Viral Hari Ini

Driver Ojol Apes Disuruh Antar Sejauh 53 km Tapi Tak Dibayar, Curiga Penumpang Cuma Jawab 'Terserah'

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tangkap layar unggahan Iwan

TRIBUNMATARAM.COM - Iwan Sugito Pranoto (34) mengaku sudah mengikhlaskan keapesannya tidak dibayar penumpang setelah mengantarkan dari Kota Denpasar hingga Kabupaten Bangli yang berjarak 53 km.

Sudah firasat Iwan ketika penumpang laki-laki itu hanya menjawab sembarangan ketika ditanya tujuannya.

Penumpang itu pun berlalu begitu saja setelah diantar sampai Kabupaten Bangli.

Iwan pun tidak dibayar oleh penumpangnya.

POPULER Mulyono Tak Lapor, Penumpang yang Tipu Ojol Diamankan Polisi, Tapi Berakhir di Rumah Sakit

POPULER Nasib Apes Penumpang Tipu Ojol, Ditolak Keluarga, Kini Dikarantina karena Gejala Covid-19

Sampai di tempat tujuan, penumpang mengaku tak punya uang karena baru bebas dari tahanan.

Padahal Iwan sudah mengantarkannya dari Kota Denpasar sampai Kabupaten Bangli yang berjarak 53 kilometer.

Antar secara offline

Iwan bercerita saat itu dia menunggu pesanan melalui aplikasi.

Sambil berkendara perlahan, tiba-tiba ada seorang lelaki yang memanggilnya di Lapangan Lumintang, Denpasar.

Karena memang sedang sepi, Iwan menyanggupi permintaan penumpang yang minta diantar hingga Bangli.

Sayangnya tak ada kesepakatan soal tarif terlebih dahulu sebelum mereka berangkat.

Padahal dengan jarak puluhan kilometer, Iwan seharusnya bisa mendapat Rp 150 ribu hingga Rp 250 ribu sekali tarik.

"Emang saya enggak pernah pasang tarif untuk orderan offline sejak join GoJek, jadi ya semampunya aja pelanggan bayar, karena kemampuan ekonomi tiap orang beda-beda" kata Iwan saat dihubungi Kompas.com, Selasa (26/5/2020).

Sempat mengira orang sakit jiwa

Selama perjalanan, Iwan menemukan kejanggalan dari sikap penumpangnya itu.

Bahkan dia sampai mengira bahwa lelaki itu adalah pasien Rumah Sakit Jiwa Bangli.

Sebab sejak awal perjalanan, lelaki itu tampak gelisah dan linglung.

Saat ditanya, jawabannya selalu iya dan terserah.

Ketika ditanya soal arah jalan pun, penumpang itu tak mengetahui dan kembali menjawab terserah.

Karena khawatir, Iwan berharap agar di jalan bisa menemukan posko Covid-19 sehingga mereka disuruh putar balik. Pasalnya penumpang itu tak mengenakan masker.

"Ini bapaknya tanpa masker, siapa tahu kalau kena razia diusuruh putar balik," kata Iwan.

Ketika Iwan nekat memutar balik di kawasan Ubud, penumpangnya pun tak memberikan respons. Tetap saja dia bilang tidak mengetahui jalan pulang.

Minta maaf tak bisa bayar

Akhirnya penumpang itu minta agar diturunkan di depan Pasar Bangli.

Bukannya memberi uang, lelaki itu hanya meminta maaf kepada Iwan karena tidak mampu membayar ojek.

"Saya enggak bisa bayar Pak, baru lepas dari tahanan, belum tentu keluarga menerima saya," kata Iwan menirukan penumpang itu.

Di tengah perjalanan pun, lelaki itu sempat meminta botol minumannya. Air dalam botolnya pun dia minum sampai habis dan botolnya dibuang begitu saja.

"Waktu berhenti, bapak ini langsung ambil minuman saya, Pak saya haus, saya minta ya," kata Iwan menirukan.

Namun dia mengaku sudah mengikhlaskan kejadian itu.

"Saya jawab, ya enggak apa-apa, saya ikhlas dan sudah firasat," kata Iwan.

Mulyono, driver ojol di Purwokerto yang tertipu, setelah mengantar penumpang hingga Solo. (TribunBanyumas/Permata Putra Sejati)

Bukan Kasus Pertama

Mulyono (59), pengemudi ojek online ( ojol) yang menjadi korban penipuan oleh seorang penumpang telah kembali ke rumahnya di Desa Srowot, Kecamatan Kalibagor, Kabupaten Banyumas, Minggu (5/4/2020) pagi.

Sehari sebelumnya, Mulyono yang sedang mangkal di Terminal Bus Bulupitu Purwokerto diminta mengantarkan penumpang ke Solo.

