Virus Corona

Hadapi Penyebaran Virus Corona, Jusuf Kalla Sarankan Lockdown Tapi Ditolak Jokowi, Ini Plus Minusnya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Joko Widodo dan Jusuf Kalla

TRIBUNMATARAM.COM - Indonesia kini sedang hadapi penyebaran virus corona, Jusuf Kalla sarankan lockdown, namun ditolak Joko Widodo, ini plus minusnya.

Penyebaran virus corona berlangsung sangat cepat.

Hal ini tentu membuat banyak orang khawatir.

Bahkan Jusuf Kalla mengusulkan untuk melakukan tindakan lockdown.

Yaitu mengunci rapat interaksi antarkota dan negara dari dunia luar.

Ini 5 Cara Aman Bersihkan Smartphone Agar Higienis Untuk Atasi Virus Corona yang Menempel

Pria yang menjabat sebagai petinggi Palang Merah Indonesia ini mengatakan bila upaya lockdown seharusnya dilakukan di Indonesia.

Kejadian yang dibilang sangat serius ini membuat pemerintah harus tepat dalam menyusun kebijakan.

Dikutip TribunMataram.com dari Kompas.com, JK menilai Indonesia dapat melakukan lockdown apabila siap disiplin.

Ilustrasi virus corona masuk ke Indonesia (Kompas.com)

"China berhasil untuk memperlambat, tidak mencegah 100% dengan lockdown, tapi ini negaranya sangat disiplin, yang bisa melaksanakan itu,

Indonesia kalau diinstruksikan pasti bisa tapi harus siap segi ekonominya, dan ini itu harus disiapkan macam-macam," ujar Jusuf Kalla pada Jumat (13/3/2020).

Namun ternyata Presiden Jokowi menolak saran ini karena dirasa belum jadi pilihan untuk saat ini.

Presiden Jokowi menetapkan wabah virus corona sebagai bencana nasional.

Meskipun begitu, Presiden belum menetapkan lockdown terkait virus corona yang makin merebak.

Orang nomer 1 di Indonesia ini hanya menginstruksikan untuk mengurangi aktivitas di luar rumah dan menjaga jarak.

Berikut ini kelebihan dan kekurangan jika melakukan lockdown atau tidak seperti dikutip TribunMataram.com dari TribunStyle.com.

Diberlakukan Lockdown seperti saran dari Jusuf Kalla

Kelebihan 

Lockdown atau mengisolasi kota bahkan negara ini apabila diberlakukan dapat mengurangi dampak penyebaran virus corona.

Selain itu, mata rantai penularan dari virus ini dapat terhenti secara cepat.

Penanggulangan korban pun dapat cepat terdeteksi dan segera mendapatkan perawatan yang tepat.

Lonjakan pasien tidak akan berlangsung secara drastis justru ada kemungkinan semakin menurun.

Upaya ini dinilai cukup efektif seperti yang telah dilakukan di China dan beberapa negara lain.

Kekurangan

Sedangkan kekurangan dari Lockdown ini tak melulu berada di sektor kesehatan.

Sektor lain selain kesehatan seperti ekonomi dan sosial akan terganggu.

Di sektor ekonomi misalnya, dengan pemberlakuan 'lockdown', membuat masyarakat banyak berdiam diri di rumah.

Dikutip dari Kompas.com, seorang pakar ekonomi dari Ekonom Center of Reform on Economics (Core) Indonesia yang bernama Piter Abdullah berpendapat, apabila lockdown diberlakukan, aktivitas di luar rumah seperti bekerja dan mencari uang akan terhenti.

MUI Umumkan Fatwa Baru Soal Beribadah Terkait Wabah Corona Menyebar di Indonesia, Ini Ketentuannya

Khususnya pada sektor informal, sektor yang menggantungkan hidupnya dari kegiatan sehari-hari ini akan kehilangan penghasilan.

Sedangkan pada sektor produksi juga pasti akan terganggu, ini dikarenakan oleh banyak produk yang berkurang pasokannya.

Imbasnya produk menjadi langka di pasaran, hal ini menyebabkan perekonomian serasa dimatikan.

Angka kriminalitas di kalangan masyarakat bukan tidak mungkin kan meningkat karena efek dari 'lockdown' ini.

Selain itu hak-hak sipil dari masyarakat akan ditangguhkan.

Upaya lockdown yang dilakukan diberbagai negara lain dirasa belum cukup efektif bila diterapkan di negara ini.

Hal tersebut dikarenakan oleh letak geografis Indonesia yang berbeda dengan China bahkan Korea Selatan.

Jadi masih ada kemungkinan bahwa cara tersebut tidak seampuh di negara asal virus corona itu.

Upaya Pemerintah Pusat

Presiden Jokowi imbau masyarakat kurangi aktivitas di luar rumah (Kolase TribunStyle, Shutterstock, Kompas TV)

Dikutip dari Kompas.com, Presiden Jokowi mengatakan bila Indonesia dirasa belum perlu mempersiapkan upaya lockdown ini.

Sehingga pemerintah belum memiliki rencana untuk melangsungkan 'lockdown' dan lebih mementingkan upaya lain.

Pemerintah pusat saat ini lebih terfokus dalam upaya pengurangan interaksi dan mobilitas di luar rumah.

Intruksi ini dilakukan untuk mengurangi dampak penyebaran virus corona.

Kelebihan

Keadaan Indonesia yang sedang dalam masalah cukup berat ini diupayakan Presiden Joko Widodo agar masyarakat tetap tenang dan tidak panik.

Kebijakan untuk mengurangi interaksi dan mejaga jarak dengan orang lain dirasa sudah cukup mengurangi efek dari virus corona.

Selain itu Pemerintah juga menggalakkan untuk hidup sehat dan menjaga kebersihan.

Masyarakat juga masih dapat menjalankan aktivitasnya meski dalam batasan yang telah ditentukan.

Hal ini dilakukan agar perekonomian di Indonesia masih tetap berjalan.

Presiden mempertimbangkan masalah ini agar Indonesia tidak makin terpuruk keadaan ekonominya ditengah krisis yang ada.

Selain itu, pemerintah juga menyediakan tes deteksi virus corona secara massal.

Pemerintah mengupayakan proteksi cincin yaitu pemeriksaan terhadap pihak-pihak yang berada di lingkungan sekitar kasus positif virus corona.

Cara Membuat Hand Sanitizer Sendiri di Rumah, Mudah dan Praktis Sesuai dengan Arahan Ahli

Kekurangan

Dengan pemberlakuan kebijakan ini membuat masyarakat diantara rasa dilema.

Pemberian informasi dari Juru Bicara penanganan kasus corona dinilai masih ambigu dan membuat masyarakat lebih mempercayai sumber lain.

Keambiguan ini karena Juru Bicara tidak memaparkan dengan jelas apa saja upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah.

Masyarakat kemudian lebih percaya dengan unggahan di media sosial yang bahkan belum tentu kebenarannya dapat dipertanggung jawabkan.

Dalam hal ini kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah menjadi goyah.

Dengan kebijakan yang dilakukan pemerintah untuk menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas belum tentu dapat membuat penyebaran virus corona berkurang.

Bahkan virus tersebut akan lebih massif dan dapat membahayakan masyarakat.

Meskipun demikian, masyarakat diminta untuk tidak panik dan segera memeriksakan diri apabila merasa tidak enak badan.

Selain itu, taati aturan pemerintah untuk jaga jarak dan membatasi kontak fisik terhadap siapapun.

Jaga daya tahan tubuh dan jauhi kerumunan agar tidak mudah tertular penyakit.

(TribunMataram.com/Asytari Fauziah)