Virus Corona

POPULER Cara Membuat Masker dan Hand Sanitizer di Rumah, Tak Perlu Kehabisan Stock karena Diburu!

Penulis: Asytari Fauziah
Editor: Asytari Fauziah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas apotek memasang tanda stok masker habis, di kawasan pusat penjualan obat-obatan dan alat kesehatan Tarandam, Padang, Sumatera Barat, Selasa (3/3/2020). Petugas apotek mengaku stok masker dan Hand Sanitizer sudah habis sejak Senin (2/3/2020) menyusul wabah virus Corona 19 yang mulai masuk Indonesia.

TRIBUNMATARAM.COM - Mewabahnya virus corona membuat banyak orang panik dan membeli masker dan hand sanitizer berlebihan, coba buat sendiri di rumah, gampang banget!

Penularan virus corona sangat cepat dan tak mudah disadari.

Hal ini membuat semua orang sepakat untuk menghindari penularannya dengan hidup lebih sehat.

Apalagi semenjak kabar adanya kasus virus corona di Indonesia.

• Seorang Guru Terindikasi Virus Corona Sekolah Internasional di Jakarta Diliburkan Sampai 2 Minggu

Banyak masyarakat yang memborong masker dan hand sanitizer.

Hal ini berdampak pada stok masker dan hand sanitizer yang menipis bahkan habis.

Tak hanya itu, harganya juga melambung tinggi jauh dari biasanya.

Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mencegah virus corona adalah sering mencuci tangan.

Penting untuk menjaga kebersihan tangan dengan mencuci tangan secara benar. (countryliving.com)

Bisa dengan menggunakan sabun dan air mengalir, atau dengan cairan beralkohol.

Selain itu masker juga banyak habis diburu masyarakat yang tak ingin tertular.

Hal ini membuat masker habis di berbagai toko dan apotek.

Jika tetap ingin menggunakan masker sebagai perlindungan kamu bisa membuat sendiri di rumah.

Dilansir dari South China Morning Post, ilmuwan dari Hong Kong, Profesor Alvin Lai, dr. Joe Fan, dan dr. Iris Li menemukan cara mudah dan murah untuk membuat masker sendiri di rumah.

Profesor Yuen Kwok-yung, ahli mikrobiologi dari Universitas Hong Kong mendukung penggunaan masker ini.

Intip cara membuat masker alternatif seperti dikutip TribunMataram.com dari Kompas.com.

Tes laboratorium

Joe Fan King-man, asisten kepala eksekutif rumah sakit Universitas Hong Kong, mengatakan masker buatan rumah telah menjalani tes laboratorium.

Hasilnya terbukti mencapai 80 hingga 90 persen fungsi masker bedah reguler dalam hal penyaringan aerosol dan tetesan. Meskipun demikian, masker ini tidak bisa berfungsi permanen.

" Masker buatan sendiri hanya bisa sebagai alternatif bagi mereka yang tidak memiliki peralatan tetapi perlu melindungi diri dari infeksi," kata Fan.

Untuk membuatnya, Anda memerlukan bahan-bahan berikut ini:

  • Kitchen roll
  • Tisu tebal
  • Karet
  • Pelubang kertas
  • Isolasi kertas
  • Gunting
  • Kawat berlapis plastik

Setelah semua bahan tersedia, masker pun siap dibuat. Hal pertama yang harus dilakukan sebelum membuat masker ini adalah mencuci tangan dengan bersih menggunakan sabun.

Kemudian ikuti langkah di bawah ini:

Cara pembuatannya:

  • Tumpuk 2 lembar kertas tisu
  • Tambahkan dua lembar kitchen roll di atas dan bawah tisu tersebut
  • Potong menjadi dua bagian
  • Rekatkan tepian kanan dan kiri lapisan tadi menggunakan isolasi kertas
  • Buat masing-masing dua lubang di sisi kanan dan kirinya menggunakan pelubang kertas
  • Pasang kawat plastik di bagian atas masker menggunakan isolasi kertas agar saat dipakai bisa disesuaikan dengan bentuk hidung
  • Masukkan karet di masing-masing lubang yang ada, kemudian ikat

• Cara Pakai Masker yang Benar Menurut Ahli Kesehatan, Penting Perhatikan Posisi dan Fungsi Kawat!

Namun, ada satu hal yang perlu diingat.

Masker ini sifatnya hanya sebagai alternatif darurat dan tidak bisa disamakan dengan fungsi dari masker bedah yang biasa digunakan untuk melindungi diri.

ILUSTRASI (CNN.COM)

Salah satu benda langka yang jarang ditemukan selain masker adalah hand sanitizer.

Namun tak perlu khawatir jika tak memiliki hand sanitizer.

Kamu juga bisa membuat hand sanitizer sendiri seperti masker.

Dikutip TribunMataram.com dari Kompas.com sejumlah situs seperti memberikan penjelasan tentang cara mencampur formula hand sanitizer sendiri.

Resepnya mungkin sedikit berbeda, tetapi pada intinya jika ingin membuat pembersih tangan sendiri, kita perlu mengetahui beberapa hal berikut:

1. Agar efektif, pembersih tangan harus memiliki kekuatan setidaknya 60 persen isopropil alkohol.

Namun, karena harus mencampurkan pembersih dengan gel lidah buaya untuk menstabilkan dan melindungi tangan, sebagian besar menyarankan campuran mengandung paling sedikit dua pertiga isopropil, alkohol 99 persen, dan sepertiga gel lidah buaya.

Setelah dicampur, masukkan ke dalam wadah kecil.

2. Pembersih ini hanya efektif jika kita menggunakannya secara menyeluruh di tangan dan kemudian mengeringkannya.

Menyemprotkan hanya beberapa tetes di telapak tangan kemudian menyekanya tidak akan membantu sama sekali.

3. Jika tangan sangat kotor atau berminyak, maka menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat, hand sanitizer tidak akan banyak membantu.

4. Hal terbaik yang bisa kita lakukan tetap dengan mencuci tangan dan menjauhkan tangan dari wajah.

5. Belum ada informasi atau masalah di luar sama yang menyebutkan tentang penyebaran infeksi melalui ponsel, jadi kita tak perlu khawatir.

Meski begitu, jika kita masih memiliki kekhawatiran ponselmu pernah disentuh oleh seseorang yang mungkin terpapar, kita bisa menggunakan tisu dengan alkohol untuk membersihkannya.

(TribunMataram.com/Asytari Fauziah)

Cara menutup mulut saat batuk dan bersin (motherandbaby .co.uk)

Dari pada memakai masker gunakan 2 cara ini agar terhindar dari virus corona, seperti dikutip TribunMataram.com dari Kompas.com.

Cuci tangan dan jaga etika batuk

Dokter Spesialis Paru Anggota Kelompok Staf Medik (KSM) Paru RSUD Dr Moewardi Surakarta, Dr. dr. Reviono, Sp.P (K), menilai penggunaan masker oleh orang yang sehat sebenarnya kurang tepat jika dimaksudkan untuk mencegah penularan virus corona.

Pasalnya, covid-19 menular via droplet atau percikan air liur penderita, bukan melalui udara.

Dengan begitu, cara yang lebih efektif dilakukan untuk pencegahan yakni mencuci tangan dengan benar serta selalu memerhatikan etika batuk dan bersin.

"Lebih baik dicegah dengan hand hygiene dan melakukan etika batuk yang benar," kata Reviono saat diwawancara Kompas.com, Senin (2/3/2020).

Meski demikian, Reviono tidak melarang siapa saja yang ingin menggunakan masker.

Hanya, jika semua orang melakukan hal itu, masker bisa jadi akan makin sulit ditemui dan harganya kian mahal seperti yang terjadi sekarang.

Masker lebih baik dipakai yang sakit

Dia pun menganjurkan, lebih baik masker digunakan oleh mereka yang sedang sakit flu maupun batuk untuk mencegah penularan penyakit pada orang lain.

"Orang yang enggak sakit sebenarnya enggak perlu palai masker," jelas Reviono.

Terkait penggunaan masker untuk mengurangi risiko tertular virus corona, Profesor Obat dan Epidemiologi di University of Iowa's College of Medicine, Eli Perencevich, juga mengungkapkan hal senada.

Melansir Forbes, Sabtu (29/2/2020), Dr. Perencevich, mengungkapkan seseorang tak perlu menggunakan masker wajah jenis apa pun dengan maksud mencegah tertular covid-19.

Sekalipun ada kasus temuan covid-19 di dekat sana, menurut dia, tetap saja orang sehat tidak perlu memakai masker, baik itu masker bedah, masker N95, masker respirator, maupun masker jenis lainnya untuk melindungi diri dari virus corona.

Bahkan, Dr Perencevich, secara tegas melarang orang sehat menggunakan masker.

Pasalnya, belum ada bukti bahwa memakai masker pada orang sehat akan melindungi mereka dari serangan virus corona.

Masker malah meningkatkan risiko infeksi

Menurut dia, penggunaan masker yang salah malah bisa jadi dapat meningkatkan risiko infeksi karena seseorang lebih sering menyentuh wajah.

Dr Perencevich pun menjelaskan virus corona dapat ditularkan melalui tetesan, bukan melalui udara. Itu berarti Anda tidak dapat menghirupnya secara acak.

Masker melainkan tepatnya dipakai oleh mereka yang merasa menderita flu atau berpikir terkena seranga covid-19.

"Jika Anda mengalami flu atau berpikir terkena Covid, saat itulah Anda harus mengenakan masker untuk melindungi orang lain.

Di rumah, jika Anda merasa sakit, Anda harus menggunakan masker untuk melindungi anggota keluarga Anda," ungkap Dr Perencevich. (Kompas.com/ Irawan Sapto Adhi)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Masker Tak Efektif Cegah Virus Corona, Malah Bisa Tingkatkan Risiko Infeksi"