TRIBUNMATARAM.COM - WHO resmi nyatakan virus corona menular lewat udara, berikut bukti-buktinya.
Angka kasus corona di dunia hingga kini masih tinggi.
Fakta baru justru membuktikan bahwa virus corona mampu menyebar melalui udara.
Dua hari lalu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengakui bukti-bukti penyebaran virus corona di udara atau airborne.
• UPDATE Virus Corona Dunia 10 Juli 2020: 12,3 Juta Kasus, 7 Juta Sembuh, Indonesia Ada di Posisi 26
• UPDATE Covid-19 di Pondok Gontor, Jadi Klaster Baru karena Jumlah Santri Positif Corona Bertambah
Kamis (9/7/2020), WHO resmi mengeluarkan pernyataan virus corona dapat bertahan lama di udara dalam ruang tertutup, dan ini dapat menyebar dari satu orang ke orang lain.
WHO awalnya meragukan bentuk penularan ini. Namun, semakin banyak bukti ilmiah dan anekdotal yang menunjukkan penularan Covid-19 melalui udara.
Selain itu, minggu ini 239 ilmuwan membuat surat terbuka yang isinya mendesak WHO meninjau kembali penelitian dan merevisi rekomendasinya.
Diketahui sebelumnya, penularan virus corona terjadi melalui kontak langung seperti sekresi dari orang yang terinfeksi, misalnya air liur, melalui droplet atau percikan pernapasan saat orang yang terinfeksi batuk, bersin, berbicara, atau bernyanyi.
Kontak langsung adalah seseorang yang melakukan kontak fisik atau berada di 1 ruangan dalam jarak 1 meter dengan kasus PDP atau Positif Covid-19.
Selain itu, kontak tidak langsung yang melibatkan benda atau permukaan yang terkontaminasi juga kemungkinan dapat menularkan virus.
Terbaru, WHO menyatakan virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 bisa menular lewat udara atau airborne.
Transmisi melalui udara
WHO resmi menyatakan bahwa penularan bisa terjadi melalui udara.
Dalam pernyataan resminya, WHO mendefinisikan penularan melalui udara sebagai penyebaran agen penular yang disebabkan oleh penyebaran aerosol yang melayang di udara dalam jarak dan waktu yang lama.
Untuk diketahui, droplet atau tetesan pernapasan berdiameter lebih dari 5-10 μm. Sedangkan inti tetesan atau aerosol berdiameter kurang dari 5μm.
Aerosol adalah tetesan pernapasan yang sangat kecil sehingga dapat menempel di udara.
"Penyebaran melalui udara dapat terjadi saat petugas medis terlibat dalam prosedur tertentu yang menghasilkan aerosol," tulis WHO dalam pernyataan terbarunya yang rilis Kamis (9/7/2020).
Namun, semakin banyak bukti yang menunjukkan bahwa ruangan tertutup dengan ventilasi buruk, virus dapat melayang tinggi selama berjam-jam dan menginfeksi orang lain. Hal ini bahkan dapat menyebabkan kejadian superspreader atau penyebaran luas.
Dalam deskripsi terbaru tentang bagaimana virus ini menyebar seperti dilansir New York Times, Kamis (9/7/2020), tempat tertutup yang bisa menjadi tempat penularan Covid-19 di udara antara lain restoran, klub malam, tempat ibadah, tempat kerja, atau tempat-tempat lain di mana orang berteriak, berbicara, dan bernyanyi.
"Teori menunjukkan bahwa sejumlah droplet pernapasan dapat menghasilkan aerosol. Ini terjadi saat menguap, bernapas normal, dan saat berbicara," kata WHO.
Dengan demikian, orang yang rentan dapat menghirup aerosol dan dapat terinfeksi jika aerosol itu mengandung virus dalam jumlah cukup untuk menyebabkan infeksi ke orang lain.
Namun hingga saat ini, WHO dan para ahli masih mencari tahu berapa proporsi droplet yang diembuskan saat menguap untuk menghasilkan aerosol.
Dosis virus SARS-CoV-2 dalam aerosol juga belum diketahui seberapa banyak untuk dapat menginfeksi orang lain.
Update Corona di Dunia 10 Juli 2020
Update kasus corona dunia per Jumat (10/7/2020) berdasarkan worldometers.info.
Pandemi corona yang melanda berbagai negara di dunia belum juga berakhir.
Jumlah kasus Covid-19 di seluruh dunia pun semakin meningkat dari hari ke hari.
Dilansir TribunStyle.com dari worldometers.info pukul 07.00 WIB, kasus Covid-19 di seluruh dunia Jumat (10/7/2020) yakni mencapai 12.377.546 kasus.
Sementara itu kematian akibat Covid-19 kini berjumlah 556.559 jiwa.
Bukan hanya jumlah kasus dan kematian, angka pasien sembuh juga mengalami kenaikan.
Jika pada hari sebelumnya kesembuhan berada pada jumlah 7.029.521 orang, maka pada hari ini angka tersebut meningkat menjadi 7.181.188.
• 5 Bahan Makanan Ampuh Tingkatkan Imun Tubuh Untuk Cegah Virus Corona, Murah Meriah Mudah Didapat
• MENGAPA Presiden Brasil Jair Bolsonaro Kena Corona? Eks Menteri Bongkar Kecerobohannya, Mirip Trump
Amerika Serikat hingga kini masih menjadi negara dengan jumlah kasus Covid-19 terbanyak.
Berdasarkan data Jumat pagi, jumlah kasus Covid-19 di Amerika Serikat telah melebihi 3,2 juta kasus.
Berikut ini TribunStyle.com rangkum 10 peringkat negara berdasarkan jumlah kasus corona:
1. Amerika Serikat
Jumlah kasus = 3.219.780
Meninggal dunia = 135.807
Sembuh = 1.426.261
2. Brazil
Jumlah kasus = 1.759.103
Meninggal dunia = 69.254
Sembuh = 1.152.467
3. India
Jumlah kasus = 794.855
Meninggal dunia = 21.623
Sembuh = 495.960
4. Russia
Jumlah kasus = 707.301
Meningal dunia = 10.843
Sembuh = 481.316
5. Peru
Jumlah kasus = 316.448
Meningal dunia = 11.314
Sembuh = 207.802
6. Chili
Jumlah kasus = 306.216
Meningal dunia = 6.682
Sembuh = 274.922
7. Spanyol
Jumlah kasus = 300.136
Meningal dunia = 28.401
Sembuh = N/A
8. UK
Jumlah kasus = 287.621
Meningal dunia = 44.602
Sembuh = N/A
9. Meksiko
Jumlah kasus = 275.003
Meningal dunia = 32.796
Sembuh = 167.795
10. Iran
Jumlah kasus = 250.458
Meningal dunia = 12.305
Sembuh = 212.176
Sementara itu China berada di posisi 23 dengan total 83.581 kasus.
Jumlah kesembuhan di China tercatat sebanyak 78.590 orang.
Indonesia sendiri terlihat berada pada urutan 26 dengan total 70.736 kasus.
(Kompas.com/ Gloria Setyvani Putri) (TribunStyle.com/Febriana/ Suli Hanna)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pernyataan Resmi WHO, Virus Corona Menyebar di Udara dan Menular".
dan tayang di Tribunstyle.com dengan judul UPDATE Virus Corona Dunia 10 Juli 2020: 12,3 Juta Kasus, 7,1 Juta Sembuh, Indonesia Posisi 26
BACA JUGA Tribunnewsmaker.com dengan judul WHO Nyatakan Virus Corona Menular & Menyebar Lewat Udara, Ini Bukti-buktinya