Berita Terpopuler

POPULER Penjual Terlanjur Rugi Ternyata Baksona Negatif Daging Tikus, Bagian Hitam Adalah Mulut Sapi

Editor: Asytari Fauziah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapolres Madiun, AKBP Ruruh Wicaksono didampingi Kasat Reskrim, AKP Logos Bintoro menunjukkan hasil uji laboratorium yang menyebutkan tidak ada kandungan daging tikus dalam bakso yang dijual di Pilangkenceng, Kabupaten Madiun.

TRIBUNMATARAM.COM - Fakta baru viralnya video potongan kaki tikus pada bakso, setelah dicek ternyata bagian mulut sapi.

Sebuah video viral baru-baru ini dibagikan di media sosial menunjukkan konsumen bakso menunjukkan adanya diduga potongan kaki tikus pada bakso.

Rekaman tersebut diambil di Madiun, Jawa Timur dan membuat polisi segera mengambil langkah tegas.

Seorang konsumen bakso di Pilangkenceng, Madiun, Jawa Timur bernama Ajeng mengunggah video mengenai bakso diduga berbahan daging tikus.

Video viral itu menerangkan temuan potongan yang diduga bagian kaki tikus pada bakso.

• Ardian Sosok Penolong Sukiyah Wanita yang Rambut 2 Meter dan Jadi Sarang Tikus, 2 Kali Dipenjara

Kapolres Madiun AKBP Ruruh Wicaksono memastikan, bagian tersebut bukan potongan kaki tikus.

Kapolres Madiun, AKBP Ruruh Wicaksono didampingi Kasat Reskrim, AKP Logos Bintoro menunjukkan hasil uji laboratorium yang menyebutkan tidak ada kandungan daging tikus dalam bakso yang dijual di Pilangkenceng, Kabupaten Madiun.(KOMPAS.COM/HUMAS Polres Madiun) ()

"Potongan itu bukan kaki tikus melainkan bagian dari organ dalam mulut sapi," ungkap Ruruh, seperti dilansir dari Antara, Jumat (31/1/2020).

Hasil tersebut didapat setelah polisi membawa sampel bakso ke laboratorium Balai Veteriner di Boyolali, Jawa Tengah.

• Trauma Tukang Bakso Korban Salah Tangkap Polisi, Niat Numpang WiFi Malah Nyaris Berujung Jeruji Besi

Tiga perbedaan

 

Kapolres Madiun AKBP Ruruh Wicaksono bersama jajaran saat menunjukkan hasil uji laboratorium terhadap bakso yang ternyata negatif daging tikus di Mapolres setempat, Jumat (31/1). (Antaranews Jatim/Louis Rika) (Antara)

Kapolres menjelaskan, potongan diduga kaki tikus yang terdapat pada sampel bakso tidak berkuku.

Sedangkan pada struktur kaki tikus yang asli terdapat kuku.

Kemudian, pada potongan yang diduga kaki tikus itu tidak terdapat telapak kaki dan tulang.

Padahal, struktur kaki tikus yang asli memiiki telapak kaki dan tulang.

"Terdapat tiga perbedaan yang menyimpulkan bahwa potongan itu bukan kaki tikus," kata Kapolres.

Diminta lapor

Misteri Potongan Mirip Kaki Tikus Terungkap, Berikut 6 Fakta Terbaru Bakso di Madiun yang Viral (SuryaOnline/Youtube)()

Polisi meminta, warga berhati-hati saat menggungah sesuatu ke media sosial.

Kapolres mengimbau, warga melaporkan kejadian semacam itu pada polisi terlebih dahulu daripada mengunggah dan membuatnya viral.

"Ke depan, jika terdapat kecurigaan bahan baku makanan berbahaya pada kuliner yang dijual umum hendaknya langsung melapor ke polisi dan bukan diviralkan. Hal itu agar tidak meresahkan masyarakat, merugikan pemilik usaha dan segera ditindaklanjuti oleh polisi," jelas Ruruh.

Sementara penjual bakso yang dituduh menggunakan daging tikus, Sugeng Riadi mengaku omzetnya turun drastis semenjak isu tersebut menyebar.

Sebelumnya, ia mengaku mendapatkan Rp 1,5 juta hingga Rp 2 juta dalam sehari.

"Setelah viral, bakso yang saya jual hanya laku Rp 50.000 - Rp 70.000," katanya.

Sumber: Kompas.com (Penulis, Kontributor Solo, Muhlis Al Alawi | Editor: Robertus Belarminus), Antara

Sumber : https://regional.kompas.com/read/2020/02/01/19150091/viral-potongan-kaki-tikus-pada-bakso-ternyata-bagian-mulut-sapi?page=all#page2

AE, seorang pemuda yang diduga kena jebakan narkoba di kawasan Tegal Alur, Jakarta Barat, Kamis (7/11/2019). (KOMPAS.com/CYNTHIA LOVA)

Trauma Tukang Bakso Korban Salah Tangkap Polisi, Niat Numpang WiFi Malah Nyaris Berujung Jeruji Besi

TRIBUNMATARAM.COM - Belakangan ini media sosial dihebohkan dengan sebuah video yang menunjukkan rekaman CCTV di mana seorang pria mendadak diamankan oleh aparat kepolisian saat tengah bermain hp di sebuah toko.

Rupanya, pria tersebut adalah AG alias Ade Gunawan, tukang bakso yang jadi korban salah tangkap polisi karena dituduh mengedarkan narkoba.

Padahal, saat itu, AG hanya menumpang WiFi gratis dari toko di mana ia berada untuk menikmati media sosial, berikut kisah selengkapnya.

Selasa (5/11/2010) lalu merupakan hari yang tak akan pernah dilupakan di kehidupan AG alias Ade Gunawan.

Peristiwa yang menimpanya saat itu seolah menjadi pengalaman yang paling buruk selama bertahun-tahun merantau ke Jakarta.

• Viral Seorang PNS Buat Penggalangan Dana untuk Pernikahan, Targetnya Capai Ratusan Juta!

Saat ditemui di Polsek Cengkareng, tubuhnya masih kaku ketika bertemu aparat kepolisian. Bahkan, ketika berbicara, Ade pun masih terbata-bata saking takutnya.

Toko Marmo yang menjadi lokasi penangkapan AE di Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat(KOMPAS.com/ BONFILIO MAHENDRA WAHANAPUTRA LADJAR) ( )

Di tengah rasa takutnya, Ade, seorang pedagang bakso ini menceritakan pengalaman pahit yang ia alami.

Pada Selasa tengah malam sekitar pukul 23.00 WIB, Ade tengah beristirahat sejenak seusai berjualan bakso seharian.

Memang keadaan saat ia duduk terasa sepi. Tak ada orang yang berlalu lalang di kawasan itu.

Namun, sudah menjadi kebiasaan Ade duduk santai di depan warung Marmo di Perumahan Mutiara Taman Palm Blok B, Kelurahan Cengkareng Barat sambil memainkan layar ponselnya setiap malam.

• POPULER Viral Rumah Berlapis Emas Tahan Tsunami & Gempa Milik Kakak Abdee Slank, Dibangun 10 Tahun

Dia sengaja duduk di sana untuk menikmati wifi gratis dari warung Marmo. Mulai dari download beberapa film hingga bermain games.

Ketika dirinya tengah santai-santai download film, tiba-tiba saja ia disergap dan ditodong senjata laras panjang tepat di wajahnya.

Sontak ia pun tambah kaget ketika tangannya diikat dan diborgol oleh polisi. Pasalnya kejadian yang dialaminya baru dilihatnya di film-film drama.

"Mana barang kamu? Ini barang kamu kan?" kata Ade menirukan suara polisi.

"Tidak Pak, bukan Pak. Bukan punya saya Pak, saya cuma numpang wifi Pak," ucap Ade seraya memohon ampun.

Ade pun tak tahu apa yang ia lakukan kala itu sampai disergap oleh polisi.

Bahkan, ia telah menjawab sejujur-jujurnya pertanyaan polisi padanya tentang bungkus rokok berisi narkoba yang saat itu berada dekat tempat ia duduk.

• Rumah Berlapis Emas Kakak Abdee Slank Viral, Dibangun 10 Tahun, Kokoh Diterpa Tsunami & Gempa Palu

"Bukan barang saya Pak, saya cuma main handphone," begitu lagi-lagi diungkapkan Ade.

Meski telah berkata jujur dan memohon ampun, nyatanya Ade tetap dibawa ke Polsek Cengkareng menggunakan mobil polisi.

Sesampainya di Polsek Cengkareng, ia pun lagi-lagi diinterogasi oleh polisi. Ia dicecar sejumlah pertanyaan seputar kasus narkoba.

Ade juga dikonfrontasi dengan dua terduga tersangka yang sebelumnya telah diamankan.

"Saya tidak kenal mereka," ujar AG menirukan ucapannya kala interogasi.

Setelah seluruh proses interogasi selesai. Ia pun tes urine dan ponselnya diperiksa.

"Ponsel saya diperiksa, orang isinya keluarga sama temen saya aja," ucap Ade.

Alhasil, Ade terbukti tak menggunakan dan tak terlibat dengan barang haram itu. Akhirnya, ia pun dibebaskan kurang dari 1 X 24 jam.

Setelah itu, kepada awak media, Ade mengaku tak tahu menahu kalau video penangkapannya viral di media sosial. Sebab setelah kejadian itu, ia jarang membuka ponselnya.

"Saya saja tidak tahu kalau ternyata saya saat ini tengah viral akibat insiden itu yang terekam CCTV, saya baru dikasih tahu karena saya juga sedang lagi tidak pegang ponsel dulu sekarang-sekarang ini, masih syok aja," kata Ade.

Trauma setelah penangkapan

Ternyata kejadian yang menimpanya membuat pedagang bakso itu trauma. Sebab ini ialah kali pertamanya ia terlibat dengan kepolisian.

Pascakejadian itu, ia pun masih takut menjajakan baksonya lagi. Lokasi dagang baksonya berdekatan dengan tempat dia ditangkap.

Bahkan, untuk numpang wifi di warung itu pun ia tak berani pasca kejadian itu.

Dia kini hanya mengurung diri di kontrakannya di Jalan Lingkungan III, Tegal Alur, Jakarta Barat. Dia tinggal bersama istrinya yang sedang hamil.

Ade menutup rapat pintu kontrakannya untuk melupakan kejadian sial yang ia alami saat itu.

Namun, kejadian pahit yang ia hendak ingin lupakan malah terkadang diingatkan lagi oleh tetangga-tetangganya.

"Jika keluar kontrakan ditanya-tanya orang, yang tadinya sudah mau melupakan traumanya malah ditanya kembali," ujar AE.

Terbenak dalam hatinya untuk pulang ke kampung halamannya yang ada di Kuningan, Jawa Barat.

Namun, apalah daya ia tak punya banyak uang untuk pulang ke kampung halamannya.

"Kalau dibilang mau pulang kampung ya mau, cuma belum ada uangnya. Saya aja belum jualan lagi," kata Ade.

Ade pun belum memastikan kapan dirinya berani untuk berjualan lagi dan menjalani aktivitasnya seperti biasa. (Kompas.com/ Cynthia Lova)

Sumber : https://megapolitan.kompas.com/read/2019/11/11/08400531/trauma-tukang-bakso-ditangkap-polisi-saat-numpang-wifi-kini-tak-berani?page=all#page2