Virus Corona

Baru Pulang dari Jakarta untuk Berobat di Rumah Sakit, Satu Keluarga Malah Positif Virus Corona

Editor: Asytari Fauziah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi virus Corona menyerang Indonesia

TRIBUNMATARAM.COM - Saat ini penting sekali untuk emnaati aturan pemerintah soal di rumah saja dan menjaga jarak.

Satu keluarga setelah pulang dari Jakarta terinfeksi virus corona karena mengunjungi salah satu rumah sakit untuk berobat.

Berikut kisah lengkapnya tiga orang anggota keluarga terpapar covid-19.

Satu keluarga di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang terdiri dari tiga orang seluruhnya terkonfirmasi positif terjangkit virus corona.

POPULER Saat Wabah Corona, 3 Gunung Indonesia Berstatus Siaga, Anak Kratau & 17 Lainnya Waspada

Mereka diduga terpapar virus itu saat berkunjung ke Jakarta beberapa waktu lalu.

"Pulang dari Jakarta karena salah satunya menjalani pengobatan di sana, yang jelas di Jakarta bukan pengobatan Covid," kata  Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Bantul, Sri Wahyu Joko Santosa, dalam pesan singkatnya, Minggu (12/4/2020).

Dengan tambahan ini, maka jumlah pasien positif Covid-19 yang masih dalam perawatan di Bantul berjumlah tujuh orang.

Simak update corona 10 April 2020 di dunia. Hingga kini, empat negara di Eropa mencatatkan kasus positif Covid-19 lebih dari 100 ribu. (rtmagazine.com)

Seluruhnya menjalani perawatan di RS PKU Muhammadiyah Bantul, RSUP dr Sardjito, RSPAU DR. S. Hardjolukito, RSUD Sleman, dan RSUD Kota Yogyakarta.

Selain itu, ada 43 warga Bantul yang jadi pasien dalam pengawasan (PDP).

Pemerintah Kabupaten Bantul juga mengawasi 561 orang dalam pemantauan (ODP).

Bertolak Belakang dengan Aturan Anies Baswedan, Kemenhub Izinkan Ojol Angkut Penumpang saat PSBB

Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul mengimbau kepada masyarakat untuk jaga jarak dalam berinteraksi.

Selain itu kepada masyarakat untuk tidak melakukan pengucilan atau stigmatisasi terhadap ODP/PDP/ Pelakuku perjalanan.

"Jaga Situasi kondusif agar kita bisa berhati-hati dan waspada," kata Sri Joko. (Kompas.com/ Kontributor Yogyakarta, Markus Yuwono/ Teuku Muhammad Valdy Arief)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pulang dari Jakarta, Satu Keluarga di Bantul Positif Terinfeksi Virus Corona"

Petugas medis membawa seorang pasien yang diduga terinfeksi virus misterius mirip SARS, ke rumah sakit Jinyintan, di Kota Wuhan, China, Sabtu (18/1/2020). Virus misterius mirip pneumonia telah menjangkiti puluhan orang dan menelan korban jiwa kedua di China, menurut pemerintah setempat. (AFP/STR/CHINA OUT)

Saran Ahli untuk Pekerja Rumah Sakit yang Rentan Virus Corona

Orang yang bekerja di lingkungan kesehatan adalah kelompok berisiko tinggi terpapar virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.

Hal ini disampaikan oleh Perwakilan Solidaritas Berantas Covid-19, Prof. Akmal Taher.

Akmal menegaskan, orang yang bekerja di lingkungan kesehatan bukan cuma dokter dan perawat.

"Pekerja di Rumah Sakit itu bukan cuma perawat atau dokter, tapi semua individu di sana (fasilitas kesehatan) termasuk high risk (Covid-19)," kata Akmal dalam diskusi daring bertajuk Hari Kesehatan Dunia 2020: Aksi Nyata Masyarakat Sipil di Masa Pandemi, Kamis (9/4/2020).

• Wali Kota Bogor Bima Arya Umumkan Kesembuhan & Boleh Pulang, Masih Dilarang Kontak dengan Keluarga

Semua pekerja di fasilitas kesehatan yang dimaksud adalah dokter, perawat, tenaga kebersihan, tenaga laundry, tenaga di area dapur, dan sebagainya.

Kenapa pekerja di fasilitas kesehatan disebut rawan terpapar Covid-19?

Petugas Dinas Kesehatan Kota Bogor melakukan uji cepat (rapid test) massal Covid-19 dengan skema drive thru di halaman GOR Pajajaran, Bogor, Jawa Barat, Selasa (7/4/2020). Database crisis center COVID-19 kota Bogor melaporkan pada hari sabtu (4/4/2020) tercatat ada sebanyak 41 pasien positif virus corona, dan dari jumlah tersebut sebanyak 7 pasien meninggal dunia serta 34 pasien dalam perawatan rumah sakit. (KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)

Dijelaskan Akmal, rumah sakit terutama yang menjadi tempat rujukan pasien Covid-19 berisiko tinggi menjadi tempat penyebaran virus SARS-CoV-2.

Dokter dan perawat menjadi rentan karena mereka berhadapan langsung dengan pasien.

Namun pekerja rumah sakit di bidang lainnya juga berisiko terinfeksi Covid-19 jika tak sengaja terpapar virus di area bertugas.

"Makanya, kenapa awalnya yang jadi Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan Orang Dalam Pemantauan (ODP) adalah petugas kesehatan," ujar Akmal.

Menurut Akmal, hal ini berdampak pada kuantitas dan kualitas para pekerja di bidang kesehatan.

• Perjuangan Pasien Positif Covid-19, Dikabarkan Meninggal hingga Terharu Disemangati Cleaning Service

Dengan bertambahnya kasus orang positif Covid-19 setiap harinya, penularan lokal di antara orang yang bekerja di rumah sakit rujukan juga semakin besar.

Dia menambahkan, pemeriksaan skrinning bagi para pekerja rumah sakit adalah langkah strategis untuk dapat menurunkan angka kasus Covid-19 dan bahkan berujung kematian di kalangan petugas rumah sakit.

"Dalam kondisi ini (pandemi Covid-19), yang sangat strategis adalah perangnya tenaga kesehatan.

Jika tenaga kesehatan saja kena (terinfeksi), kita bisa apa?" ujar dia.

• UPDATE Virus Corona di Indonesia Minggu 12 April 2020, 3229 Dirawat, 327 Meninggal, 286 Sembuh

Untuk diketahui, hingga Jumat (10/4/2020), data di DKI Jakarta menunjukkan ada 161 petugas medis yang terinfeksi Covid-19.

Pemeriksaan atau skrining melalui tes tersebut, tidak hanya berhenti di taraf rumah sakit saja, melainkan juga harus turun ke puskesmas atau layanan primer lainnya.

"Jadi kita tidak menunggu, tapi melakukan lebih dulu.

Menjaga kesehatan dan keselamatan tenaga kesehatan itu, semua pegawai di fasilitas kesehatan, yang (saat ini jumlahnya) bukannya menurun tapi meningkat," tuturnya. (Kompas.com/ Ellyvon Pranita/ Gloria Setyvani Putri)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pekerja di Rumah Sakit Rentan Terinfeksi Corona, Ahli Sarankan Ini"

dan di Tribunnews.com dengan judul Satu Keluarga di Bantul Positif Terinfeksi Virus Corona, Pulang dari Jakarta untuk Berobat di RS