Si penumpang yang tidak diketahui identitasnya itu menjanjikan akan membayar ongkos Rp 700.000.

• Najwa Shihab Terharu Saksikan Video Viral Ojol Lindungi Pesanan Pelanggan dari Mobil Disinfektan

Namun sesampainya di Solo, tepatnya di Kelurahan Banjarsari si penumpang menghilang.

Penumpang itu awalnya meminta berhenti di masjid untuk shalat, tapi setelah ditunggu sekian lama, tidak diketahui keberadaannya.

Beruntung, rekan-rekan sesama ojol di Solo bahu membahu membantu Mulyono agar bisa kembali ke Purwokerto.

Mulyono, pengemudi ojol di rumahnya Desa Srowot, Kecamatan Kalibagor, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. (KOMPAS.COM/HANDOUT)

Mereka secara spontan menggalang dana untuk Mulyono dan dalam waktu singkat terkumpul uang mencapai Rp 2 juta.

"Solidaritas teman-teman ojol di Solo luar biasa. Alhamdulilah uang yang terkumpul justru lebih dari Rp 700.000.

Tidak sampai setengah jam uang terkumpul sampai Rp 2 juta lebih. Awalnya saya sempat menolak," kata Mulyono saat dihubungi, Senin (6/4/2020).

• POPULER Corona Tak Pandang Bulu, 6 Dokter, Pilot, DPR & Driver Ojol Wafat, Ditemukan di Kamar Kos

Mulyono lantas diantar rekan-rekan sesama ojol hingga Klaten.

Dari Klaten, Mulyono menumpang mobil boks rekan ojol dari Purwokerto yang kebetulan sedang berada di sana. Sepeda motor miliknya dinaikkan ke mobil boks.

Selepas kejadian itu, Mulyono yang baru beralih dari ojek pangkalan menjadi ojol empat bulan lalu itu mengaku tidak menyimpan dendam dengan orang yang telah menipunya.

Bahkan Mulyono berpesan agar orang yang telah menipunya jangan dihakimi.

"Saya dikabari teman di sana katanya sudah tertangkap, dikirimi fotonya betul atau tidak orangnya.

Saya pesan jangan diapa-apakan, jangan dihakimi, dibilangin saja.

Saya justru kasihan, apalagi kalau dia sudah punya keluarga dan anak, dan masuk penjara," ujar Mulyono.

Mulyono merasa bersyukur dapat kembali dengan selamat dan bertemu keluarga di rumah.

Seusai dengan peraturan di desanya, kini Mulyono menjalani karantina mandiri di rumah untuk menghindari penyebaran corona.

• Curhat Driver Ojol Tetap Dikejar Debt Collector Meski Jokowi Sudah Minta Penangguhan Cicilan Setahun

Lebih lanjut Mulyono menceritakan, awalnya sempat kaget ketika diminta mengantarkan penumpang ke Solo dengan jarak lebih dari 200 kilometer.

Singkat cerita, Mulyono bersedia menerima order tersebut secara offline, karena order melalui aplikasi paling jauh hanya 30 kilometer.

"Waktu itu penumpangnya bilang terus terang katanya akan dibayar di rumah, istrinya yang akan membayar.

Saya sempat meminta nomor telepon istrinya, tapi katanya tidak hafal, dia juga tidak bawa HP," kata Mulyono.

Karena curiga, Mulyono sempat berusaha menurunkan penumpangnya di perempatan Buntu, Kecamatan Kemranjen, Kabupaten Banyumas.

Mulyono meminta penumpangnya untuk melanjutkan perjalanan menggunakan bus ke Solo.

"Tapi penumpang tidak mau, karena kalau naik bus otomatis harus membayar dulu, penumpang ternyata tidak membawa uang sama sekali.

Saya tanya sama dia bahwa mau beneran bayar atau tidak, dia menjawab katanya tidak akan menipu saya karena saya sudah tua," ujar Mulyono.

Bahkan di tengah perjalanan, si penumpang meminjam uang ke Mulyono untuk membeli air mineral.

Mulyono yang tidak tega akhirnya menyerahkan uang Rp 20.000 untuk membeli air mineral untuk penumpang dan dirinya. (Kompas.com/ Kontributor Bali, Imam Rosidin) (Kompas.com /Kontributor Banyumas, Fadlan Mukhtar Zain/ Teuku Muhammad Valdy Arief)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Apes Driver Ojol Antar Penumpang Denpasar-Bangli 53 Km, Tak Dibayar, Minuman Diminta sampai Habis" dan "Pesan Pengemudi Ojol untuk Penumpang yang Menipunya Setelah Diantar dari Purwokerto ke Solo"

BACA JUGA Tribunnews.com dengan judul Driver Ojol Apes Disuruh Antar Sejauh 53 km Tak Dibayar, Curiga Penumpang Cuma Jawab 'Terserah'.