Penemuan Tengkorak Manusia Lengkap dengan Kartu BPJS Kesehatan & KTP, Ada Pesan Tertulis di Gubuk

Penulis: Salma Fenty
Editor: Salma Fenty Irlanda
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi kerangka manusia korban pembunuhan

TRIBUNMATARAM.COM - Penemuan tengkorak manusia di kawasan Tele Dusun III, Desa Hariara Pintu, Kecamatan Harian, Kabupaten Samosir menggegerkan warga sekitar.

Polisi pun segera menyisir lokasi kejadian dan menemukan kartu identitas yang diduga kuat merupakan korban.

Di lokasi, aparat Polres Samosir menemukan dua kartu identitas korban berupa KTP dan Kartu BPJS Kesehatan.

Identitas di dalam KTP dan Kartu BPJS Kesehatan itu tertulis atas nama Olmer Silitonga.

Duduk Perkara Sopir Angkot Bunuh Pelajar SMA Hilang, Jasadnya Ditemukan Tinggal Tengkorak di Sungai

Siswi SMA Hilang 2 Bulan, Ditemukan Tinggal Tulang Tengkorak & Kaki, Pelaku Sopir Angkot Langganan

Tak hanya dompetnya, di lokasi juga terdapat sejumlah pakaian korban.

"Kami menemukan KTP dan KIS di dalam dompet, potongan tulang, rambut dan sejumlah pakaian di semak-semak. Diduga kuat milik korban, jaraknya tidak jauh dari temuan tengkorak semalam," sebut Suhartono, dikutip TribunMataram.com dari TribunMedan.

Tengkorak manusia ditemukan oleh Sutiromlah br Lumbangaol (56), warga Dusun III Desa Hariara Pintu, Kecamatan Harian, Kabupaten Samosir, Sabtu (19/9/2020). (TribunMedan/ HO)

"Kami rasa kejadian ini cukup janggal, dan sampai sekarang polisi juga belum mengungkap penemuan ini," sebut Situmorang, warga setempat, Selasa (6/10/2020).

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Samosir, AKP Suhartono, mengatakan, sampai saat ini pihaknya masih mendalami kasus tersebut guna menemukan titik terangnya.

"Hasilnya belum, masih dalam lidik," ujar Suhartono, Selasa (6/10/2020).

Saat ditemui di Mako Polres Samosir, Minggu (20/9/2020) lalu, Suhartono juga menyampaikan adanya kejanggalan terkait temuan tengkorak tersebut.

"Sesuai informasi yang diperoleh dari masyarakat, ada kejanggalan," ucapnya. 

Diketahui kejadian ini bermula dari Sutiromlah br Lumbangaol (56) warga Dusun III, Desa Hariara Pintu, Kecamatan Harian, Kabupaten Samosir, menemukan tengkorak manusia pada Sabtu (19/9/2020).

Atas temuan itu, sejumlah personel Satreskrim dipimpin AKP Suhartono menyisir lokasi pada Minggu (20/9/2020).

Selain itu, Suhartono menyebut ada temuan pesan berbahasa Batak di dalam gubuk yang berjarak 200 meter dari lokasi penemuan tengkorak.

Tulisan itu berada di dinding gubuk, tak jauh dari lokasi penemuan tengkorak.

Namun, ia belum menjelaskan kaitan tulisan tersebut dengan penemuan tengkorak manusia.

"Nunga hubaen pattik-pattik disida, dipudi i ma au, kubur hamu mada!, sebelum buah naga i unang lupa hamuna da! Mauliate, horas! Selamat tinggal ma dihamu, selamat jalan ma di au! Mauliate, horas horas horas! (Sudah kubikin pacak di sana ya, di belakang itulah aku, kubur kalianlah aku ya. Sebelum buah naga itu, jangan lupa kalian ya! Terima kasih, Horas! Selamat tinggallah kalian, selamat jalanlah padaku. Horas Horas Horas!)", demikian pesan yang tertulis pada dinding gubuk.

Sementara itu, kedua anak dan istri Olmer Silitonga telah dimintai keterangan oleh Polisi.

"Istri dan kedua anak korban sudah kami amankan ke Polres untuk dimintai keterangan. Sambil melakukan pengembangan dan menunggu hasil autopsi tengkorak dari RS Bhayangkara Medan agar tahu apa penyebabnya," katanya.

Kesaksian Sang Anak

Sementara itu, kedua anak Olmer Silitonga sempat ditemui di ruang pemeriksaan Satreskrim Polres Samosir, Minggu petang.

Di sela-sela pemeriksaan kepolisian, kedua anak Olmer menyampaikan seputar pertemuan terakhir dengan ayahnya.

Jon Piter Silitonga mengaku terakhir kali bertemu dengan ayahnya sekitar tiga bulan lalu.

"Ketika itu, aku mengantar Bapak ke loket CKB, dan dia mau ke Siborong-borong. Kuantar bapak karena dia selalu ribut dengan mamak di rumah," sebut Jon Piter.

Disinggung pasca-hilangnya Olmer, Jon Piter mengakui mereka tidak mencari keberadaan ayahnya tersebut.

Bahkan, tidak melapor ke aparat desa atau kepada polisi terkait menghilangnya Olmer Silitonga.

