Virus Ebola

Merebak di Kongo dan Menimbulkan Keresahan di Tengah Pandemi, Ini Perbedaan Virus Ebola dan Corona

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Perbedaaan Virus Ebola dan virus corona

TRIBUNMATARAM.COM - Kongo digegerkan lagi dengan adanya wabah virus ebola yang merebak di tengah pandemi virus corona, ini perbedaan dua virus ini yang sedang meresahkan.

Belum selesai dengan pandemi virus corona yang masih merebak.

Kini Kongo, negara di Afrika harus berjuang menghadapi virus ebola.

Mengutip laman Worldometers, terdapat 611 kasus virus corona di Kongo hingga Rabu (3/6/2020) pagi.

Ebola yang Kembali Muncul di Tengah Pandemi Virus Corona, Ini Penjelasan Lengkap & Penularannya!

5 Gaya Hidup Sehat yang Harus Diterapkan di Tengah Pandemi Virus Corona, Olahraga Hingga Makan Sehat

Dari jumlah tersebut, 179 telah sembuh dan 20 lainnya meninggal dunia.

Selain itu, ada juga enam kasus virus ebola yang juga terdeteksi.

Pasien terpapar virus ebola (Bostonese)

Bahkan empat orang sudah dinyatakan meninggal dunia, sedangkan 2 pasien lain masih menjalani perawatan.

Hal ini membuat WHO mengatakan jika ada ancaman kesehatan selain virus corona.

"Ini adalah pengingat bahwa Covid-19 bukan satu-satunya ancaman kesehatan yang dihadapi orang," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dikutip dari Kompas.com.

Ini dia perbedaan virus corona dam virus ebola yang wajib diketahui.

Virus Ebola

Satu botol obat Remdesivir terletak saat konferensi pers tentang dimulainya penelitian obat Ebola Remdesivir pada pasien yang sakit parah di Rumah Sakit Universitas Eppendorf (UKE) di Hamburg, Jerman utara pada 8 April 2020 (Ulrich Perrey / POOL / AFP)

Dilansir dari laman resmi WHO, ebola adalah penyakit parah yang seringkali berakibat fatal pada manusia dan primata lainnya.

Virus ini ditularkan ke manusia dari hewan liar, seperti kelelawar buah, landak, dan primata non-manusia.

Lalu virus akan menyebar antar manusia lewat kontak langsung dari darah dan cairan tubuh lain.

Bisa juga melalui organ dari orang yang terinfeksi dan benda yang terinfeksi lainnya.

Waktu inkubasi virus ebola ini sejak virus masuk hingga timbul gejala adalah 2 sampai 21 hari.

Penularan virus ebola hanya terjadi jika sudah muncul gejala.

Kemudian berlanjut muntah, diare, ruam, gejala gangguan fungsi ginjal dan hati, dan dalam beberapa kasus perdarahan internal dan eksternal, misalnya keluar dari gusi, darah di tinja.

Tak seperti Corona, Hantavirus Masuk Virus Paling Mematikan di Dunia, Kasus 1 Gegara Kotoran Tikus

Dalam laman tersebut dijelaskan, belum ada pengobatan yang terbukti untuk ebola, tetapi pencegahan sejak dini dapat secara signifikan meningkatkan peluang bertahan hidup.

Vaksin Ebola eksperimental yang dikenal sebagai rVSV-ZEBOV terbukti sangat protektif terhadap virus mematikan dalam percobaan besar di Guinea pada 2015.

Vaksin inilah yang saat ini digunakan dalam menangani wabah yang tengah berlangsung di Kongo.

Meski terbilang efektif, vaksin ini belum mendapat lisensi atau pengesahan sebagai vaksin virus ebola.

Virus Corona

Ilustrasi tes virus corona covid-19 (Pixabay)

Serupa dengan virus ebola, virus corona sangat mudah tersebar dan membuat orang mengidap covid-19.

Virus ini menyerang pernapasan, hingga sesak napas ringan bahkan sampai perlu perawatan khusus.

Masih dari sumber yang sama, orang yang lebih tua, dan mereka yang memiliki masalah medis mendasar seperti penyakit kardiovaskular, diabetes, penyakit pernapasan kronis, dan kanker lebih mungkin menjadikan penyakit lebih serius.

Covid-19 menyebar terutama melalui droplet yang keluar dari hidung atau mulut dari orang yang terinfeksi saat batuk atau bersin.

Pencegahan yang bisa dilakukan adalah cuci tangan dengan teratur.

Alasan Surabaya Dapat Pujian Meski Kini Jadi Zona Hitam, Virus Corona di Jawa Timur Capai 5000 Kasus

Bisa menggunakan sabu dan air atau membersihkan tangan dengan hand sanitizer yang berbasis alkohol.

Jaga jarak aman juga bisa jadi salah satu cara pencegahan penularan penyakit ini.

Pertahankan jarak minimal 1 meter antara Anda dan orang yang batuk atau bersin, hindari menyentuh wajah, tutupi mulut dan hidung Anda saat batuk atau bersin.

Tetap di rumah jika Anda merasa tidak sehat, berlatih menjaga jarak dengan menghindari perjalanan yang tidak perlu dan menjauh dari kerumunan.

Tantenya Meninggal karena Virus Corona, Maia Estianty: Masih Bandel atau Anggap Covid-19 Enteng?

Gejala dari virus corona yang paling umum yakni demam, batuk kering, dan kelelahan.

Tak hanya itu, ada juga gejala lain yang tak biasa dirasakan pasien.

Mulai dari sakit dan nyeri, sakit tenggorokan, diare, konjungtivitis, sakit kepala, kehilangan rasa atau bau, hingga ruam pada kulit, atau perubahan warna jari tangan atau kaki.

Gejala seriusnya yakni kesulitan bernapas atau sesak napas, nyeri atau dada terasa sesak, tak bisa atau sulit berbicara bicara atau bergerak.

Sama dengan ebola, vaksin untuk virus corona juga masih belum ditemukan hingga detik ini.

Namun, ada banyak uji klinis yang sedang berlangsung. (TribunMataram.com/ Asytari Fauziah)  (Kompas.com/ Dandy Bayu Bramasta)

Artikel ini telah tayang di Tribunnewsmaker.com dengan judul Merebak di Kongo dan Menimbulkan Keresahan di Tengah Pandemi, Ini Perbedaan Virus Ebola & Corona.