TRIBUNMATARAM.COM - Ditreskrimsus Polda NTB melalui Subdit V Cibyer mengamankan 6 pelaku yang membuat video prank virus corona.
Enam pelaku tersebut yakni RH alias KM (21), AC (22), IS (22) FM (22), IS (29) dan GF (17) ditangkap pada Minggu (8/3/2020).
Adapun ke-6 orang tersebut berbagi peran, yang dimana RH sebagai kamerawan dan editor, FM sebagai asisten kamerawan, AM sebagai aktor yang baru pulang dari China, IS sebagai aktor warga sekitar, GF sebagai aktor korban.
• Curhat Pasien Terduga Corona Identitas Dibongkar, Surat Dokter Bocor, Harus Naik Becak, Kini Dijauhi
Kabid Humas Polda NTB Kombes Pol Artanto menyampaikan, para pelaku telah berencana melakukan pembuatan video di Taman Mangga Kabupaten Sumbawa.
"Dari hasil pemeriksaan ke-6 orang terduga pelaku mengakui bahwa video tentang suspect virus corona di Taman Mangga Kabupaten Sumbawa yang disebarkan melalui chanel YouTube," kata Artatno, Rabu (11/3/2020)
Video itu sempat viral dan meresahkan masyarakat.
Para pelaku kini diminta oleh polisi agar segera meminta maaf kepada masyarakat melalui video.
"Para pelaku kami suruh membuat video permintaan maaf dan disebarkan kepada masyarakat, sehingga masyarakat tahu bahwa akibat dari pembuatan video suspect virus corona menimbulkan keresahan dan juga akan berdampak hukum," kata Artanto.
• Ketika 2 dari 27 Pasien Positif Corona di Indonesia Bawa Kabar Bahagia, Mulai Negatif Virus
Selain itu, para pelaku juga membuat surat pernyataan untuk tidak membuat konten yang meresahkan masyarakat lagi.
Artanto mengimbau kepada masyarakat agar berhati-hati membuat konten video serta komentar-komentar yang mengarah kepada pelanggaran hukum. (Kompas.com/ Kontributor Lombok Tengah, Idham Khalid/ Robertus Belarminus)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Buat Prank Virus Corona, 6 Pemuda asal Sumbawa Ditangkap"
Kasus Corona Melonjak Jadi 19 Pasien, Begini Alur Pemeriksaan Hingga Diketahui Idap Virus Corona
Jumlah kasus virus corona penyebab penyakit Covid-19 di Indonesia bertambah menjadi 19 kasus pada Senin (9/3/2020).
Lonjakan tersebut terjadi setelah 13 kasus baru diumumkan hari ini, Senin (9/3/2020).
Kasus pertama virus corona Indonesia diumumkan seminggu lalu, Senin (2/3/2020).
Dilansir dari laman covid19ID, sejauh ini 53 persen adalah laki-laki dan sisanya perempuan.
• POPULER Serupa Tapi Tak Sama, Ini Perbedaan Flu Batuk Biasa dan karena Corona, Kenali Gejalanya!
Virus corona baru atau Covid-19 dimulai di Wuhan, China pada akhir Desember lalu. Setelah itu menyebar ke seluruh dunia.
Hingga saat ini sudah ada 111.354 kasus positif infeksi di seluruh dunia. Sebanyak 3.892 pasien meninggal, namun 62.375 pasien dapat sembuh.
Kemudian, bagaimana Indonesia dalam melakukan tes pengujian kasus virus corona tersebut?
Dilakukan sehari
Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan Dr. dr. Vivi Setiawaty, M.Biomed menyatakan pemeriksaan sampel tes uji virus corona membutuhkan waktu sehari.
Sejak sampel diterima, uji tes hanya memerlukan waktu sehari dan kemudian langsung dapat diketahui hasilnya.
"Satu hari atau 1x24 jam sejak sampel diterima di Litbang," kata dr. Vivi.
Prosedur pemeriksaan spesimen dilakukan di Laboratorium Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes), Kementerian Kesehatan.
Adapun alat dan kemampuan di lab Balitbangkes Kemenes disebutkan sudah terstandar World Health Organization (WHO).
• 6 Warga di Indonesia Positif Virus Corona, Ini Kronologi Lengkap Pasien yang Tertular dari WN Jepang
Alur pemeriksaan
Bagaimana alur pemeriksaan di lab Litbangkes?
Prosedur pemeriksaan spesimen di Lab Badan Litbangkes mulai dari Penerimaan Spesimen, Pemeriksaan Spesimen, dan Pelaporan.
Sebelumnya spesimen diambil dari rumah pasien di rumah sakit rujukan.
Kemudian spesimen dikirim ke Lab Badan Litbangkes. Spesimen yang diterima tidak hanya 1 spesimen, tapi minimal 3 spesimen dari 1 pasien.
Pemeriksaan spesimen
Di tahap ini, spesimen yang diterima diekstraksi untuk diambil RNA-nya atau asam ribonukleat.
Dilansir Britannica, RNA adalah senyawa kompleks dengan berat molekul tinggi yang berfungsi dalam sintesis protein seluler dan menggantikan DNA (asam deoksiribonukleat) sebagai pembawa kode genetik pada beberapa virus.
Setelah mendapatkan RNA, spesimen kemudian dicampurkan dengan Reagen untuk pemeriksaan dengan metode Reverse Transcriptase Polymerase Chain Reaction (PCR).
PCR adalah pemeriksaan dengan teknologi amplifikasi asam nukleat virus untuk mengetahui ada tidaknya virus/DNA virus dan untuk mengetahui genotipe virus.
Genotipe virus bisa diketahui dengan melakukan sekuensing DNA.
Setelah itu dimasukkan ke mesin yang gunanya untuk memperbanyak RNA supaya bisa dibaca oleh alat spektrofotometer.
• Cerita Kakek 101 Tahun yang Berhasil Kalahkan Virus Corona, Keinginan Sembuh Tinggi Gara-gara Istri
Hasil tes
Setelah dilakukan serangkaian tahapan tersebut, hasilnya akan muncul berupa tanda positif dan negatif virus corona.
Positive control digambarkan dengan kurva sigmoid, sedangkan negative control tidak terbentuk kurva (hanya datar).
Itu adalah satu quality assurance untuk memastikan apakah yang diperiksa benar corona atau tidak.
Untuk mengerjakan pemeriksaan spesimen banyak hal yang harus dipenuhi sebelum menyatakan sampel yang diperiksa positif atau negatif.
Jadi apabila positif corona, sampel tersebut akan menyerupai dengan positive control-nya.
Setelah itu memasuki tahap pelaporan. Kasus positif dilaporkan setelah semua alur dilalui.
Kepala Bidang Humas Kementerian Kesehatan Busroni menjelaskan cara tes virus corona di Indonesia yang dilakukan saat ini masih sama seperti saat belum ada kasus positif virus corona di Indonesia.
"Ya benar, masih sama," ujarnya pada Kompas.com (9/3/2020). (Kompas.com/ Nur Fitriatus Shalihah/ Rizal Setyo Nugroho)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Melonjak Jadi 19 Kasus Positif, Bagaimana Cara Tes Virus Corona di Indonesia?"