TRIBUNMATARAM.COM - Hal terakhir yang dilakukan Ashraf Sinclair bersama BCL sebelum meninggal dunia.
Ashraf Sinclair masih menunjukkan kesetiaannya pada BCL hingga hembusan nafas terakhirnya.
Senin, 17 Februari 2020, Ashraf Sinclair masih mengantarkan sang istri, BCL untuk bekerja sebagai juri di Indonesian Idol.
Sebelum meninggal, suami dari penyanyi Bunga Citra Lestari atau BCL, Ashraf Sinclair, sempat mengantarkan sang istri kerja.
Hal itu disampaikan pembawa acara Daniel Mananta saat hendak melayat di rumah duka di kawasan Pejaten Barat, Jakarta Selatan, Selasa (18/2/2020).
• Ashraf Sinclair Meninggal, Anne Avantie Kenang Saat Kebaya Akad BCL Hilang: Sampai Maut Memisahkan
"Kemarin baru ketemu di RCTI sebelum Idol.
Gue waktu itu agak telat dan Ashraf tuh kayak ngomong ke gue bilang 'wah telat lo, Unge (Bunga) udah di RCTI idol tuh, cepetan'," ungkap Daniel, Selasa.
"Terus sudah, gitu doang. Terus sempet tos gitu. Gue benar-benar enggak kira kalau itu saat terakhir," sambungnya.
• Kata-kata Terakhir Ashraf Sinclair ke Daniel Mananta, Bertemu Senin Sore, Nama BCL Disebut
Daniel mengaku sempat tidak percaya atas meninggalnya Ashraf Sinclair.
Ia bahkan awalnya mengira kabar duka yang didapatkan dari grup WhatsApp itu adalah hoaks.
"Dari WA (dapat kabar), gue awalnya pikir ini hoaks. Karena gue baru kemarin ketemu dia, kan, kemarin sore," ujar Daniel.
Pria kelahiran Agustus 1981 itu pun mengenang sosok Ashraf Sinclair merupakan orang yang dikenalnya sangat baik.
• Cerita Sedih di Balik Kebaya Pernikahan Ashraf Sinclair & BCL, Tangis hingga Pesan Kesetiaan
Selain itu, kata Daniel, Ashraf merupakan sosok yang bertanggung jawab terhadap istri dan anaknya.
"Dia orang yang baik banget. Ayah yang amazing buat Noah (anak BCL dan Ashraf). Jujur, gue enggak percaya sih," ucap Daniel yang langsung bergegas masuk ke rumah duka.
Diberitakan sebelumnya, Ashraf Sinclair meninggal dunia pada pukul 04.51 WIB.
Ashraf Sinclair lahir di London, Inggris, pada 18 September 1979.
Adik dari model Aishah Sinclair ini mulai dikenal luas sejak berperan dalam film Gol dan Gincu (2005).
Ashraf kemudian menikah dengan BCL pada 8 November 2008 di Masjid Al Bina Senayan, Jakarta.
Mereka dikaruniai seorang putra bernama Noah Sinclair.
Ia kemudian melanjutkan karier aktingnya di Indonesia dengan membintangi film Saus Kacang (2008).
Ashraf juga aktif berperan dalam sejumlah sinetron dan FTV.
Total sudah 13 judul sinetron yang ia bintangi sejak 2008 hingga 2020. (Kompas.com/ Baharudin Al Farisi)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sebelum Meninggal, Ashraf Sinclair Sempat Antar BCL Kerja", https://www.kompas.com/hype/read/2020/02/18/110809666/sebelum-meninggal-ashraf-sinclair-sempat-antar-bcl-kerja?page=all#page2.
Terbilang Masih Muda & Gemar Olahraga, Mengapa Bisa Serangan Jantung?
Meninggalnya suami penyanyi BCL, Ashraf Sinclair yang mengejutkan banyak pihak.
Terlebih, Ashraf Sinclair dikenal sebagai aktor yang sangat peduli dengan kesehatannya dan rutin berolahraga.
Lantas mengapa seseorang yang masih muda dan rutin berolahraga bisa mengalami serangan jantung?
Aktor asal Malaysia, Ashraf Sinclair, dikabarkan meninggal dunia pagi ini, Selasa (18/2/2020).
Suami dari penyanyi Bunga Citra Lestari (BCL) itu meninggal karena serangan jantung pada usia 40 tahun.
• Kata-kata Terakhir Ashraf Sinclair ke Daniel Mananta, Bertemu Senin Sore, Nama BCL Disebut
Dari informasi yang dihimpun Antara News, Ashraf mengembuskan napas terakhir pada pukul 04.51 WIB di RS MMC Kuningan, Jakarta.
Dalam sebuah kesempatan wawancara, Ashraf mengaku sangat gemar berolahraga di pusat kebugaran.
