TRIBUNMATARAM.COM - Viral video dua petugas berpakaian lengkap menggunakan Alat Pelindung Diri / APD diduga kelelahan.
Sebuah video viral merekam detik-detik dua petugas yang membawa peti jenazah pasien corona tak kuat mengangkat sampai jatuh berkali-kali.
Dalam video tersebut, tampak dua petugas mengeluarkan peti berwarna cokelat dari mobil ambulans.
Namun, ketika bersiap memposisikan diri untuk mengangkat peti, dua petugas itu terlihat tidak kuat.
Bahkan, peti jenazah itu nyaris terjatuh dan kembali diletakkan di tanah.
Terdengar warga yang merekam tampak mengingatkan jika kedua petugas itu tidak kuat.
• POPULER Kekecewaan Suami Jenazah Perawat Virus Corona yang Ditolak Warga: Saya Rasanya Perih
• POPULER Kekhawatiran Warga Sewakul Setelah Tolak Jenazah Perawat Takut Sakit Tak Ada yang Rawat
"Astaghfirullah, nggak kuat itu, Pak. Aduh, nggak mampu pak. nggak kuat. dua orang lagi itu," kata warga bersahutan.
Namun, kedua petugas tetap bersikukuh mengangkat peti jenazah.
Ketika jalan tampak landai turun, peti jenazah kembali diletakkan karena terlalu berat.
Berdasarkan nama yang tertera di ambulans bertuliskan RSUD Genteng.
Diduga video itu direkam di Dusun Krajan, Genteng Wetan, Kecamatan Genteng, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
Mendapati dugaan kelelahan yang dirasakan oleh para petugas penanganan jenazah Covid-19, banyak warganet yang bersimpati dan mendoakan kesehatan mereka.
"Semoga sehat selalu ya mas, mbak," tulis akun @firzaidid.
"Kerja di bawah tekanan, taruhannya nyawa, nggak kebayang gimana jadi mereka," tandas @kurniawan_deni.
"Ya Allah kasian, sehat selalu para nakes. Aamiin," tulis @lindakusuma.w.
Curhatan Sopir Ambulans
Banyaknya pasien corona yang meninggal dunia membuat petugas ambulans turut kena imbasnya.
Ialah Muhammad Nursyamsurya atau yang akrab disapa Pak Syam ini harus berjibaku dengan puluhan jenazah corona setiap harinya.
Air matanya pun menetes tatkala menceritakan bagaimana pilunya ia menyaksikan kondisi terakhir para jenazah yang tak bisa dimakamkan dengan iringan doa.
Tak kuasa menahan sedih, sopir mobil jenazah Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta ini menangis saat bercerita soal pasien meninggal Covid-19 yang kian bertambah.
Sebagai pihak yang berhadapan langsung dengan jenazah Covid-19, Pak Syam menjelaskan bahwa angka kematian akibat wabah virus corona terus meningkat.
• Najwa Shihab Terharu Saksikan Video Viral Ojol Lindungi Pesanan Pelanggan dari Mobil Disinfektan
• 60 Hoax Lengkap Soal Virus Corona yang Menyebar di Indonesia, Menkes Geleng Kepala & Najwa Gemes!
Sebab diakui Pak Syam, tiap menit dirinya dan dinas DKI Jakarta selalu menerima telepon guna pengurusan jenazah Covid-19.
Setiap hari, Pak Syam mengaku mengantar puluhan jenazah Covid-19 untuk dimakamkan di TPU Tegal Alur dan Pondok Rangon.
Saat pertama kali mengantar jenazah Covid-19, Pak Syam mengaku biasa saja.
Namun semakin hari, perasaan sedih Pak Syam justru memuncak.
Karena tiap hari, jumlah jenazah Covid-19 yang diantar Pak Syam kian bertambah.
"Ada rasa khawatir, manusiawi, tapi bertambahnya hari ke hari, yang meninggal, itu yang membuat kami sedih. Awalnya biasa, semakin hari semakin bertambah tiap harinya," ungkap Pak Syam.
Kesal, Pak Syam pun mengurai kegeramannya kepada masyarakat DKI Jakarta.
Wabah virus corona nyatanya tak mampu menyadarkan warga DKI Jakarta tentang pentingnya berdiam diri di rumah.
Pak Syam ingin membagi ceritanya yang tiap hari harus membawa puluhan jenazah Covid-19 kepada masyarakat agar sadar.
"Saya pengin naik pakai tronton, teriak di jalanan, kepada masyarakat, tolong kalian diam di rumah, tolong ikuti anjuran pemerintah. Kalau kalian tahu berapa banyak jenazah yang kami makamkan tiap hari, pasti kalian sedih," pungkas Pak Syam.
Melanjutkan kegusarannya, Pak Syam pun mengurai kisah soal jenazah Covid-19.
"Jenazah itu enggak ada yang diantar, enggak ada yang didoain, langsung masuk ke liang lahat, saya minta tolong kepada masyarakat tetap di rumah. Ini enggak jelas, sampai kapan mba," kata Pak Syam.
Tak lagi kuasa menahan kesedihan, air mata Pak Syam pun tumpah.
Yakni kala mengingat sebentar lagi akan datang bulan suci Ramadhan.
Di tengah wabah virus corona, beberapa aktivitas di bulan Ramadhan seperti sholat tarawih di masjid akan dibatasi.
Hal tersebut dilakukan guna mencegah penularan virus corona yang semakin besar.
"Sebentar lagi bulan puasa, pengin tarawih berjamaah. Pengin idul fitri, tolong buat masyarakat diam di rumah sebentar aja, 14 hari, minta tolong !" ucap Pak Syam seraya menangis.
Tangisan Pak Syam tampak semakin keras.
Yakni kala mengingat keluarganya dan kehidupan pasca-virus corona merebak.
"Kami memakamkan jenazah-jenazah ini sudah puluhan tiap hari. Minta tolong, kita juga punya keluarga, kita punya tetangga, kita punya kehidupan, masa kehidupan harus seperti ini terus ?" tanya Pak Syam.
Perasaan Pak Syam kian hari kian bertambah pilu.
"Jadi mba, sebentar lagi bulan puasa, saya pengin teriak di lampu merah. Di jalanan masih macet, dini hari masih macet. Masyarakat enggak ada yang ngerti, sedih mba tiap hari terima telepon, tiap menit telepon masuk," ungkap Pak Syam.
Mendengar curhatan Pak Syam, Najwa Shihab tampak menunduk.
Dengan wajah sedih, Najwa Shihab yang biasanya tegas pun mendadak nelangsa.
Sambil menarik napas, Najwa Shihab terlihat menahan agar air matanya tidak tumpah saat live.
Alih-alih menangis, Najwa Shihab justru menenangkan Pak Syam yang masih bersedih.
"Iya Pak Syam. Saya membayangkan mungkin keluarga Pak Syam di rumah juga sesungguhnya khawatir Pak Syam harus berjibaku melakukan pekerjaan tapi di sisi lain banyak masyarakat yang bahkan tidak peduli," pungkas Najwa Shihab dengan nada bergetar. (TribunMataram.com/ Salma Fenty)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Detik-detik 2 Petugas Berbaju APD Diduga Kelelahan, Tak Kuat Angkat Peti Pasien Corona hingga Jatuh.