Istri Polisi Aniaya Bidan Desa Pakai Helm, Saksi Curiga Pintu Ditutup, Tak Lama Terdengar Teriakan

Istri polisi aniaya bidan desa ajak dua teman, saksi curiga pintu Poskedes mendadak ditutup, teriakan lalu terdengar.

Kompas.com/ERICSSEN
Ilustrasi Penganiayaan 

TRIBUNMATARAM.COM - Istri polisi aniaya bidan desa ajak dua teman, saksi curiga pintu Poskedes mendadak ditutup, teriakan lalu terdengar.

Seorang bidan desa menjadi korban penganiayaan istri polisi dan dua temannya hingga harus dilarikan ke rumah sakit.

Saksi mata yang melihat kejadian itu mengaku sempat curiga lantaran pintu Poskedes mendadak ditutup.

POPULER Kronologi Nenek 70 Tahun Dianiaya Ketua RT Gara-gara Bansos Dipotong Setengah, Ngaku Khilaf

Nenek 70 Tahun Dianiaya Ketua RT di Bogor Gegara Bansos, Kronologi Lengkap hingga Berakhir Mediasi

Insiden penganiayaan seorang bidan desa di tempat kerjanya hingga viral di media sosial mulai disidik polisi.

Ilustrasi Penganiayaan
Ilustrasi Penganiayaan (Kompas.com/ERICSSEN)

Dalam olah tempat kejadian perkara yang digelar petugas Polsek Kalukku, Rabu (3/6/2020) sore,  terungkap jika pelaku yang juga istri seorang anggota polisi di Polda Sulbar tersebut mendatangi sang bidan yang sedang bertugas di tempat kerjanya.

Agar tindakan main hakim sendiri itu tak diketahui orang lain atau pasien yang datang ke Poskedes, pelaku terlebih dahulu mengunci pintu poskedes agar leluasa menganiaya korban yang akhirnya dilarikan ke rumah sakit.

Saat kejadian, pelaku ditemani dua rekannya.

Sejumlah saksi dari keluarga korban dihadirkan saat olah TKP berlangsung.

Tidak hanya itu, polisi juga menghadirkan saksi salah seorang warga yang melihat langsung awal peristiwa penganiayaan ini . Warga itu juga yang melerai aksi kekerasan istri polisi terhadap bidan desa.

Kepada polisi, saksi mata menjelaskan kronologi pelaku masuk di tempat kerja korban bersama dua rekannya.

Setelah berhasil masuk, tanpa banyak tanya pelaku langsung melakukan penganiayaan.

Belakangan diketahui dua perempuan yang menemani istri polisi tersebut  juga seorang bidan dan seorang petugas lapas yang sedang mangkir alias tidak bertugas.

Sebab, korban dianiaya pelaku bersama dua rekannya pada saat jam kerja.

Satu rekan pelaku terlibat mengabadikan adegan kekerasan tersebut dan mengunggahnya ke media sosial hingga jadi perbincangan warganet.

Sedangkan satu teman pelaku lainnya menjadi penonton saat insiden kekerasan tersebut terjadi.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved