Viral Hari Ini
Detik-detik Penjaga Warung Lawan Kawanan Perampok Berclurit, Cuma Ingat Anak Meski Jari Nyaris Putus
Meski mengalami sejumlah luka parah, Hadi Sunoto (45) tak pernah menyesali keputusannya melawan perampok berclurit yang menyatroni warung sembakonya.
TRIBUNMATARAM.COM - Gara-gara ingat anak, pria pemilik warung sembako yang disatroni perampok berclurit selamat.
Meski mengalami sejumlah luka parah, Hadi Sunoto (45) tak pernah menyesali keputusannya melawan perampok berclurit yang menyatroni warung sembakonya.
Kala itu, yang ada di ingatan Hadi Sunato hanyalah anaknya yang tinggal di kampung.
Nyawa Hadi Sunoto selamat seusai disatroni kawanan perampok bercelurit pada Kamis (13/2/2020) dini hari.
Hadi berupaya sekuat mungkin menepis serangan demi serangan kawanan perampok itu. Akibatnya, Hadi mengalami sejumlah luka bacokan.
• 5 Aksi Pelecehan Seksual Viral 2 Pekan Terakhir, 3 Begal Payudara hingga Pelaku Masturbasi Ditangkap
"Saya memang menangkis doang. Mau bagaimana lagi?

Saya tetap melawan terus," kata Hadi kepada wartawan yang menemuinya di warung sembako yang ia jaga di Jalan Kalimulya, Cilodong, Depok, Jawa Barat, Jumat (14/2/2020).
Hadi mengaku, satu hal yang mendorongnya mati-matian menangkis serangan bertubi-tubi itu adalah anaknya yang masih belia di kampung halaman di Madura, Jawa Timur.
Ia berhasil menghalau sabetan celurit itu mencapai perutnya.
Sebagai akibatnya, ia mengalami luka setidaknya di empat titik tubuhnya, yakni satu di bahu kiri, satu di jari tangan kiri, satu di punggung tangan kanan, dan satu di cuping hidung.
Semuanya ditempeli perban. Luka di jari tangannya cukup parah karena jarinya hampir putus menangkis ayunan celurit.
• Polisi Tangkap Pelaku Perampok yang Tusuk Wanita Muda di Hotel Amaia Mataram, Terlilit Hutang!
"Pokoknya saya cuma ingat satu anak saya. Kalau saya enggak ingat anak saya, mungkin saya enggak ngelawan sudah," tutur Hadi.
"Pikiran saya apa, saya jauh-jauh dari Madura, takut enggak ketemu lagi sama anak. Makanya saya melawan terus," imbuh dia.
Berdasarkan pengakuan Hadi, ada lima orang perampok yang menyatroni warung sembakonya pada Kamis dini hari itu. Mulanya, Hadi menyangka mereka pelanggan.
"Jadi dia datang, saya naik, tanpa basa-basi main hantam saja tanpa ngomong. Saya tahunya saya langsung diserang. Pikiran sudah enggak ingat apa-apa melawannya gimana," kata Hadi.