Syekh Ali Jaber Ditikam

Penyebab Warga Tak Curiga saat Pelaku Naik Panggung Dekati Syekh Ali Jaber, Berawal dari Memori HP

Penulis: Salma Fenty
Editor: Asytari Fauziah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Syekh Ali Jaber bongkar motif pelaku penusukan dirinya, terungkap ada kejanggalan ini

TRIBUNMATARAM.COM - Insiden penyerangan yang dialami Syekh Ali Jaber masih terus menjadi perbincangan.

Aksi penusukan yang dilakukan oleh pelaku berinisial AA (24) ini mendapat kecaman dari seluruh masyarakat.

Terlebih, Syekh Ali Jaber adalah seorang ulama atau pendakwah.

Syekh Ali Jaber tunjukkan luka di bahu kanan akibat ditusuk orang tak dikenal saat ceramah di Lampung dan detik-detik saat terjadi aksi penusukan (Kolase Tribunnews (YouTube/Syekh Ali Jaber))

Belakangan, video detik-detik penusukan Syekh Ali Jaber pun viral di media sosial.

Polisi Bentuk Tim Khusus Psikiater untuk Mendalami Kondisi Kejiwaan Pelaku Penusukan Syekh Ali Jaber

Keluarga Klaim Pelaku Gila, Polisi Tak Temukan Riwayat Pelaku Penusuk Syekh Ali Jaber Masuk RSJ

Tampak dalam video tersebut, pelaku tampak santai melenggang menuju panggung.

Bahkan, warga yang ikut menyaksikan pelaku berjalan pun tidak ada yang melarang.

Usut punya usut, penyebab tak ada warga yang melarang pelaku naik panggung pun akhirnya terungkap.

Dikutip TribunMataram.com dari Kompas.com, menurut Andika (52) salah jamaah Masjid Falahudin, saat peristiwa penusukan ulama nasional itu, situasi di masjid memang sedang banyak anak muda.

“Itu kan acaranya anak muda, remaja masjid. Jadi memang nggak ada yang curiga saat pelaku itu masuk,” kata Andika ditemui di Masjid Falahudin, Senin (14/9/2020).

Sebelum penusukan itu terjadi, Syekh Ali Jaber sedang memberikan tausiyah dan interaksi dengan salah satu santri penghapal Al Quran masjid tersebut.

“Acara wisudaan penghapal Al Quran. Syekh itu lagi ngobrol sama orangtua dan santri itu, diajak ke atas panggung,” kata Andika.

Menurut Andika, saat itu Syekh Ali Jaber sempat meminta agar jemaah lain meminjamkan ponsel, karena ibu si santri itu minta foto namun memori ponselnya penuh.

“Ya jamaah mikirnya dia (pelaku) itu mau ngasih pinjam. Nggak taunya pas naik ke panggung langsung lari dan nusuk,” kata Andika.

Sementara itu, Kapolresta Bandar Lampung, Kombes Yan Budi Jaya mengatakan, pelaku berinisial AA itu telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus itu.

“Sudah kami tetapkan sebagai tersangka, dikenakan Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan berat,” kata Yan Budi.

Keluarga Klaim Pelaku Gila

Keluarga sebut gangguan jiwa, nyatanya pelaku penusukan pada Syekh Ali Jaber belum pernah masuk rumah sakit jiwa.

Polisi terus mendalami keterangan keluarga terkait klaim gangguan jiwa yang diidap pelaku penikaman Syekh Ali Jaber.

Pasalnya, saat melakukan tanya jawab, pelaku terlihat lancar dan tak menampakkan adanya indikasi gangguan jiwa.

Syekh Ali Jaber bongkar motif pelaku penusukan dirinya, terungkap ada kejanggalan ini (Kolase Tribunnewsmaker)

AA (24) pelaku penusukan Syekh Ali Jaber juga belum pernah memiliki riwayat perawatan di rumah sakit jiwa.

• Keluarga Sebut Pelaku Penikaman pada Syekh Ali Jaber Gangguan Jiwa, Polisi Ragu : Tanya Jawab Lancar

• Sederet Kejanggalan yang Dirasakan Syekh Ali Jaber pada Pelaku Penikaman, Termasuk Kedalaman Pisau

Fakta tersebut dikatakan Kapolresta Bandar Lampung, Kombes Yan Budi Jaya, terkait informasi bahwa pelaku mengalami gangguan kejiwaan.