"Karena memang udah biasa bapak pergi. Bahkan lebih dari tiga bulan, makanya enggak kami cari," ucap Jon Piter.

Sesuai informasi warga yang menyebutkan bahwa Olmer berada di perladangan, Jon Piter pun mengaku sempat pergi ke perladangan untuk mencari korban.

Ia melakukan pencarian sekitar 40 meter dari lokasi penemuan tengkorak sehari lalu, namun tak mencium bau bangkai.

"Jaraknya 40 meter, memang. Tapi, kami gak ada cium bau bangkai tiga bulan lalu," sebut Jon Piter.

Insiden Serupa, Penemuan Tengkorak Siswi SMK

Astrid, siswi SMA dikabarkan keluarganya menghilang sejak November 2019 lalu.

Kini dua bulan kemudian Astrid yang masih duduk di bangku SMA ini berhasil ditemukan namun dalam kondisi yang mengenaskan.

Astrid ditemukan dalamn kondisi sudah menjadi tulang belulang di Jembatan Air Merah Desa Air Merah, Kecamatan Curup, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu pada, Selasa (21/1/2020).

Tulang belulang Astrid pun sudah tidak utuh saat ditemukan.

• Update Terbaru Kasus Mutilasi Perempuan yang Disimpan di Dalam Box & Kulkas, Ini Keterangan Polisi

• Ibu Hamil & 6 Anak Disiksa Hingga Tewas Karena Berdosa, Diduga Berawal dari Praktek Pengusiran Setan

Pihak kepolisian hanya menemukan bagian tulang tengkorak kepala dan kaki Astrid.

Setelah ditelusuri, polisi menetapkan YO sopir angkot langganan Astrid sebagai otak pembunuhan siswi SMA tersebut.

Mengutip Kompas.com, Astrik dikabarkan hilang sejak November 2019 lalu.

Pelajar asal Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu itu diduga menjadi korban penculikan dan mutilasi.

Polisi pun telah meringkus pelaku penculikan sadis siswi SMA di wilayah Provinsi Bengkulu ini.

Pelaku berinisial YO belakangan diketahui berprofesi sebagai sopir angkot.

YO merupakan sopir angkot yang sering dinaiki korban.

Ilustrasi sisiwi SMA (kiri) - Tengkorak kepala pelajar Astrid, korban penculikan dan mutilasi ditemukan (kanan) (Kolase Tribun Bogor/Kompas.com)

Kapolres Rejang Lebong, AKBP Jeki Rahmat Mustika mengatakan, pihaknya telah mengamankan tersangka YO.

Saat ini, YO ditahan di Mapolres Renjang Lebong untuk menjalani pemeriksaan.

Kapolres pun menjelaskan kronologi awal mula penemuan tengkorak kepala dan kaki diduga Astrid.

Menurut Kapolres, temuan itu berdasarkan pengakuan tersangka Yo yang kini ditahan di Mapolres Rejang Lebong.

"Berdasarkan keterangan pelaku, korban diculik pada November 2019, korban sempat disekap di rumah pelaku," jelas Kapolres Rejang Lebong, AKBP Jeki Rahmat Mustika di lokasi penemuan tengkorak korban, Rabu (23/12020).

Tak hanya itu, pelaku juga mengaku membuang jasad korban di sungai.

"Lalu pada penyidik pelaku mengaku membuang potongan kepala dan jasad korban di sungai," terang AKBP Jeki Rahmat Mustika

 

Ilustrasi Tewas (Tribunnews.com/Ilustrasi)

AKBP Jeki Rahmat Mustika mengatakan, penangkapan pelaku berdasarkan penelusuran petugas kepolisian dari jejak jejaring sosial yang dimiliki oleh Astrid.

Saat Astrid menghilang polisi mencurigai akun jejaring sosial korban masih aktif.

Dari penelusuran itulah polisi berhasil meringkus Yo seorang sopir angkot langganan korban.

Bersama pelaku polisi mengamankan barang bukti ponsel, sepeda motor, emas dan sejumlah pakaian dalam perempuan.

YO mengaku, korban Astrid sudah ia bunuh sehari setelah ia dikabarkan hilang atau pada tanggal 9 November 2019 di rumahnya.

Setelah dibunuh kemudian jasad korban langsung diletakkannya ke dalam karung.

• Wanita Viral Nikah Hanya 12 Hari Beber Isi Chat Terakhir ke Suami, Ungkapan Cintanya Tak Dibalas

• UPDATE Pelajar Bunuh Begal Terancam Hukuman Seumur Hidup, Kejaksaan Membantah: Dipastikan Tidak Ada

Kemudian jasad tersebut dibawanya menggunakan angkot menuju Jembatan Air Merah Kecamatan Curup Tengah untuk dibuang.

"Untuk saat ini motifnya masih penculikan dan pembunuhan, untuk motif lainnya masih kita dalami," demikian Kapolres. (TribunMataram.com/ Salma Fenty)

Artikel ini telah tayang di Tribunnewsmaker.com dengan judul Tengkorak Manusia Lengkap dengan Kartu BPJS Kesehatan & KTP Ditemukan, Ada Pesan Tertulis di Gubuk