Berita Terpopuler

POPULER Tersangka Tragedi Susur Sungai Ngaku Punya Ide tapi Malah Tinggalkan Siswa Meregang Nyawa

Tersangka dalam tragedi susur sungai yang menewaskan 10 siswa SMPN 1 Turi akhirnya membuat pengakuan.

Penulis: Salma Fenty | Editor: Salma Fenty Irlanda
TribunMataram Kolase/ (KOMPAS.com/WIJAYA KUSUMA)
Tim SAR Gabungan melakukan pencarian korban yang hilang saat susur sungai di Sungai Sempor, Sleman, Yogyakarta, Jumat (21/2/2020) 

TRIBUNMATARAM.COM - Tersangka dalam tragedi susur sungai yang menewaskan 10 siswa SMPN 1 Turi akhirnya membuat pengakuan.

Pengakuan IYA, guru olah raga sekaligus pembina pramuka SMPN 1 Turi, Yogyakarta.

IYA akhirnya ditetapkan sebagai tersangka dalam tragedi susur sungai SMPN 1 Turi Yogyakarta yang menewaskan 10 siswa.

Pembina pramuka SMPN 1 Turi ini disebut sebagai pencetus ide adanya kegiatan susur sungai.

Padahal, kegiatan susur sungai dianggap membahayakan ketika musim hujan.

Korban Tewas Susur Sungai SMP 1 Turi 10 Orang, 2 Jenazah Terakhir Ditemukan Pagi Ini Terseret 700 M

Fakta Lengkap Tragedi Susur Sungai Sebabkan Ratusan Siswa SMP 1 Turi Hanyut, Kepala Sekolah Tak Tahu

Menurut keterangan polisi, IYA lah yang mencetuskan ide kegiatan susur sungai ini.

Namun, IYA pula lah yang kemudian meninggalkan anak-anak karena memiliki keperluan.

Proses evakuasi korban terakhir susur sungai SMP 1 Turi Yogyakarta yang ditemukan Minggu (23/2/2020).
Proses evakuasi korban terakhir susur sungai SMP 1 Turi Yogyakarta yang ditemukan Minggu (23/2/2020). (TribunJogja.com IST | Gandung Kusmardana)

Menurut penuturannya, IYA memiliki peran dalam memberikan ide untuk melakukan susur sungai di lokasi tersebut.

"IYA ini adalah pembina pramuka dia menginisiasi untuk kegiatan susur sungai di lokasi itu dan dia juga merupakan guru di SMP," jelas Kabid Humas Polda DIY, Kombes Yulianto, dikutip TribunMataram.com dari Kompas.com.

Sementara itu dikutip dari Twiter Polda DIY @PoldaJogja dijelaskan ada tujuh pembina pramuka di SMPN 1 Turi.

Saat kejadian, enam pembina ikut mengantar ke lokasi susur sungai dan satu orang menjaga barang siswa di sekolah.

Lalu empat orang mengikuti rombongan susur sungai ke lokasi dan satu orang menunggu di finish.

Setelah mengantar siswanya di lembah Sempor, salah satu pembina meninggalkan lokasi.

"Satu pembina ada keperluan sehingga meninggalkan rombongan setelah mengantar siswa di lembah Sempor.

Dan yang meninggalkan peserta inilah statusnya dinaikkan menjadi tersangka," tulis akun @PoldaJogya.

Sumber: Tribun Mataram
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved