Berita Terpopuler

POPULER Jasad ABK Indonesia Dibuang di Perairan Somalia, Diduga Disiksa, Tak Gerak saat Dibangunkan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sebuah tangkapan layar dari video yang dipublikasikan media Korea Selatan MBC memperlihatkan, eorang awak kapal tengah menggoyang sesuatu seperti dupa di depan kotak yang sudah dibungkus kain berwarna oranye. Disebutkan bahwa kotak tersebut merupakan jenazah ABK asal Indonesia yang dibuang ke tengah laut oleh kapal asal China.

TRIBUNMATARAM.COM - Kronologi pembuangan jenazah ABK Indonesia oleh kapal China, diduga disiksa, mendadak tak gerak saat dibangunkan.

Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Bantuan Hukum Indonesia di Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha mengungkapkan, peristiwa pelarungan anak buah kapal ( ABK) Indonesia di Perairan Somalia terjadi sekitar Januari 2020.

ABK berinisial H yang bekerja di kapal penangkap ikan berbendera China, Luqing Yuan Yu 623 itu sebelumnya diduga meninggal dunia setelah mendapatkan penyiksaan.

"Kejadian kematian almarhum terjadi pada tanggal 16 Januari 2020 di sekitar perairan Somalia," kata Judha saat memberikan keterangan, Rabu (20/5/2020).

Ketua Badan Perlindungan Pekerja Menangis Dengar Kejamnya Perbudakan ABK Indonesia oleh Kapal Chin

Ia menyatakan, Kemenlu kali pertama mendapatkan informasi adanya peristiwa tersebut pada 8 Mei 2020.

Setelah itu, Kemenlu telah berkomunikasi dengan sejumlah kementerian/lembaga terkait beserta kuasa hukum PT MTB, agensi yang memberangkatkan almarhum, pada Senin (18/5/2020).

Pertemuan itu, imbuh Judha, juga diikuti oleh pihak keluarga H yang diwakili oleh kuasa hukum.

Ilustrasi kapal. (THINKSTOCK)

Judha menambahkan, dari informasi yang disampaikan, kondisi H untuk kali pertama diketahui meninggal dunia oleh rekannya sesama ABK.

"Pada saat tanggal tersebut (16 Januari), almarhum diketahui oleh sesama ABK WNI. Pada saat coba dibangunkan, namun yang bersangkutan telah meninggal dunia," kata dia.

Kemudian, pada 23 Januari, berdasarkan informasi surat kematian yang dikeluarkan PT MTB, jenazah almarhum dilarung di sekitar Perairan Somalia.

"Untuk hal tersebut kami akan tetap melakukan cross check dari informasi yang disampaikan oleh otoritas RRT (China)," kata dia.

Hancurnya Hati Ibu ABK yang Jenazahnya Dilarung : Bos Minta Rekening, Ternyata Anak Saya Meninggal

Informasi pelarungan H bermula dari video yang diunggah oleh akun Facebook bernama Suwarno Canö Swe, Sabtu (16/5/2020).

Dalam unggahan, disebutkan bahwa jenazah merupakan ABK asal Indonesia yang dilarung di Perairan Somalia.

Dilansir dari Tribunnews.com, ada tiga cuplikan video berdurasi 29 detik yang diunggah oleh akun tersebut.

Dalam video yang diunggah, tampak seorang ABK yang bekerja di kapal Luqing Yuan Yu 623 mengalami siksaan hingga tutup usia dan jasadnya dilarung ke laut.

ABK asal Indonesia itu diduga bukan hanya mengalami siksaan, tetapi juga menjadi korban praktik perbudakan sekaligus penganiayaan dengan barang-barang keras.

Korban pun disebut mengalami kelumpuhan pada bagian kaki setelah menerima tendangan serta pukulan dari bahan kayu, besi dan botol kaca. Bahkan korban disebut juga menerima setruman.

