TRIBUNMATARAM.COM - Dendam berujung maut, kakak kandung tusuk adik dengan keris saat mengobrol hingga meregang nyawa.
Kesal karena sering mendapat olok-olokan, seorang kakak berinisial IPSM (74) nekat menghabisi nyawa sang adik berinisial IKS (70) dengan sebilah keris.
IPSM kesal lantaran adik kandungnya sering mengolok-oloknya.
• TERUNGKAP Pelaku Pembunuhan Jasad Gadis Kecil di Toren Air, Pelaku Tenggelamkan Korban Hidup-hidup
• Cemburu Dengar Panggilan Sayang dari Pria Lain, Berujung Pembunuhan Tragis di Dalam Mobil
Peristiwa itu terjadi di Banjar Dinas Asak Kangis, Desa Pertima, Karangasem Bali, Jumat (24/7/2020).
Merasa diolok-olok
Kapolsek Karangasem Kompol Ketut Suartika mengemukakan, tersangka nekat membunuh lantaran dendam pada saudara kandungnya.
"Pelaku merasa diolok-olok oleh adik akhirnya menjadi emosi dan timbul dendam," kata dia, Sabtu (25/7/2020).
Suartika mengatakan dendam itu dilampiaskan pelaku dengan sebilah keris yang ia gunakan menusuk sang adik.
Ditusuk ketika mengobrol di teras rumah
Suartika menjelaskan, saat itu korban IKS bersama adiknya IGM (57) sedang mengobrol di teras rumah sekitar pukul 11.00 Wita.
Kemudian, pelaku yang merupakan kakak pertama muncul dan tiba-tiba memukul IGM.
Saat itu IGM berhasil diselamatkan dan langsung menjauh dari lokasi kejadian
Pelaku kemudian menusuk IKS dengan sebilah keris kecil usai sempat terjadi perkelahian.
Tewas
Setelah menusuk, pelaku melarikan diri.
Sedangkan sang adik yang tertusuk di bagian dada atas tewas.
Polisi kemudian menangkap pelaku.
Pelaku dijerat dengan Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan yang berujung meninggalnya seseorang dan Pasal 338 tentang Pembunuhan dengan ancaman maksimal 15 tahun penjara.
Pembunuhan karena Dendam Sempat Terjadi
Seorang anak kecil akan menyimpan memori tentang rasa pahit yang pernah ia alami hingga beranjak dewasa.
Pengalaman buruk tersebut bisa membentuk karakter si anak menjadi seorang yang pendendam.
Bahkan ia akan melakukan segala cara untuk dapat membalas perlakuan buruk yang pernah ia dapatkan semasa kecil.
Hal tersebut seperti kisah seorang siswa Sekolah Menengah Kejuruan di Pasuruan beberapa waktu lalu.
• Dendam Bocah SMP Kupang hingga Gantung Diri, Ingin Bunuh Ayah yang Mengecor Mayat Ibunya Pakai Semen
Tersangka penusukan Yasin Fadilla (49) warga Dusun Kisik, Desa Gempol, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan akhirnya diringkus Satreskrim Polres Pasuruan.
Tersangka itu adalah M Maulud Riyanto, pelajar SMK umur 18 tahun yang juga bertetangga dengan korban.
Dia ditangkap tak lebih dari 24 jam setelah penusukan.
Saat dihadapkan pada sejumlah wartawan yang mengikuti jumpa pers yang digelar Polres Pasuruan, Riyanto mengaku khilaf.
Ia juga mengaku sudah dendam kepada korban karena sebuah peristiwa yang terjadi ketika Riyanto masih kelas 6 SD.
"Saya dendam sejak kecil, sejak saya duduk di bangku kelas 6 SD," kata Muhammad Maulud Riyanto, Kamis (19/12/2019) pagi setelah polisi berhasil mengamankannya Selasa (17/12/2019).
Tersangka mengakui dendam itu tidak bisa diredam. Ia dendam karena almarhum ibu kandungnya pernah diperkosa sama Yasin Fadillah.
"Ibu saya dulu diperkosa sama dia. Itu saya dengar sendiri saat saya masih SD.
Ada pak RT dan warga datang ke rumah dan minta damai saat itu. Nah, itu dendam saya sampai sekarang," jelasnya.
• Sempat Merasa Dendam, Anak Ipda Erwin Yudha Kini Ikhlas, Kenang Detik Terakhir Dampingi Sang Ayah
Kapolres Pasuruan AKBP Rofiq Ripto Himawan mengatakan, pembunuhan ini motifnya sudah terungkap, yakni dendam.
Tersangka menyimpan dendam dengan korban.
"Dendamnya masalah keluarga. Ini pembunuhan berencana, tersangka masih duduk di bangku SMK, statusnya pelajar," kata Kapolres.
Rofiq, sapaan akrab Kapolres Pasuruan, mengatakan, disebut pembunuhan berencana karena keterangan dari para saksi disandingkan dengan keterangan tersangka ini bisa disimpulkan bahwa pembunuhan ini sudah disiapkan.
Ia menerangkan, tersangka ini sudah menyiapkan pisau untuk menusuk korbannya sejak satu bulan sebelum hari dimana tersangka menyerang korban.
"Pisau itu disimpan di dalam kamarnya.
Begitu dia tahu kalau korban ini datang ke rumah yang dekat dengan rumahnya korban langsung menyiapkannya," kata Kapolres.
• Babak Baru Mahasiswi UIN Makassar Dibunuh Pacar, Pelaku Nekat Sayat Pisau, Panik Lihat Husna Sekarat
Selain itu, kata Kapolres, tersangka juga sempat mengintai korban.
Artinya, sebelum korban ditusuk, tersangka mengamati pergerakan korbannya.
Ia memantaunya dengan sepeda angin yang dipinjamnya dari temannya.
"Dia ikuti pergerakan korban. Setelah itu, tersangka mengambil pisau yang sudah disiapkan di rumah.
Dan kembali berjaga - jaga di dekat lokasi korban berada," papar dia.
Kapolres menerangkan, tersangka ini sempat menggunakan topi, masker dan jaket.
Begitu melihat korban keluar dari rumah tetangganya, tersangka langsung datang dan menusuk korban.
Selanjutnya, kata dia, tersangka pergi dari lokasi.
Ia sempat bersembunyi di rumah saudaranya yang kosong dan tidak lagi dihuni.
Tak lama, ia menghubungi adik kandungnya.
• Pamit Beli Obat, Suami Kaget Istrinya Tewas Bersimbah Darah dengan Pisau Tertancap di Perut
"Dia minta uang ke adiknya dan minta diantarkan ke Ngoro, Mojokerto.
Tersangka naik bus kuning ke arah Terminal Mojokerto dari Ngoro.
Setelah itu, tersangka naik bus menuju Kediri," tambhanya.
Di Kediri, kata Kapolres, tersangka diamankan.
Ia mengaku pihaknya masih mendalami kasus ini.
Untuk sementara, baru satu tersangka yang diamankan.
(Kompas.com /Kontributor Bali, Imam Rosidin) (Sosok.Id/Andreas Chris Febrianto Nugroho)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dendam Berujung Tusukan Keris Kakak Pertama..."
dan tayang di Sosok.id dengan judul Lihat Ibunya Diperkosa Saat Masih SD, Siswa SMK di Pasuruan Ini Nekat Simpan Dendam Hingga Tikam Tetangganya Hingga Tewas, Pelaku: Ibu Saya Dulu Diperkosa Sama Dia!
BACA JUGA Tribunnewsmaker.com dengan judul Dendam Berujung Maut, Kakak Tusuk Adik Kandung dengan Keris saat Mengobrol, Kesal Sering Diolok-olok.