"Berdasarkan fakta ini maka rangkaian suara dentuman Sabtu pagi lalu tidak berkaitan dengan aktivitas gempa tektonik," tegas dia.
2. Peristiwa longsoran
Longsoran yang dipicu oleh adanya deformasi batuan yang melampaui batas elastisitasnya akan menimbulkan pelepasan energi secara tiba-tiba hingga dapat mengeluarkan suara dentuman.
"Namun demikian, peristiwa longsoran tidak mungkin terjadi secara berulang-ulang, terus-menerus sebanyak dentuman yang didengarkan masyarakat pagi itu," ujar Daryono.
3. Skyquake
Skyquake adalah istilah yang diciptakan oleh sekelompok komunitas untuk menyebut suara-suara yang datang dari langit.
Masyarakat awam pun kini banyak yang ikut-ikutan mengunakan istilah skyquake, padahal belum memahami konsep ilmiahnya.
"Saat terjadi dentuman, tidak ada laporan dari stasiun pendeteksi sonic boom dan tidak ada pesawat terbang dengan kecepatan suara. Sehingga, fenomena skyquake sebagai sumber dentuman saat itu terbantahkan," ungkapnya.
4. Aktivitas petir
Dalam beberapa literatur disebutkan bahwa pada kondisi atmosfer ideal, suara petir paling jauh dapat terdengar 16-25 km.
Dengan jarak jangkauan dengar tersebut, sulit diterima jika dikatakan petir yang sama dapat didengar oleh warga di Bogor, Tangerang, Bekasi, dan Palabuhan Ratu.
Sebagai contoh, jika petir terjadi di Kota Bogor maka tempat terjauh di utara yang dapat mendengar hanya sampai Kota Depok dan tidak sampai ke Jakarta, Tangerang, dan Bekasi.
"Untuk arah tenggara dan selatan maka tempat terjauh yang masih dapat mendengar petir tersebut adalah daerah Gunung Gede-Pangrango, dan tidak sampai ke Sukabumi dan Palabuhan Ratu," ungkapnya.
Orang awam dapat mengenali suara khas petir. Namun, yang terjadi pada Sabtu dini hari, menurut Daryono, lebih mirip dentuman yang “anatominya” berbeda dari suara petir.
5. Erupsi Gunung Anak Krakatau (GAK)