Virus Corona

Begini Perbedaan Batuk yang Terinfeksi Gejala Virus Corona dan Batuk Biasa, Pahami Agar Tak Panik!

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi batuk, perbedaan batuk biasa dan yang terinfeksi virus corona

TRIBUNMATARAM.COM - Salah satu gejala virus corona adalah batuk, ini perbedaannya dengan batuk biasa, pahami dulu agar tak panik.

Virus corona menyebar dengan sangat cepat dan tak pandang bulu.

Bahkan ada yang tak menimbulkan gejala, layaknya orang yang sehat dan tak membawa virus.

Padahal para ahli sudah menyebutkan sejumlah gejala yang mengindikasikan seseorang terserang virus corona.

Anggota DPR RI dan Keluarga Minta Rapid Test Virus Corona, GIAD Beri Kritik: Langkah yang Berlebihan

Gejala covid-19 ini mirip dengan gejala flu yang dibarengi demam, sakit kepala dan batuk.

Saat virus corona sedang mewabah seperti ini penting untuk mengetahui gejala virus corona, salah satunya batik.

Pahami dan kenali perbedaan batuk biasa dan batuk yang diduga terinfeksi virus corona.

ILUSTRASI Batuk/virus corona: Cerita Pasien Virus Corona sebelum Akhirnya Sembuh: 'Batuk-batuk Seperti Mau Mati' (Freepik)

Sebenarnya, batuk yang menunjukkan gejala Covid-19 dan batuk biasa memiliki perbedaan yang bisa diamati.

Dikutip dari Medical News Today, Kamis(19/3/2020), batuk yang terjadi pada penderita Covid-19 dan flu/batuk biasa sama-sama terjadi di waktu yang cukup sering, sepanjang mereka sakit.

Tingkatannya, mulai dari batuk ringan hingga sedang.

ini dia perbedaan batuk biasa dengan covid-19 seperti dikutip TribunMataram.com dari Kompas.com.

Batuk Biasa atau Flu

Batuk yang terjadi pada orang yang menderita influenza, menutur Centers for Disease Control and Prevention (CDC), sering kali terjadi secara tiba-tiba dan penderita akan sembuh dalam waktu relatif singkat, kurang dari 2 minggu.

Selain itu, batuk yang terjadi pada orang yang menderita flu akan disertai dengan pilek dan bersin-bersin, sebagaimana dituliskan dalam artikel Business Insider, 12 Maret 2020.

Sementara, penderita Covid-19 tidak mengalami itu.

Jadi, jika seseorang menunjukkan batuk yang disertai dengan pilek dan sebelum batuk dimulai dengan fase bersin, dimungkinkan ia terkena flu biasa.

Covid-19

Ilustrasi virus corona masuk ke Indonesia (Kompas.com)

Dilansir dari The Sun, Senin(23/3/2020), Direktur Klinis dari Patientaccess.com, Dr Sarah Jarvis menjelaskan, batuk merupakan ciri dari gejala terinfeksi virus corona jenis baru yang sudah bisa diketahui.

Batuk yang menandakan mengindikasikan seseorang menderita Covid-19 adalah:

Batuk kering yang terjadi terus menerus.

Batuk kering terjadi setidaknya dalam waktu setengah hari.

Batuk ini tidak terjadi sesekali hanya karena Anda berdehem atau ada sesuatu yang menyangkut di tenggorokan.

Batuk ini adalah sesuatu yang baru dirasakan oleh penderitanya.

Artinya, bukan batuk seperti yang biasa dirasakan, misalnya karena seseorang terbiasa merokok kemudian sering batuk, dan sebagainya.

Batuk kering tidak berdahak

Meskipun penderita batuk kering tidak bisa disebut 100 persen adalah penderita Covid-19, namun jenis batuk ini lebih berpotensi menjadi gejala Covid-19 daripada batuk basah yang menghasilkan dahak.

Disebutkan, 67,7 persen pasien yang terkonfirmasi sebagai penderita Covid-19 menunjukkan gejala batuk kering ini, sehingga tak jarang disebut sebagai gejala kunci.

Oleh karena itu, Anda yang mengalami batuk kering seperti ini disarankan untuk melakukan isolasi diri secara mandiri sebagai langkah preventif menularkan virus ke orang lain.

 Berikut gejala dari hari ke hari orang yang menderita covid-19:

Kewaspadaan tentang virus yang tengah mewabah ini bisa dilakukan dengan mencari tahu ciri-ciri dan gejalanya.

Dikutip dari Business Insider, berikut gejala atau ciri-ciri terjangkit virus corona dari hari ke hari:

Hari Pertama

Pasien demam. Mereka juga mungkin mengalami kelelahan, nyeri otot, dan batuk kering.

Sebagian kecil mungkin mengalami diare atau mual satu atau dua hari sebelumnya.

Hari Kelima

Pasien mulai mengalami sesak napas.

Kondisi ini akan dialami terutama oleh orang yang sudah berusia lanjut, atau mereka yang sebelumnya memiliki penyakit.

Hari Ketujuh

Demam tinggi.

Kesulitan bernapas semakin parah, frekuensi napas pendek.

• Menteri BUMN Erick Thohir Tes Corona Hari Ini, Tes Dilakukan Setelah Menhub Positif Covid-19

Hari Kedelapan

Pasien dengan kondisi yang parah mengalami gangguan pernapasan akut.

Paru-paru dipenuhi dengan cairan.

Kondisi ini sering kali berakibat fatal.

Hari Kesepuluh

Jika pasien terus memburuk, petugas medis akan memindahkan mereka ke ruang ICU.

Pasien mengalami sakit perut, nafsu makan berkurang.

Hari Ketujuh belas

Pasien yang bisa bertahan melewati masa sulit akan mulai pulih.

Rata-rata orang yang sembuh dari virus corona dikeluarkan dari rumah sakit setelah 2,5 minggu.

Peneliti Ungkap Kondisi Paru-paru Pasien Virus Corona yang Berhasil Sembuh: Ada Penurunan Fungsi

Selain pasien yang positif covid-19, ada dua jenis orang terkait denga virus corona ini.

Siapa yang Termasuk ODP?

ODP adalah singkatan dari Orang Dalam Pemantauan.

Dalam hal ini, ODP COVID-19 adalah orang yang mengalami gejala sebagai berikut:

  • Demam (>38 derajat C) atau ada riwayat demam;
  • ISPA tanpa pneumonia;
  • Memiliki riwayat perjalanan ke negara yang terjangkit pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala.

Siapa yang Termasuk PDP?

PDP adalah singkatan dari Pasien Dalam Pengawasan.

Dalam hal ini, PDP COVID-19 adalah orang yang mengalami gejala sebagai berikut:

  • Demam (>38 derajat C) atau ada riwayat demam;
  • ISPA;
  • pneumonia ringan hingga berat;
  • Memiliki perjalanan ke negara yang terjangkit atau kontak dengan orang yang terkonfirmasi positif COVID-19 dalam 14 hari terakhir.

Selain ODP dan PDP, ada pula penyebutan lain kepada orang yang diduga terjangkit virus corona, yaitu supect corona.

(TribunMataram.com/Asytari Fauziah)