Virus Corona

Curhat Pasien Sembuh dari Virus Corona, Berharap Tak Dikucilkan: Kami Semua Butuh Doa dan Support

Editor: Asytari Fauziah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi pasien smebuh dari virus corona

TRIBUNMATARAM.COM - Seorang pemandu wisata (tour guide) asal Solo yang bekerja di Bali, Robby dinyatakan sembuh dari corona setelah melalui proses isolasi yang panjang.

Usai kesembuhannya, Robby berharap, ia diterima dan tak dikucilkan oleh masyarakat.

Harapan itu ia sampaikan saat bercakap-cakap dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melalui video call, Minggu (29/3/2020).

"Setelah ini, saya juga berharap masyarakat tak mengucilkan kami karena kami butuh support untuk menjalani semuanya," kata dia.

Update Jumlah Kasus Corona di Indonesia, Pasien Positif 1.528, Hanya 2 Provinsi yang Nol Kasus

Ia juga memohon masyarakat memberikan dukungan bagi mereka yang tengah berjuang untuk sembuh.

"Juga saya minta, hilangkan stigma negatif pada saudara kita yang sedang berjuang untuk sembuh dari virus corona ini, mereka semua butuh doa dan support kita bersama," ujar Robby.

Robby pun menceritakan awal mula ia terjangkit Covid-19.

Ilustrasi virus corona. Virus corona, SARS-CoV-2 yang menyebabkan Covid-19. (Shutterstock via Kompas.com)

Merasakan demam, dijemput di bandara

Robby bekerja sebagai tour guide di Bali. Suatu hari, ia merasakan demam.

Robby pun memutuskan kembali pulang ke Solo lantaran kondisinya tak kunjung membaik.

Saat ia tiba di Bandara Adi Soemarmo Solo, petugas membawanya ke RSUD Moewardi untuk menjalani isolasi.

Robby mengaku, belum sempat pulang ke rumah ketika itu.

Di rumah sakit, Robby kemudian melakukan tes swab dan ia dinyatakan positif corona.

"Setelah dicek, saya dinyatakan positif. Saya belum sempat pulang dan langsung dirawat," ujar dia.

Fakta Lengkap Pasien Sembuh Corona Setelah Tertular Suami, Selalu Merasa Kehausan & Konsumsi Jamu

Diisolasi 16 Hari

Ilustrasi: perawatan pasien positif terinfeksi virus corona (Shutterstock via Kompas.com)

Robby menjalani isolasi selama 16 hari di rumah sakit.

Selama masa isolasi tersebut, Robby merasakan kelelahan luar biasa dan hanya berteman perlengkapan medis.

"Saya sendiri sudah meraskan betapa sakitnya harus menjalani pengobatan akibat virus ini," kata Robby.

Ia mengaku, dirinya dapat bertahan karena dukungan sekitar, termasuk dari para tim medis.

"Semua memberikan support, itu membuat saya semakin semangat untuk sembuh.

Saya hanya berdoa, semoga penyakit ini segera berakhir," ujar dia.

Kabar Baik di Tengah Wabah Covid-19, Pasien Sembuh di Iran Naik Hampir 3 Kali Lipat!

Kabar baik akhirnya datang. Ia dinyatakan sembuh dari corona.

"Alhamdulillah sekarang sudah sehat, sudah dinyatakan negatif," tutur Robby.

Kepada tim medis, Robby mengungkapkan rasa terima kasih dan doanya.

"Kepada masyarakat yang sehat, mari kita bantu para tenaga medis kita dengan memutus mata rantai penyebaran virus corona ini.

Kalau tidak penting, jangan keluar rumah dulu," kata dia.

Robby mengimbau masyarakat menuruti aturan pemerintah dengan mengisolasi diri di rumah mereka, termasuk bagi orang yang berencana mudik ke kampung halaman.

"Yang kerja di luar kota, saya berharap tidak mudik dulu, takutnya keluarga di rumah tertular.

Jangan sampai semakin banyak orang tertular," kata dia.

Sumber: Kompas.com /Editor : Pythag Kurniati (Penulis : Kontributor Semarang, Riska Farasonalia | Editor : Khairina)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Curhat Pasien Sembuh dari Corona yang Berharap Tak Dikucilkan: Kami Butuh "Support" Menjalani Semua"

Fakta Empon-Empon atau Ramuan Tradisional: Dapat Tingkatkan Daya Imun Tubuh Guna Cegah Virus Corona. (Tribunnews)

Pasien Sembuh Selalu Rasakan Haus dan Rutin Minum Jamu

Salah seorang pasien yang sempat dinyatakan positif Covid-19 asal Kota Solo, Jawa Tengah, Purwanti membagi cerita sebelum dirinya berhasil sembuh.

