Berita Terpopuler

POPULER Sempat Ucapkan Hal Aneh Pada Kekasihnya, Yodi Prabowo Diduga Psikologi Forensik Bunuh Diri

Penulis: Salma Fenty
Editor: Asytari Fauziah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suci Fitri Rohmah (24), kekasih Yodi Prabowo (26).

TRIBUNMATARAM.COM - Penyelidikan akan kematian Editor Metro TV, Yodi Prabowo masih terus bergulir.

Sejumlah kejanggalan pun perlahan justru ditemukan di lokasi tewasnya Yodi.

Meski demikian, polisi tak menyerah dan terus mengumpulkan sejumlah saksi.

Sebelumnya, polisi telah melakukan pemeriksaan terhadap rambut misterius dan sebilah pisau yang ditemukan di lokasi.

Polisi sempat berharap, dua bukti itu bisa menggiring pada sosok pelaku.

• POPULER Temuan Rambut di TKP Ternyata Milik Yodi Prabowo, Polisi Ungkap Bukti Lain Jadi Kunci

• Rambut Ditemukan di Lokasi Tewasnya Editor Metro TV, Polisi Sangsikan Kesaksian Kekasih Yodi Prabowo

Akan tetapi, setelah dilakukan pemeriksaan, rambut tersebut rupanya milik korban.

Pun dengan pisau di lokasi yang diduga menjadi penyebab tewasnya Yodi juga memiliki sidik jari korban.

Suci Fitri Rohmah (24), kekasih Yodi Prabowo (26). (WARTA KOTA/RIZKI AMANA)

Seorang pakar psikologi frensik, Reza Indragiri memberikan kemungkinan lain terkait pembunuhan editor Metro TV, Yodi Prabowo.

Hal itu karena Reza Indragiri ini menyoroti pesan terakhir yang diucapkan Yodi Prabowo pada sang kekasih, Suci Fitri Rohmah.

Pembunuhan Yodi Prabowo ini sempat memunculkan dugaan adanya motif asmara dan cinta segitiga.

Meski begitu, Reza Indragiri selaku pakar psikologi forensik mengungkapkan hal berbeda.

Menurut sang pakar psikologi forensik, masyarakat saat ini sudah didoktrin dengan narasi bahwa Yodi Prabowo ini dibunuh atau pembunuhan editor Metro TV.

"Kalau saya lihat pemberitaan di media, masyarkat sudah terkunci dengan asusmi tunggal.

Bahwa almarhum ini meninggal dunia dikarenakan pembunuhan," ujar Reza Indragiri, dikutip TribunMataram.com dari Youtube Apa Kabar Indonesia tvOne.

 

Namun, Reza Indragiri menyebut masih ada 4 spekulasi terkait motif kematian Yodi.

Motif tersebut bisa disingkat dengan NAHS, yakni natural (alami), accident (kecelakaan), homicide ( pembunuhan) dan suicide ( bunuh diri).

"Sepanjang belum ada keputusan final, maka ada 4 spekulasi yang pantas kita letakkan di atas meja. Mengenai mengapa ada orang kehilangan nyawa.

Kami menyebutnya di psikologi forensik itu adalah NAHS," ungkap psikologi forensik.

Sang psikologi forensik menyebut bahwa motif alami dan kecelakaan tidak mungkin terjadi pada kematian editor Metro TV, Yodi Prabowo.

Pasalnya, ada sejumlah luka di tubuh Yodi Prabowo yang bisa dipastikan hal tersebut bukan karena alamiah atau kecelakaan.

Sehingga yang tersisa dan yang patut dicurigai soal kematian editor Metro TV ini adalah pembunuhan atau bunuh diri.

"Spekulasi ketiga, Homicide atau pembunuhan. Publik sudah mengunci bahwa ini adalah pembunhuhan.

Tinggal satu, yakni suicide atau bunuh diri," ungkap Reza Indragiri.

Akan tetapi, Reza Indragiri malah mencurigai soal pesan terakhir atau kata-kata terakhir dari Yodi Prabowo untuk sang kekasih, Suci Fitri Rohmah.

Karena menurutnya, pesan terakhir tersebut terasa janggal.

"Saya menemukan kutipan di media online. Kutipan ini kurang lebih berbunyi 'kalau aku pergi, kamu merasa sedih gak?' yang disampaikan oleh salah seorang saksi," bongkar psikologi forensik.

Dalam ilmu psikologi, pesan terakhir tersebut menyiratkan tanda adana pemikiran untuk bunuh diri.

psikolog forensik, Reza Indragiri ungkap motif kematian editor Mtero TV, pembunuhan atau bunuh diri? (Youtube Apa Kabar Indonesia TVOne)

"Bagi masyarakat awam, kalimat seperti itu ah sepele, itu kan sedih biasa saja.

Tapi bagi orang-orang yang mempelajari psikologi atau psikiatri, kalimat semacam itu merupakan tanda-tanda sebagai suicidal aldiation, pemunculan pemikiran tentang bunuh diri," imbuh Reza Indragiri.

