Robby menjalani isolasi selama 16 hari di rumah sakit.
Selama masa isolasi tersebut, Robby merasakan kelelahan luar biasa dan hanya berteman perlengkapan medis.
"Saya sendiri sudah meraskan betapa sakitnya harus menjalani pengobatan akibat virus ini," kata Robby.
Ia mengaku, dirinya dapat bertahan karena dukungan sekitar, termasuk dari para tim medis.
"Semua memberikan support, itu membuat saya semakin semangat untuk sembuh.
Saya hanya berdoa, semoga penyakit ini segera berakhir," ujar dia.
• Kabar Baik di Tengah Wabah Covid-19, Pasien Sembuh di Iran Naik Hampir 3 Kali Lipat!
Kabar baik akhirnya datang. Ia dinyatakan sembuh dari corona.
"Alhamdulillah sekarang sudah sehat, sudah dinyatakan negatif," tutur Robby.
Kepada tim medis, Robby mengungkapkan rasa terima kasih dan doanya.
"Kepada masyarakat yang sehat, mari kita bantu para tenaga medis kita dengan memutus mata rantai penyebaran virus corona ini.
Kalau tidak penting, jangan keluar rumah dulu," kata dia.
Robby mengimbau masyarakat menuruti aturan pemerintah dengan mengisolasi diri di rumah mereka, termasuk bagi orang yang berencana mudik ke kampung halaman.
"Yang kerja di luar kota, saya berharap tidak mudik dulu, takutnya keluarga di rumah tertular.
Jangan sampai semakin banyak orang tertular," kata dia.
Sumber: Kompas.com /Editor : Pythag Kurniati (Penulis : Kontributor Semarang, Riska Farasonalia | Editor : Khairina)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Curhat Pasien Sembuh dari Corona yang Berharap Tak Dikucilkan: Kami Butuh "Support" Menjalani Semua"