Salah satu yang biasa dia lakukan adalah nge-gym.
Lantas, kenapa orang yang masih muda dan suka berolahraga terkena serangan jantung?
• Rossa Beberkan Kondisi Terkini BCL & Putranya, Tampak Menguatkan Diri di Sisi Jasad Ashraf Sinclair
Alasan orang muda mengalami serangan jantung
Sebuah riset yang terbit pada April 2019 mengungkapkan, tingkat serangan jantung untuk orang berusia di bawah 40 tahun semakin meningkat.
Selama beberapa dekade, usia lanjut ditetapkan sebagai salah satu faktor risiko terbesar seseorang terkena serangan jantung.
Biasanya, pria di atas 50 tahun dan wanita di atas 65 tahun paling rentan alami serangan jantung.
Namun, sekarang umur tak bisa dijadikan patokan. Pasalnya, mereka yang berusia di bawah 50 tahun pun rentan mengalami serangan jantung.
Menurut ahli jantung Luke Laffin, salah satu faktor risiko terbesar adalah meningkatnya penderita diabetes tipe 2 di kalangan orang muda.
Ada tiga faktor utama penyebab meningkatnya penderita diabetes tipe 2.
• Cerita Sedih di Balik Kebaya Pernikahan Ashraf Sinclair & BCL, Tangis hingga Pesan Kesetiaan
Pertama, pola makan keliru dan konsumsi makanan olahan yang terlalu sering.
Kedua, obesitas, ini termasuk skinny fat. Ketiga, gaya hidup pasif atau menurunnya aktivitas fisik.
Menurut Laffin, terlalu sering menggunakan waktu untuk bermain ponsel membuat banyak orang menurunkan aktivitas fisik dalam beberapa dekade terakhir.
Pergeseran gaya hidup ini pun yang membuat para ahli terkejut dengan fakta meningkatnya serangan jantung di kalangan muda.
"Kebiasaan buruk ini mulai di masa kanak-kanak hingga sekarang.
Perlu ada perhatian pada betapa pentingnya pencegahan dan melakukan perubahan," kata Dr Laffin, seperti diberitakan Kompas.com (28/4/2019).
Sementara itu, dr Ratih Fabriani, dokter jantung di Rumah Sakit Universitas Indonesia, pernah mengungkap bahwa serangan jantung makin banyak diderita orang yang berusia 30 tahunan.
Banyak juga penderita jantung yang sebelumnya tampak sehat, bugar, dan tidak memiliki riwayat penyakit apa pun dalam keluarganya.
"Banyak juga pasien-pasien saya usia 30 tahun, 32 tahun sudah mengalami toleransi glukosa terganggu.
Kalau normalnya kurang dari 100, ini sudah 110-120," kata Ratih, diberitakan Kompas.com (5/7/2019).
Sama seperti Laffin, Ratih pun menduga bahwa pergeseran usia penderita jantung dikarenakan pola konsumsi masyarakat yang berubah.
Makanan dan minuman manis yang berlebihan bisa menambah risiko seseorang terkena penyakit jantung.
Sudah olahraga masih bisa kena serangan jantung?
Ratih mengatakan, kondisi yang terasa sehat dan aktivitas olahraga yang cukup tidak berarti menyelamatkan orang dari risiko penyakit jantung.
Satu-satunya cara memastikan terbebas dari penyakit jantung adalah dengan rutin melakukan pemeriksaan kesehatan atau medical check-up (MCU).
"Itulah pentingnya MCU, bisa mendeteksi faktor risiko," kata Ratih.
Faktor risiko yang dimaksud meliputi kolesterol, gula darah, dan tekanan darah.
Ketiga faktor ini selalu menjadi biang kerok penyumbatan pembuluh darah yang berujung pada serangan jantung.
Dokter spesialis jantung dan pembuluh dari Rumah Sakit Universitas Indonesia dr Dian Zamroni, SpJP(K) dalam kesempatan yang sama menambahkan, laki-laki lebih berisiko kena serangan jantung dibanding perempuan.
"Laki-laki lebih berisiko karena perempuan mengalami menstruasi dan menghasilkan hormon estrogen yang bersifat protektif terhadap pembuluh darah," kata Dian.
Faktor kedua, kata Dian, lebih bisa diatur. Faktor yang dimaksud meliputi hipertensi, kebiasaan merokok, kolesterol tinggi, kegemukan, kurang olahraga, dan diabetes melitus. (Kompas.com/ Gloria Setyvani Putri)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ashraf Sinclair Meninggal, Masih Muda dan Olahraga, Mengapa Bisa Kena Serangan Jantung?", https://sains.kompas.com/read/2020/02/18/082300623/ashraf-sinclair-meninggal-masih-muda-dan-olahraga-mengapa-bisa-kena-serangan?page=all#page2.