ABK KM Mina Sejati Dievakuasi (Kompas.com/RAHMAT RAHMAN PATTY)

ABK Lain Getol Kuburkan Jasad Temannya Tapi Ditolak Kapten Kapal

Pengakuan ABK Indonesia yang saksikan mayat temannya dibuang ke laut, sempat memandikan dan menshalati.

ABK Indonesia yang turut bekerja pada kapal China yang diduga melakukan eksploitasi akhirnya memberikan kesaksian.

Mereka membenarkan jenazah ketiga temannya dibuang ke laut karena perintah kapten kapal China.

Tiga jenazah awak kapal atau anak buah kapal ( ABK) Indonesia yang bekerja di kapal berbendera China dibuang ke laut.

• Viral Kapal China Buang Mayat ABK Indonesia ke Laut, Kapten Kapal Berdalih : Dilarung karena Menular

• POPULER Sederet Perlakuan Tak Manusiawi Kapal China pada ABK Indonesia, Gaji 100 Ribu per Bulan

Padahal, rekan-rekan mereka telah memohon kepada kapten kapal untuk menyimpan jenazah agar bisa dimakamkan dengan layak.

Pengalaman pahit itu, sulit dilupakan para ABK yang kini tengah berada di Busan, Korea Selatan.

"Kami sudah ngotot, tapi kami tidak bisa memaksa, wewenang dari dia [kapten kapal] semua," kata NA, salah satu ABK kapal Long Xing 629 kepada BBC News Indonesia, Kamis (7/5/2020).

"Mereka beralasan, kalau mayat dibawa ke daratan, semua negara akan menolaknya," tambah NA.

Rekan NA, MY menyebut mereka hanya ingin menguburkan teman mereka dengan layak.

Sebuah tangkapan layar dari video yang dipublikasikan media Korea Selatan MBC memperlihatkan, eorang awak kapal tengah menggoyang sesuatu seperti dupa di depan kotak yang sudah dibungkus kain berwarna oranye. Disebutkan bahwa kotak tersebut merupakan jenazah ABK asal Indonesia yang dibuang ke tengah laut oleh kapal asal China. (MBC/Screencap from YouTube)

"(Akhirnya) Kami mandikan, shalati dan baru 'dibuang'," sebut MY.

Koordinator ILO Asia Tenggara untuk Proyek Perikanan, Abdul Hakim mengatakan proses pelarungan atau sea burial diatur dalam ILO Seafarers Regulation.

Aturan itu memperbolehkan kapten kapal memutuskan untuk melarung jenazah dalam beberapa kondisi.

Di antaranya, jenazah meninggal karena penyakit menular atau kapal tidak memiliki fasilitas menyimpan jenazah, sehingga dapat berdampak pada kesehatan di atas kapal.

Selain pengalaman tak terlupakan melarung jenazah teman, para ABK juga mengklaim mereka mengalami eksploitasi, mulai dari jam kerja yang panjang dengan waktu istirahat minim, hingga perbedaan makanan dan minuman dengan awak kapal China.

"Kami bekerja lebih dari 18 jam sehari, mulai jam 11 siang sampai jam 4 dan 5 pagi. Waktu istirahat makan hanya 10-15 menit," ujar awak kapal Indonesia lainnya.

Klaim para ABK tersebut belum dapat diverifikasi secara independen.

Dalam konferensi pers Kamis kemarin (07/05), Menteri Luar Negeri Retno Masudi mengatakan ia sudah memanggil Duta Besar China di Jakarta untuk mendesak otoritas negara itu menyelidiki kondisi di kapal China tersebut, serta meminta pertanggung jawaban pihak kapal. (Kompas.com/ Dani Prabowo/ Bayu Galih)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kronologi ABK Indonesia Dilarung di Perairan Somalia..." dan  "Pengalaman Pahit ABK Indonesia di Kapal China, Hanya Ingin Kuburkan Teman dengan Layak".

BACA JUGA  Tribunnews.com dengan judul Jenazah ABK Indonesia Dibuang di Perairan Somalia, Diduga Disiksa, Tak Gerak saat Dibangunkan.