TRIBUNMATARAM.COM - Sejak wabah virus corona semakin mengkhawatirkan, banyak orang di seluruh dunia telah berlomba-lomba pergi ke toko untuk menimbun barang-barang seperti tisu toilet, masker, hand sanitizer, dan sebagainya.
Memang, bersiap-siap dengan hal-hal penting sangat disarankan, entah Anda secara pribadi terjangkit virus corona maupun sebaliknya.
Anda juga disarankan untuk melakukan pemeriksaan berkala terhadap obat-obatan yang Anda miliki untuk memastikan pasokan obat memadai, termasuk obat penghilang rasa sakit, obat batuk, dan obat pilek. Jangan lupa, jaga pula peralatan P3K di rumah untuk mengobati cedera umum.
• UPDATE: Perkembangan Virus Corona yang Tersebar di 141 Negara, Pasien Berhasil Sembuh Lebih Banyak
Namun, perlukah semua orang untuk menimbun barang padahal dia tahu tidak membutuhkannya sebanyak itu?
Pandemik Planner dan Pakar Manajemen Krisis Regina Phelps mengatakan, perilaku menimbun barang atau membeli barang yang tidak dibutuhkan adalah respon alami saat seseorang tidak merencanakan apa yang sebenarnya mereka butuhkan.
"Jadi saat ini, orang-orang melakukan hal-hal yang sangat konyol, ” kata Regina Phelps, dikutip CNBC, Minggu (15/3/2020).
Regina bilang, barang-barang yang langkah itu bisa sangat mahal, dan seharusnya seseorang tidak perlu membelinya banyak-banyak bila tidak diperlukan untuk mencegah kelangkaan.
Phelps, seorang pendiri Solusi Manajemen Darurat dan Keselamatan di San Francisco, berpengalaman memberikan nasehat kepada perusahaan seperti Whole Foods, Nike, dan Starbucks mengenai rencana manajemen krisis (termasuk kemungkinan pandemi) menyarankan Anda untuk tidak membuang-buang uang saat pandemi untuk hal berikut:
1. Makanan yang tidak biasanya Anda makan
Orang-orang tanpa rencana daftar belanja biasanya membeli barang secara acak.
Dalam fenomena adanya pandemi, mereka akan membeli barang itu agar merasa lebih aman.
"Saya tinggal di negara gempa sekarang, dan saya melihat orang (membeli untuk persiapan gempa bumi) kemudian berkata, 'Kamu benar-benar suka sup daging sapi kalengan?'
Sebagian besar orang menjawab tidak," katanya.
“Beli barang-barang yang benar-benar akan kamu makan.
Bukan barang yang hanya karena ada di sana dan kemudian Anda berpikir, "Oh, mungkin jika aku menbeli ini akan baik," ucapnya.
2. Masker
Semua orang berpikir dirinya sangat membutuhkan masker.
Tapi nyatanya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan Anda tidak perlu memakai masker bila Anda tidak sakit atau tidak merawat seseorang yang sakit.
"Apapun, itu tidak perlu," katanya.
• Kenali Perbedaan Istilah Penting Wabah Virus Corona, Arti Lockdown, Isolasi hingga Karantina
3. Suplai alat pembersih lengkap
Phelps mengatakan, kebanyakan orang menjadi gila dengan membeli segala macam persediaan alat pembersih, mulai dari tisu dan pembersih tangan khusus untuk memerangi penyebaran virus.
Padahal yang Anda butuhkan hanyalah sabun tangan dan pemutih untuk membersihkan dan mendisinfeksi rumah Anda.
4. Filter udara
Beberapa orang merekomendasikan Anda untuk menggunakan pelembab udara atau filter HEPA untuk meningkatkan kualitas udara dan mengurangi risiko penularan virus corona.
Namun menurut Phelps, perangkat yang mahal seperti filter udara tidak diperlukan.
"Sebagian besar filter udara tidak memiliki kekhususan mikron untuk benar-benar membunuh virus sehingga filter udara tidak akan membantu," katanya. (Kompas.com/ Fika Nurul Ulya /Erlangga Djumena)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ada Corona, Jangan Buang Uang Anda Untuk 4 Hal "Alat Medis" Ini"
Pemerintah RI Resmi Tetapkan Virus Corona sebagai Bencana Nasional Menyusul Surat dari WHO
Pemerintah resmi menyatakan virus corona sebagai bencana nasional.
Menyusul surat yang dikirimkan WHO agar Presiden Joko Widodo menetapkan RI darurat nasional, akhirnya langkah tersebut diambil.
Semakin bertambahnya jumlah pasien yang positif mengidap corona, termasuk pejabat negara membuat virus corona bukan lagi darurat nasional melainkan bencana nasional.
Juru Bicara Penanganan Corona Achmad Yurianto mengatakan, Pemerintah Indonesia menyatakan penyebaran virus corona sebagai bencana nasional.
• Pemerintah Bantah Pasien Corona Kabur dari Isolasi, Faktanya Pergi Urus Anak
• Surat WHO untuk Presiden Jokowi Agar RI Umumkan Darurat Nasional Virus Corona, Alasannya Ini
Hal ini disampaikan Yuri, menanggapi surat dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang meminta Presiden Jokowi mendeklarasikan darurat nasional virus corona.
"Bukan darurat nasional. Ini sudah bencana nasional. Darurat nasional gimana? Kalau dipegang BNPB kan sudah bencana nasional ini," kata Yuri di Gedung BNPB, Jalan Pramuka, Jakarta Timur, Sabtu (14/3/2020).
Namun demikian, Yuri menegaskan, sampai saat ini, pemerintah tidak akan melakukan lockdown atau mengisolasi suatu daerah yang diwaspadai sebagai penyebaran virus corona.
"Lockdown bukan pilihan. Untuk saat ini bukan pilihan," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, WHO menyurati Presiden Joko Widodo terkait penanganan virus corona yang menyebabkan penyakit Covid-19 di Indonesia.
Dalam surat itu, WHO meminta Presiden Jokowi melakukan sejumlah langkah, termasuk mendeklarasikan darurat nasional virus corona.
Surat tersebut ditandatangani Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom dan dikirimkan ke Jokowi pada 10 Maret lalu.
Surat itu juga diteruskan kepada Kementerian Kesehatan dan Kementerian Luar Negeri.
Pelaksana Tugas Juru Bicara Kemenlu Teuku Faizasyah membenarkan surat tersebut.
Dalam surat itu, Tedros awalnya mengapresiasi upaya pemerintah RI dalam menangani corona.
Ia menyebutkan, setiap negara harus melakukan langkah terukur untuk mencegah penyebaran virus yang pertama kali muncul di China ini.
Sayangnya, di beberapa negara WHO menemukan adanya sejumlah kasus tak terdeteksi yang membuat penyebaran virus ini meluas dan akhirnya menyebabkan banyak korban jiwa.
Oleh karena itu, kata Tedros, WHO terus mendorong setiap negara untuk terus melakukan uji laboratorium terhadap orang yang dicurigai telah terinfeksi virus corona.
"Khususnya di negara yang memiliki populasi besar dan fasilitas kesehatan yang tak merata di setiap wilayah," kata Tedros. (Kompas.com/ Haryanti Puspa Sari)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tanggapi WHO, Pemerintah Nyatakan Wabah Corona sebagai Bencana Nasional"