Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono mengatakan, hampir 500.000 pekerja di Jakarta terkena pemutusan hubungan kerja ( PHK) akibat dampak ekonomi pandemi Covid-19.
• Dirumahkan & Kena PHK karena Dampak Virus Corona, Daftarkan Diri Agar Dapat Intensif Total 3,5 Juta
Jumlah pekerja yang di-PHK di Ibu Kota paling besar dibandingkan dengan provinsi-provinsi lainnya di Indonesia.
"Jumlah PHK di DKI yang dipaparkan Menteri Ketenagakerjaan, sampai 20 April saja itu sudah hampir 500.000, (tepatnya) 499.318 (pekerja).
Ini 1/3 dari total PHK nasional," ujar Susiwijono dalam musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang) DKI Jakarta secara online.
Acara musrenbang itu disiarkan melalui akun YouTube Bappeda DKI Jakarta. Susiwijono tidak merinci total pekerja yang di-PHK di seluruh provinsi.
Dia hanya menyampaikan akumulasi data pekerja yang di-PHK dan dirumahkan imbas ekonomi dari pandemi Covid-19.
"Yang di-PHK dan dirumahkan, karena dirumahkan ini proses menuju PHK, sampai kemarin sudah di atas 2 juta (pekerja secara nasional)," kata dia. (Kompas.com/ Tria Sutrisna/ Jessi Carina)
Terkena PHK dan Tak Miliki Penghasilan, Ayah 4 Anak Terpaksa Curi Tabung Gas
Terdesak kebutuhan hidup, seorang pria bernama Oma (30), warga Desa Sukaharja, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, nekat mencuri tabung gas di sebuah warung kelontong.
Sebelumnya, Oma adalah karyawan di salah satu pabrik sandal. Namun sejak kena PHK, dia terpaksa mencuri lantaran tak punya uang untuk menutupi kebutuhan hidup.
Aksi pencurian yang pertama kali itu digagalkan warga lantaran jeritan korban mengundang perhatian.
• Sopir Ambulans Nekat Mencuri Masker untuk Tenaga Medis, 1 Dus Dijual Seharga Rp 5 Juta!
Oma pun terpergok saat sedang mengambil tabung gas sehingga membuatnya tak bisa melarikan diri.
Akibatnya, ia terkepung kemudian dihakimi massa hingga babak belur di lokasi.
Pelaku langsung dibawa ke Polsek Tamansari beserta barang bukti.
Oma yang diketahui sehari-hari sebagai pekerja pabrik ini mengakui bahwa perbuatanya itu terpaksa lantaran tidak memiliki uang untuk membeli makan buat istri dan anaknya.