Virus Corona

POPULER 19 Hari Pandemi Virus Corona Indonesia, Pasien Positif Terus Tambah & Angka Kematian Tinggi

Editor: Asytari Fauziah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pernyataan Jubir pemerintah khusus penanangan virus corona, Achmad Yurianto Soal 19 orang positif corona di Indonesia.

TRIBUNMATARAM.COM - Pemerintah merilis data terbaru jumlah pasien positif Covid-19 pada Kamis (19/3/2020).

Dalam data tersebut di dipaparkan pula grafik perkembangan penularan Covid-19.

Berdasarkan data yang diterima Kompas.com, grafik tercatat sejak 2 Maret 2020 atau saat Presiden Joko Widodo pertama kali mengungkapkan adanya dua pasien yang terkonfirmasi positif terjangkit Covid-19.

Sejak saat itu, pemerintah setiap hari merilis perkembangan data kasus penularan Covid-19.

• 3 Anggota Keluarga Meninggal karena Virus Corona, Tularkan 4 Orang Lain yang Sempat Makan Bareng

Hingga saat ini, sudah 18 hari atau lebih dari dua pekan pemerintah menyampaikan perkembangan data penularan Covid-19.

Berdasarkan grafik yang ada, perkembangan kasus penularan terpantau terus naik dari hari ke hari.

Pada 2 Maret-8 Maret, jumlah kasus penularan Covid-19 masih berada di bawah 50 kasus.

Pekerja medis bertugas di ruang isolasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cibinong di Bogor, Jawa Barat, Selasa (3/3/2020). RS tersebut menyiapkan ruang isolasi khusus dan tim medis pencegahan penyakit menular untuk penanganan jika ditemukan pasien yang terjangkit virus corona. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/aww. (ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya via Kompas.com)

Kemudian, pada 9 Maret-13 Maret, jumlah kasus penularan Covid-19 mulai naik hingga maksimal 50 kasus.

• POPULER Sempat Bingung Diisolasi& Kaget Dibangunkan Jam 2, Pasien 3 Lega saat Divonis Positif Corona

Terakhir, pada 14 Maret-19 Maret, jumlah kasus penularan Covid-19 mengalami kenaikan drastis dari hari ke hari, yakni 100 kasus hingga lebih dari 300 kasus

Hingga saat ini, jumlah total pasien positif Covid-19 tercatat sebanyak 308 orang. Kemudian, dari jumlah tersebut ada 25 pasien meninggal dunia.

Selain itu, ada 15 pasien yang sembuh. Adapun seluruh data tercatat dari sebaran di 16 provinsi.

Angka kematian

Kemudian, data juga mencatat Case Fatality Rate (CFR) atau angka kematian akibat penyakit sebesar 8,09 persen.

• Instruksi Terbaru Jokowi Tangani Wabah Corona, Tak Cuma Rapid Test Massal, Tegaskan Larangan Liburan

Berdasarkan data yang dihimpun pemerintah, angka kematian ini merupakan yang tertinggi kedua setelah angka kematian di Italia sebesar 8,34 persen.

Sebagai perbandingan, jumlah kasus positif Covid-19 di Italia sebanyak 35.713 dengan jumlah pasien meninggal sebanyak 2.978 orang.

Sementara itu, di China yang dianggap sebagai negara asal penularan Covid-19 angka kematian hanya sebesar 4 persen.

Adapun kasus positif Covid-19 di China sebanyak 81.139 dengan kasus pasien meninggal dunia sebanyak 3.249 kasus.

• Gegara Corona, El Rumi Akhirnya Pulang dari London, tapi Maia Estianty Malah Takut dengan Putranya

Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto mengatakan, persentase angka kematian tersebut sekitar 8 persen dari total kasus pasien covid-19 yang dirawat.

"Kurang lebih adalah sekitar 8 persen dari total kasus yang kita rawat.

Angka ini memang masih tinggi tetapi ini adalah angka yang dinamis yang setiap saat jumlah kasus baru akan bisa meningkat dengan cepat," kata Yuri dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (19/3/2020).

Menurut Yuri, kebanyakan pasien yang meninggal berkisar umur 45 hingga 65 tahun dan hanya ada satu kasus yang meninggal berusia 37 tahun.

• Tetap Waspada, Tingkat Kematian Pasien Covid-19 di Indonesia Tertinggi Kedua di Asia Tenggara

Pasien yang meninggal juga rata-rata sudah memiliki penyakit awal seperti diabetes dan hipertensi.

"Sebagian besar adalah diabet, hipertensi dan kemudian penyakit jantung kronis. Beberapa di antaranya adalah penyakit paru menahun," ungkap Yuri.

Yuri mengatakan angka kematian ini bersifat dinamis. Ia berharap tidak ada lagi pasien yang meninggal karena Covid-19.

Sebelumnya, Yuri mengungkapkan, jumlah pasien penderita virus corona atau Covid-19 yang sembuh terus bertambah.

Sampai dengan Kamis (19/3/2020), sudah ada 15 orang yang telah dinyatakan sembuh.

"Total keseluruhan kasus yang sudah sembuh adalah 15 orang," kata Yuri.

• Kesaksian Kasus 3 Lega saat Divonis Positif Corona, Dibangunkan Jam 2 Pagi, Sempat Bingung Diisolasi

Melihat presentase kematian seperti itu, Dosen Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Dr Panji Hadisoemarto MPH, merasa tidak terkejut.

Menurut dia, permasalahan utamanya adalah besar kemungkinan Indonesia mengalami under-diagnosis.

Bila lebih banyak kasus bergejala ringan ditemukan, tentu presentase kematian akan menurun.

"Jadi, ada kasus infeksi Covid-19 yang tidak terdeteksi atau terdiagnosis.

Mungkin karena sakitnya ringan, mungkin karena RS atau dokternya belum aware kalau itu kemungkinan Covid-19, dan sebab lain.

Sebagian di antara yang tidak terdiagnosis ini juga mungkin meninggal," kata Panji saat dihubungi Kompas.com, Rabu (18/3/2020).

• POPULER 19 Pasien Meninggal, Ini Riwayat Perjalanan Korban Covid-19 Lengkap dari Jateng hingga Bali

Oleh sebab itu, menjadi besar kemungkinan angka dipenyebut atau jumlah kasus terlalu kecil, sehingga presentase kematian dengan jumlah kasus menjadi tinggi angkanya.

"Jadi proporsi yang meninggal saya rasa enggak setinggi itu.

Dengan kata lain, angka kematian tinggi mungkin bukan karena virusnya lebih ganas, tapi kitanya yang kurang "ganas" mencari orang-orang yang sakit Covid-19," ujarnya.

Panji pun menambahkan bahwa pada saat ini, kita tidak mengetahui secara pasti dan terperinci tentang hal-hal atau indikator yang berkaitan, dan tidak ada angka yang benar bisa diandalkan. (Kompas.com/ Dian Erika Nugraheny/ Diamanty Meiliana)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "18 Hari Pandemi Corona di Indonesia: Angka Positif Terus Naik dan Kematian Tertinggi di Asia Tenggara"