Mereka sempat mengunjungi sejumlah pusat perbelanjaan di Kupang.
Setelah itu, mereka menumpangi mobil travel dari Kota Kupang menuju Pos Lintas Batas Negara Motaain di Kabupaten Belu.
Perjalanan melewati jalur darat itu memakan waktu enam sampai tujuh jam dan melintasi tiga kabupaten yakni Kabupaten Kupang, Timor Tengah Selatan (TTS) dan Timor Tengah Utara (TTU).
Saat tiba di Kefamenanu, ibu kota Kabupaten TTU, mereka sempat makan malam di sebuah rumah makan.(Kompas.com/ Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere/ Robertus Belarminus)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "7 Mahasiswa Timor Leste Positif Corona Sempat Makan Malam di NTT, Warungnya Dicari"
Gelaja baru virus corona ditemukan lagi
Penelitian ahli terhadap gejala virus corona atau Covid-19 masih terus dilakukan.
Kali ini, sebuah fakta baru ditemukan terkait gejala baru virus corona.
Setelah sebelumnya muncul gejala hilangnya kemampuan mencium bau dan mengecap rasa, para pasien yang positif corona juga menunjukkan gejala kulit merah dan gatal-gatal.
Ahli Perancis baru-baru ini mengatakan bahwa virus corona SARS-CoV-2 dapat menyebabkan gejala dermatologis, seperti pseudo-frostbite (radang dingin semu), kulit kemerahan yang kadang menyakitkan, dan gatal-gatal.
• Kagetnya Warga Setelah Tahu Jenazah yang Dimandikan Positif Covid-19, Dikira Meninggal Sakit Jantung
• Viral Video Satpol PP Bubarkan Warga Manado yang Berenang Sampai Adu Mulut, Sebut Laut Itu Obat
Menurut persatuan dokter spesialis kulit dan penyakit kelamin Perancis (SNDV), gejala dermatologis itu memengaruhi tubuh di luar sistem pernapasan dan kemungkinan terkait dengan infeksi virus corona baru penyebab Covid-19.
Banyaknya pasien Covid-19 yang melaporkan gejala di atas semakin menguatkan bahwa hal ini berhubungan dengan infeksi virus corona.
"Gejala dermatologis dapat muncul tanpa disertai gejala pernapasan," ungkap SNDV dalam siaran persnya, seperti dilansir The Jerusalem Post, Minggu (12/4/2020).
Sekitar 400 pakar kulit di Perancis telah mendiskusikan gejala baru ini melalui grup WhatsApp khusus.
Mereka menyoroti lesi kulit yang mungkin terkait dengan tanda Covid-19 lainnya, seperti masalah pernapasan.
Untuk diketahui, lesi kulit adalah jaringan kulit yang tumbuh abnormal, baik di permukaan maupun di bawah permukaan kulit.