Berita Terpopuler

POPULER Tunggu Hasil Tes Covid-19 di Ruang Isolasi, Bocah 2 Tahun Diduga Diperkosa, Sikapnya Janggal

Balita perempuan berusia 2 tahun diduga telah diperkosa saat berada di bangsal isolasi virus corona di Afrika Selatan.

Editor: Asytari Fauziah
Istimewa
Ilustrasi cucu syok pergoki neneknya diperkosa sampai pingsan 

TRIBUNMATARAM.COM - Balita perempuan berusia 2 tahun diduga telah diperkosa saat berada di bangsal isolasi virus corona di Afrika Selatan.

Kejadian tersebut terjadi di Rumah Sakit Akademik Dr George Mukhari, Pretoria, Afrika Selatan, pada Juni sebagaimana dilansir dari The Sun, Rabu (8/7/2020).

Insiden bermula ketika ibu anak tersebut membawanya ke rumah sakit pada 15 Juni setelah dia menunjukkan beberapa gejala Covid-19. Anak kecil ini lantas diisolasi.

Afrika Selatan mulanya berhasil mengendalikan penularan wabah corona. Namun sejak Mei, kasus positif Covid-19 mulai menanjak.

 Tak Kuat Tanggung Malu, Ibu Muda Diperkosa 7 Pemuda di Madura Bunuh Diri, Polisi : Kasus Luar Biasa

Sang ibu akhirnya meninggalkan anaknya di rumah sakit. Malamnya, dia mendapat telepon dari pihak rumah sakit bahwa anaknya menangis dan merasa kesakitan.

Anak tersebut akhirnya tidur. Keesokan paginya, ibunya diberitahu bahwa hasil tes menunjukkan bahwa anak tersebut negatif terjangkit Covid-19. Maka dia dibawa pulang.

Ilustrasi
Ilustrasi (ISTOCK)

Bibi balita tersebut mengatakan ketika dia menjenguk bocah itu, dia merasa bocah itu bukanlah dirinya sendiri.

"Anda bisa melihat dia kesulitan berjalan. Dia akan menangis. Aku merasa ada yang tidak beres dengan anak itu" ujar bibi korban.

Ibu anak tersebut lantas memperhatikan tanda-tanda bahwa dia telah mengalami pelecehan seksual saat mengganti popoknya.

Sang ibu lantas membawa anaknya ke klinik terdekat dan seorang perawat sepakat bahwa anak tersebut mengalami pelecehan seksual.

 4 Jam Mencekam Bidan dan Perawat Satu Angkot dengan Perampok, Disekap hingga Diancam Diperkosa

Dia lantas membawa anaknya ke Rumah Sakit Akademik Dr George Mukhari dan melapor polisi.

Keluarga korban mengatakan mereka kesulitan untuk mendapatkan rumah sakit atau polisi setempat yang bersedia untuk menyelidiki insiden tersebut.

Pejabat kesehatan setempat baru-baru ini mengatakan kepada African News Agency bahwa pihak rumah sakit sampai sekarang belum menerimam laporan tentang kasus tersebut.

Pihak keluarga korban lantas membantah pernyataan tersebut bahwa itu adalah kebohongan yang sangat besar.

Seorang juru bicara mengatakan bahwa rumah sakit sedang melakukan penyelidikan terhadap kasus tersebut dan laporan awal telah diserahkan kepada departemen kesehatan provinsi.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved