darah tinggi, kadar kolesterol HDL yang rendah, dan peluang lebih tinggi penyakit jantung, diabetes dan stroke.

Mengandung banyak garam

Tidak mengherankan jika mi instan mengandung banyak garam, yang dapat mempengaruhi kesehatan seseorang secara keseluruhan.

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam American Journal of Hypertension pada tahun 2014, ditemukan bahwa konsumsi natrium makanan tinggi diakui sebagai salah satu faktor utama dalam tingkat kematian yang tinggi dalam 23 studi kasus terakhir.

Natrium tambahan ini juga dapat menyebabkan tekanan darah tinggi dan penyakit jantung. (Intisari-Online.com/K. Tatik Wardayati).

Artikel ini telah tayang di Intisari-Online.com dengan judul Tak Perlu Diperdebatkan Lagi, Mi Instan Memang Berbahaya Bagi Kesehatan, Ini Tiga Alasan Utamanya