Banjir di Jakarta

Menteri PUPR Bantah Silang Pendapat dengan Anies Baswedan, Basuki : Mungkin Interpretasi Beliau Beda

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono bantah silang pendapat dengan Anies Baswedan

TRIBUNMATARAM.COM - Bahas soal naturalisasi dan normalisasi sungai, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono membantah berbeda pendapat dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Ihwal penanganan banjir Jakarta, Basuki Hadmuljono menilai normalisasi pemerintah maupun naturalisasi yang digagas Anies Baswedan nyatanya sama-sama bisa mencegah banjir.

Basuki Hadimuljono menduga Anies Baswedan mungkin salah menginterpretasikan pernyataannya terkait banjir Jakarta. 

Ia mengatakan, konsep normalisasi yang dilakukan Pemprov DKI bersama pemerintah pusat sebelum 2017 sedianya sama dengan naturalisasi sungai yang digagas Anies.

"Sama saja, enggak ada pro-kontra. Mau naturalisasi (atau yang lain). Dengerin Pak Nirwono Joga dan Pak Yayat Supriatna, mau naturalisasi atau normalisasi pasti butuh melebarkan sungainya," ujar Basuki usai rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (3/1/2020).

Viral Wanita Cantik Naik Ban Bebek di Tengah Banjir Jakarta, Ternyata Model dan Ibu Tunggal Dua Anak

"Menurut saya apa yang saya sampaikan, enggak ada apa-apa kan. Cuma beliau (Anies) saja mungkin yang mengintepretasikan (berbeda). Buat saya enggak ada masalah (normalisasi atau naturalisasi)," kata Basuki.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (TribunMataram Kolase/ Instagram/kemenpupr)
Ia mengatakan, perbedaan normalisasi dan naturalisasi hanya pada desainnya.

Program normalisasi diakhiri dengan membuat turap beton di samping setelah memperlebar dan memperdalam sungai.

Sementara itu, naturalisasi diakhiri dengan menanami tumbuhan di pinggir usai mengeruk dan memperlebar sungai.

"Iya. (intinya) pelebarannya ya kan. Kalau beliau (Anies) sampaikan naturalisasi kayak ada tanaman gitu kan, itu desainnya enggak beton (seperti normalisasi. Cuma ditutup gebalan rumput," kata Basuki.

Sebelumnya Basuki mengatakan bahwa 17 km dari 33 km kali Ciliwung belum dinormalisasi.

Dampak yang terlihat akibat tidak dilanjutkannya program normalisasi sungai Ciliwung tersebut membuat sejumlah wilayah di DKI Jakarta kebanjiran.

Jokowi Sebut Sampah Jadi Penyebab Banjir Jakarta, Anies Baswedan Beri Bantahan Tegas!

Menurut Basuki, sungai yang terjamin bebas dari luapan banjir baru sepanjang 16 km.

Hal itu diungkapkannya usai meninjau lokasi banjir di kawasan Jakarta dan sekitarnya pada Rabu (1/1/2020).

"Mohon maaf, Bapak Gubernur, selama penyusuran Kali Ciliwung ternyata sepanjang 33 km itu yang sudah ditangani, dinormalisasi 16 km," kata Basuki seperti dikutip Kompas.com (1/1/2020).

Sementara itu, berbeda dengan Basuki, Anies berpendapat bahwa banjir kali ini terjadi bukan perkara sudah dinormalisasi atau belum.

"Yang terkena banjir itu di berbagai wilayah. Jadi ini bukan sekadar soal yang belum kena normalisasi saja, nyatanya yang sudah ada normalisasi juga terkena banjir," kata Anies.

Tinjau Titik Banjir di Sungai Ciliwung, Menteri PUPR Temukan Fakta Lain Mohon Maaf Pak Gubernur

Adapun daerah yang sudah dilakukan normalisasi yakni Kampung Pulo, Kelurahan Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur.

Ia mengatakan, banjir Jakarta dapat diselesaikan dengan cara pengendalian air di daerah hulu. Pengendalian air tersebut dengan membangun kolam retensi seperti dam, waduk, dan embung.

Hal itu bertujuan untuk pengontrolan, pengendalian volume air yang bergerak ke arah hilir. (Kompas.com/ Rakhmat Nur Hakim)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bantah Silang Pendapat dengan Anies, Basuki: Normalisasi dan Naturalisasi Sama-sama Lebarkan Sungai", https://nasional.kompas.com/read/2020/01/03/21270701/bantah-silang-pendapat-dengan-anies-basuki-normalisasi-dan-naturalisasi-sama?page=all#page2.