Lebih lanjut, Reza Indragiri menyebut polisi harus terus menginvestigasi kematian editor Metro TV Yodi Prabowo ini karena pembunuhan atau bunuh diri.

"Paling tidak ada 2 kemungkinan yang harus terus diinvestigasi oleh pihak kepolisian.

Satu, kemungkinan almarhum meninggal karena pembunuhan, atau yang kedua almarhum meninggal karena bunuh diri," tegas Reza Indragiri.

"Polisi yang akan menemukan jawabannya," pungkas Reza Indragiri.

Pertanyaan Ngawur sebelum Wafat

Yodi Prabowo (26) sempat mengajukan pertanyaan aneh kepada sang kekasih, Suci Fitri Rohmah (24) sebelum kematiannya.

Sang kekasih bahkan terkejut dengan pertanyaan Yodi tersebut.

Suci menilai pertanyaan kekasihnya tersebut ngawur.

Ia lantas menyuruh kekasihnya itu untuk mengucap istighfar.

Suasana rumah duka jurnalis Metro TV Yodi Prabowo (Tribunnewsbogor.com)

Keduanya terakhir berkomunikasi pada Selasa (7/7/2020).

• Tak Cuma Pisau di TKP, Polisi Jadikan Ini sebagai Petunjuk Lain di Balik Pembunuhan Editor Metro TV

• Kesaksian Ibu Editor Metro TV Soal Pisau yang Ditemukan di TKP, Bahas Kejanggalan Perilaku Anaknya

Namun, ia baru membalas WhatsApp kekasihnya pada Rabu (8/7/2020).

Sayangnya, pesan tersebut hanya checklist satu.

"Jam 10 hari Selasa (7/7/2020) dia kasih kabar, tapi saya bales Rabu (8/7/2020) pagi dan itu hanya ceklis saja. Sempat bilang HP error," kata Suci Fitri Rohmah, ditemui usai pemakaman Yodi di TPU Sandratex, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Sabtu (11/7/2020).

Tak hanya itu, Suci juga menyatakan bahwa Yodi bersikap tak biasa sebelum dia pergi untuk selamanya. Yodi juga berbicara aneh.

Yodi sempat melontarkan pertanyaan yang di luar dugaan.

"Sempat dia ngomongnya agak ngawur. Dia sempat bilang, 'kalau nanti aku enggak ada, kamu sedih enggak?' Aku jawab, 'Apaan sih. Istighfar," ujar Suci.

Yodi Bilang Punya Masalah

Suci menyatakan bahwa kekasihnya itu sempat mengaku memiliki permasalahan. Namun, almarhum belum sempat bercerita.

Meski demikian, Suci memberikan solusi agar Yodi menceritakan kepada teman atau rekan yang dipercayainya.

"Sempat almarhum bilang kayak ada masalah, cuma dia belum berani cerita ke saya. Saya bilang ceritain ke teman atau siapa yang kamu percaya biar lega," jelas Suci.

Usai komunikasi itu, Suci mengaku tak lagi dapat berkomunikasi dengan Yodi.

Sementara itu, Suci mengatakan, ia dan Yodi sudah tujuh tahun menjalin ikatan cinta. Ia dan Yodi kenal sejak dibangku SMA.

Sebab itu, ia dan Yodi berencana menikah pada tahun 2022.

"Tahun 2022 rencana mau menikah, masih pembicaraan dan menetapkan tanggalnya," kata Suci.

Kendati dikenal sebagai orang yang pendiam di mata teman-temannya, Suci mengaku almarhum sosok yang perhatian kepadanya.

Saking perhatian yang diberikan, almarhum tak segan-segan cerewet kepadanya saat sedang jatuh sakit.

"Anaknya baik, kalau sama orang lain dia pendiam tapi sama pacarnya dia cenderung bawel, lebih perhatian. Kalau ada keluhan sakit, dia kayak mama saja, bawel banget," ucap Suci Fitri Rohmah.

Pihak keluarga tak menyangka Yodi yang hilang sejak berpamitan untuk bekerja pada Selasa (07/07/2020) lalu,  ditemukan dalam kondisi meninggal pada Jumat (10/07/2020).

Dari komunikasi terakhir, keluarga tidak mengetahui almarhum memiliki musuh atau geliat mencurigakan lainnya.

"Dia berangkat kerja Selasa sore, jadi udah enggak ada komunikasi lagi. Di WA nggak ada jawaban," kata Wandy, orangtua almarhum Yodi Prabowo.

Selesai diautopsi, jenazah Yodi Prabowo  dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan di wilayah Rempoa, Ciputat Timur, Tangerang Selatan.

Sebelumnya diberitakan Yodi Prabowo ditemukan tewas di Tol JORR, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan pada Jumat (10/7/2020).

Jenazah editor Metro TV itu lantas dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur untuk diautopsi.

Pihak Metro TV menyerahkan kasus tewasnya Yodi Prabowo ke pihak kepolisian. (TribunMataram.com/ Salma Fenty)

Artikel ini telah tayang di Tribunnewsmaker.com dengan judul Pakar Psikologi Forensik Curiga Yodi Bunuh Diri, Ini Pesan Terakhir Editor Metro TV pada Kekasihnya