Menurut Yan Budi, pihaknya belum menemukan kartu kuning tanda sebagai pasien RSJ Kurungan Nyawa.

"Untuk sementara, kita tetap pada proses hukumnya. Apakah dia pernah dirawat inap atau tidak, kami harus konfirmasi dahulu ke RSJ, karena belum ada kartu kuningnya," kata Yan Budi di Mapolresta Bandar Lampung, Senin (14/9/2020).

Oleh karena itu, meski telah beredar kabar bahwa pelaku diduga mengalami gangguan kejiwaan, Yan Budi mengaku belum bisa mengonformasi hal itu.

"Biar persidangan dan hakim yang memutuskan, apakah tersangka gangguan jiwa atau tidak. Nanti kan ada keterangan dokter ahli (kejiwaan)," kata Yan Budi.

Sehingga, untuk saat ini, Yan Budi mengatakan, pihaknya akan fokus pada proses hukum terkait penusukan Syekh Ali Jaber.

"Kita tetap proses kasus Pasal 351 KUHP untuk segera dilimpahkan ke kejaksaan," kata Yan Budi.

Sementara itu, Humas RSJ Kurungan Nyawa, Pesawaran, David mengaku belum bisa memastikan apakah pelaku AA adalah pasien di rumah sakit itu.

"Sementara kami menunggu pihak kepolisian membawa yang bersangkutan ke RSJ. Nanti kami konfirmasikan ke pihak keluarganya, mengenai kapan waktu pelaku tersebut pernah dibawa ke RSJ-nya," kata David.

Syekh Ali Jaber Rasakan Kejanggalan

Sejumlah kejanggalan yang dirasakan Syekh Ali Jaber terhadap pelaku penikamannya.

Peristiwa penusukan yang dialami Syekh Ali Jaber membuat publik heboh.

Penikaman terhadap ulama ini dianggap mengancam dan dapat menyebabkan perpecahbelahan umat.

• Keluarga Sebut Pelaku Penikaman pada Syekh Ali Jaber Gangguan Jiwa, Polisi Ragu : Tanya Jawab Lancar

• Lihat Sosok Pelaku Penusukan, Syekh Ali Jaber Ungkap Kejanggalan: Pertama dari Segi Kekuatan

Ulama dan pendakwah Syekh Ali Jaber meminta kepolisian untuk mengusut tuntas kasus penusukan yang dialaminya.

Syekh Ali menduga, ada motif tertentu yang membuat dia menjadi incaran pelaku.

“Kalau urusan pribadi, saya tidak ada tuduhan, tapi secara hukum, dia (pelaku) harus diproses,” kata Ali Jaber saat ditemui seusai kejadian di Rumah Hijrah Annaba, Sukarame, Minggu (13/9/2020) malam.

Ali juga mempertanyakan motif penusukan yang dialaminya. Sebab, ada beberapa kejanggalan ketika melihat sosok pelaku.

“(Pelaku) bukan orang yang, maaf, gila sembarangan. Pertama, dari segi kekuatan, badannya kurus, kecil. Tidak mungkin jika melihat tubuhnya bisa ada kekuatan sampai separuh pisau menusuk,” kata Ali Jaber.

Ali bersyukur sempat menengok sekilas ke arah kanan. Beberapa detik sebelum ditusuk, dia sedang berinteraksi dengan jemaah yang berada di sisi kiri panggung.

“Mungkin jika saya masih fokus dengan jemaah di sebelah kiri, mungkin sangat mudah dia menusuk bagian dada atau di leher. Karena dia tangan di atas, bukan menusuk ke perut,” kata Ali Jaber.

Sebelumnya diberitakan, Ali Jaber ditusuk seorang pemuda berinisial AA saat menghadiri pengajian dan wisuda Tahfidz Al Quran di Masjid Falahudin yang berada di Jalan Tamin, Kecamatan Tanjung Karang Barat, Minggu (13/9/2020) sore.

Akibat kejadian itu, Ali Jaber menderita luka tusuk di bahu dan harus menerima enam jahitan di bagian dalam dan empat jahitan di bagian luar.

Adapun pelaku ditangkap oleh jemaah dan telah diserahkan ke pihak berwajib.

Saat ini polisi masih menyelidiki motif penusukan. (TribunMataram.com/ Salma Fenty)

Artikel ini telah tayang di Tribunnewsmaker.com dengan judul Warga Tak Curiga saat Pelaku Naik Panggung Dekati Syekh Ali Jaber, Ternyata Ini Penyebabnya.