Cerita tersebut ia sampaikan saat bercakap-cakap dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melalui telepon.

Purwanti mengaku, dirinya tak merasakan gejala apapun, seperti yang dirasakan kebanyakan orang terjangkit Covid-19.

• Jumlah Pasien Covid-19 Terus Bertambah, Kapan Harus Curiga Jika Rasakan Gejala Virus Corona?

Suami pulang dari Bogor dan merasakan gejala

Ilustrasi virus corona. Virus corona, SARS-CoV-2 yang menyebabkan Covid-19. (Shutterstock)

Purwanti diduga tertular Covid-19 dari suaminya.

Awalnya sang suami mengikuti seminar di Bogor, Jawa Barat pada 24-29 Februari 2020.

Malam hari setelah tiba di Solo, suaminya mengalami demam.

Waktu itu, ia hanya memberikan obat biasa di warung untuk mengobati suaminya.

"Waktu itu kan malem pak, terus cuma diobati biasa sampai pagi. Pagi kok saya pegang gini kok masih anget gitu, Pak.

Terus saya periksa ke klinik. Trus habis itu udah reda panasnya. Tapi hari Jumat kok panas lagi terus dibawa ke RS Yarsis. Dokter bilang bapak sakit tipes," katanya.

• Skenario Terburuk Kasus Virus Corona di Indonesia, 2,5 Juta Pasien Harus Mendapat Perawatan Intensif

Ilustrasi: perawatan pasien positif terinfeksi virus corona (Shutterstock via Kompas.com)

Suami dinyatakan positif dan meninggal

Demam di tubuh suaminya tak kunjung turun.

Sang suami kemudian menjalani rawat inap dan dirujuk ke RSUD Moewardi, Solo.

Di sana, suaminya menjalani tes swab dan dinyatakan positif corona hingga akhirnya meninggal dunia.

Siti pun kemudian dijemput oleh tim medis dari RSUD Dr Moewardi untuk dirawat di ruang isolasi.

Ia juga dinyatakan positif corona.

• Update Virus Corona Indonesia, 1.414 Pasien Positif Covid-19 di 31 Provinsi, Tingkat Kematian 8,63%

Selalu kehausan

Ilustrasi sakit tenggorokan (Kompas.com)

Ibu tiga anak tersebut bercerita, tak mengalami batuk, pilek, demam tinggi serta sesak napas.

Namun ketika diisolasi di rumah sakit, Purwanti terus-menerus merasa kehausan.

"Waktu dirawat saya ditanya dokter keluhannya apa, ndak ada.

Cuma waktu di rumah sakit itu rasane ngelak (haus) gitu lho pak. Minum terus gitu rasane (rasanya) cuma itu thok (aja),” ujar Purwanti

• Sempat Viral Aksi Keluarga Nekat Mandikan Korban Corona, Ini Cara Urus Jenazah Menurut Fatwa MUI

Ilustrasi jamu Jawa. (DOK. BIRO KOMUNIKASI PUBLIK KEMENPAREKRAF)

Rutin minum empon-empon

Purwanti meyakini, kondisi daya tahan tubuhnya dipengaruhi oleh apa yang selalu ia konsumsi.

Purwanti mengatakan, rutin mengonsumsi empon-empon semenjak almarhum suaminya dirawat di rumah sakit.

"Dari awal Bapak (almarhum suami) masuk ke Moewardi, saya tiap hari minum vitamin itu lho, Pak.

Saya di rumah gitu sama kakak juga dibuatin jamu. Ramuan jamu-jamu itu lho, Pak. Macam-macam jamu, semua empon-empon dicampur jadi satu tak minum," beber dia pada Ganjar.

Ganjar pun mengakui, daya tahan tubuh Purwanti terbilang cukup kuat.

Kepada masyarakat, Purwanti berpesan agar mematuhi imbauan pemerintah di tengah wabah corona.

"Sementara ini di rumah saja dulu, jangan keluar-keluar. Jaga kesehatan semua. Allah benar-benar sayang kalih kula, Pak," kata Purwanti.

Sumber: Kompas.com /Editor : Pythag Kurniati (Penulis : Kontributor Semarang, Riska Farasonalia | Editor : Dony Aprian)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Fakta Sembuhnya Pasien Corona di Solo, Gejala Selalu Kehausan dan Rutin Konsumsi Empon-empon"

dan di Tribunnews.com dengan judul Curhat Pasien Sembuh dari Virus Corona, Berharap Tak Dikucilkan dan Butuh Support Serta Doa