Tampilan banjir Jakarta di kawasan Kampung Melayu, Jakarta Timur, dari helikopter yang mengangkut Kepala BNPB Doni Monardo dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, saat mereka meninjau kondisi banjir terkini pada Rabu (1/1/2020). ((DOKUMENTASI BNPB))

Tinjau Titik Banjir di Sungai Ciliwung, Menteri PUPR Temukan Fakta Lain 'Mohon Maaf Pak Gubernur'

TRIBUNMATARAM.COM - Meninjau banjir Jakarta bersama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono temukan fakta lain.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono memberikan pesan kepada Anies Baswedan selepas menyusuri Sungai Ciliwung yang diduga menjadi titik banjir.

Saat memantau sejumlah titik banjir di kawasan Jakarta dan sekitarnya atau Jabodetabek bersama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Basuki mendapati masih ada total 17 km titik Sungai Ciliwung yang belum dinormalisasi.

Usai melakukan pemantauan, Basuki menyampaikan pada Anies bahwa 17 km dari 33 km Kali Ciliwung belum dinormalisasi.

Artinya, sungai yang terjamin bebas dari luapan banjir baru sepanjang 16 km.

• Fakta Terbaru Banjir di Jabodetabek, 9 Korban Meninggal Hipotermia & Tertimbun hingga Pesan Jokowi

"Mohon maaf, Bapak Gubernur, selama penyusuran Kali Ciliwung ternyata sepanjang 33 km itu yang sudah ditangani, dinormalisasi 16 km," kata Basuki di Lapangan Monas, Jakarta Pusat, Rabu (1/1/2020).

"Di 16 km itu kita lihat Insya Allah aman dari luapan. Tapi yang belum dinormalisasi tergenang (air)," tuturnya.

Untuk mengatasi hal tersebut, kata Basuki, pihaknya telah menyiapkan sejumlah pompa yang siap untuk dioperasikan.

Namun demikian, untuk pelaksanaannya, Kementerian PUPR tetap harus berkoordinasi dengan Anies Baswedan.

Basuki Hadimuljono pun tak menampik bahwa upaya normalisasi akan menemui sejumlah kendala. Apalagi, lebar Kali Ciliwung saat ini kian menyempit.

• Bencana Banjir Buat Siswa SMA Tewas Tersengat Listrik, PLN Padamkan Listrik di 724 Wilayah

"Kalau lihat sekarang itu rumah bukan bantaran, tapi di palung sungai. Ini bukan hal yang mudah," ujar Basuki.


Tampilan banjir Jakarta di kawasan Kampung Melayu, Jakarta Timur, dari helikopter yang mengangkut Kepala BNPB Doni Monardo dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, saat mereka meninjau kondisi banjir terkini pada Rabu (1/1/2020).(DOKUMENTASI BNPB)

Namun demikian, Basuki yakin hal ini dapat diatasi pihaknya bersama Pemprov DKI Jakarta dan masyarakat setempat.

"Kami menunggu sekarang kesepakatan dengan masyarakat. Alhamdulillah menurut beliau (Anies) masyarakat sudah diskusi dan Insyaallah masyarakat bisa menerima itu, mudah-mudahan bisa kita tangani," kata Basuki.

Hujan deras yang mengguyur sejumlah kawasan di Jakarta dan sekitarnya menyebabkan banjir di beberapa kawasan sejak Rabu (1/1/2020).

Menurut catatan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), terdapat tujuh kelurahan dari empat kecamatan di Jakarta dilaporkan terendam banjir.

Ketujuh kelurahan itu tersebar di Jakarta Pusat, Selatan, Utara dan mayoritas Jakarta Timur. Ketujuhnya adalah Kelurahan Makasar, Kelurahan Pinang Ranti, Halim Perdana Kusuma, Kampung Melayu, Rorotan, Rawa Buaya, dan Manggarai Selatan. (Kompas.com/ Fitria Chusna Farisa)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kepada Anies, Menteri Basuki Sampaikan 17 dari 33 Km Kali Ciliwung Belum Dinormalisasi", https://nasional.kompas.com/read/2020/01/01/20184991/kepada-anies-menteri-basuki-sampaikan-17-dari-33-km-kali-ciliwung-belum?page=all#page2.