Syekh Ali Jaber Meninggal

Kenang Syekh Ali Jaber, Gus Miftah Ungkap Janji Sang Ulama: Belum Terlaksana Engkau Telah Berpulang

Editor: Irsan Yamananda
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Syekh Ali Jaber

TRIBUNMATARAM.COM - Gus Miftah turut mengungkapkan dukanya terkait meninggalnya Syekh Ali Jaber. 

Ia membeberkan janji sang ulama besar yang belum terlaksana.

Berikut janji yang dimaksud.

Meninggalnya Syekh Ali Jaber membuat duka cita tersendiri bagi semua kalangan. Tak terkecuali dialami Gus Miftah.

Bahkan, Gus Miftah langsung terkenang dengan sebuah janji yang pernah diucapkan Syekh Ali Jaber.

“Guru mau masakin nasi mandhi,”tulis Gus Miftah seperti dikutip Kompas.tv dari akun pribadi Instagramnya di @gusmiftah, Kamis (14/1/2021).

Baca juga: Putra Sulung Syekh Ali Jaber Ungkap Pesan Terakhir Mendiang Ayahnya: Jaga Salat Sama Jaga Mama

Baca juga: VIDEO - Situasi Terkini RS Yarsi, Tempat Syekh Ali Jaber Meninggal, Petugas Berjaga di Depan IGD

Baca juga: Sebelum Meninggal, Syekh Ali Jabar Telah Maafkan Penusuknya di Lampung: Saya Kasihan Pelaku Dipukul

Syekh Ali Jaber saat konferensi pers di Lampung (Tribunnews)

Nasi mandhi sendiri merupakan salah satu makanan khas Timur Tengah yang menggunakan rempah dan daging kambing.

Pada postingan tersebut, Gus Miftah juga menuliskan kenangan-kenangan lainnya yang pernah dilakukan Syekh Ali Jaber bersama dirinya.

“Guru @syekh.alijaber engkau berjanji mau datang ke pondok Jogja, kita janjian nginep di villa guru di Bogor,” tulis Gus Miftah.

Tapi semuanya dipastikan tak terlaksana lantaran pada pagi tadi sekira pukul 08.30 WIB, Syekh Ali Jaber meninggal dunia di Rumah Sakit Yarsi Jakarta.

“Belum terlaksana semua itu engkau telah berpulang. Allah lebih sayang ke guru, walau kami masih sangat mengharapkan wejangan dan nasehat ilmu sejuk darimu…ya Allah (dengan diakhiri enam emoticon menangis),”tambah Gus Miftah.

Baca juga: Momen Haru Syekh Ali Jaber Cium Kaki Bocah Seorang Hafiz: Dia Jauh Lebih Hebat Daripada Saya

Gus Miftah mengetahui kabar meninggalnya Syekh Ali Jaber melalui pesan WhatsApp dari asisten ulama kharismatik tersebut.

“Telah Wafat Guru kita semua, SYEKH ALI JABER (Ali Saleh Mohammaed Ali Jaber)

Di RS Yarsi Hari ini, 14 Januari 2021 1 Jumadil Akhir 1442 H

Jam 08.30 WIB dalam keadaan Negatif Covid.

Kita Ikhlaskan kepulangan beliau kepada Rabb

Mohon dimaafkan segala kesalahan beliau. Semoga diterima segala amal shaleh beliau.

Doákan Syekh Ali ya…

Baca juga: Wasiat Syekh Ali Jaber: Ingin Dimakamkan di Lombok, Kakek Saya Mati Syahid Lawan Jepang di Sana

_Wassalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh_,”tulis Gus Miftah lagi dalam postingan tersebut.

Tak pelak postingan Gus Miftah di akun Instagram pribadinya tersebut langsung dibanjiri komentar warganet yang memberikan ucapan duka cita mereka.

Termasuk beberapa selebriti seperti Anji ‘Drive’ dan vokalis Gigi, Armand Maulana.

“Turut berduka Gus,”tulis Anji di @duniamanji.

Baca juga: Sumbangsih Syekh Ali Jaber: Jadi Inspirasi Program Satu Desa Satu Hafiz Hingga Lahirkan Ribuan Hafiz

“Innalillahi Waina Ilaihi Rojiun Allahumagfirlahu Warhamhu Waáfihi Wafuanhu..Al Fatihah,” ungkap Armand Maulana di @armandmaulana04.

Hingga berita ini ditayangkan, Gus Miftah yang juga menampilkan video ketika dia tengah berjongkok di hadapan Syekh Ali Jaber dalam postingan itu sudah lebih dari 3.200 komentar. Bahkan videonya sudah dilihat 346.123 kali.

Putra Sulung Syekh Ali Jaber Ungkap Pesan Terakhir Mendiang Ayahnya

Putra sulung pendakwah Syekh Ali Jaber, Al Hasan Ali Jaber mengungkapkan wasiat terakhir sang ayah.

Dengan lunglai, Hasan menyebutkan dirinya sudah tak bertemu sang ayah selama kurang lebih dua minggu.

Namun, ia sempat berbincang dengan Syekh Ali Jaber sebelum akhirnya sang ulama meninggal dunia pada Kamis (14/1/2021).

Baca juga: VIDEO - Situasi Terkini RS Yarsi, Tempat Syekh Ali Jaber Meninggal, Petugas Berjaga di Depan IGD

Baca juga: Sebelum Meninggal, Syekh Ali Jabar Telah Maafkan Penusuknya di Lampung: Saya Kasihan Pelaku Dipukul

Baca juga: Momen Haru Syekh Ali Jaber Cium Kaki Bocah Seorang Hafiz: Dia Jauh Lebih Hebat Daripada Saya

Ulama Syekh Ali Jaber menitipkan salam kepada Presiden Joko Widodo saat dijenguk oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD pasca-peristiwa penusukan di Lampung. Mahfud mendatangi mendatangi kediaman Syekh Ali Jaber pada, Senin (14/9/2020) malam. (Dok. Kemenko Polhukam)

Ditemui di rumah duka di Lombok, Nusa Ternggara Barat, Hasan tampak duduk di muka rumah bersama pelayat lainnya.

Pemuda 20 tahun tersebut masih tenang menjawab pertanyaan yang diajukan awak media.

Melalui tayangan langsung di kanal SUARANTBcom, Hasan menyebutkan bahwa dirinya telah lama tak berjumpa dengan sang ayah.

"Terakhir itu sebelum masuk rumah sakit, kurang lebih dua minggu di rumah sakit," kata Hasan.

"Dia sebelum ke rumah sakit itu ketemu, dia udah positif (Covid-19) diambil ke rumah sakit, habis itu enggak pernah ketemu lagi."

Putra sulung Syekh Ali Jaber (YouTube/ SuaraNTB.com)

Hasan mengaku mengetahui kematian sang ayah pada sekitar pukul 10.00 WITA.

Ia pun membenarkan wasiat terakhir Syekh Ali Jaber yang ingin dimakamkan di Lombok.

Hasan mengaku sedang mengupayakan hal tersebut dan berharap tak ada kendala dalam persiapan tersebut.

"Iya, kita usahain, lagi diurus dulu, belum ada kabar," kata Hasan.

"Soalnya kan orang lagi repot juga di sana, lagi ngurus semua, tapi nanti kalau emang bisa enggak ada kendala apa-apa dimakamin di sini insyaAllah."

Sempat berkomunikasi dengan sang ayah, Hasan mengaku Syekh Ali Jaber telah memberikan pesan terakhir padanya.

Ia meminta agar Hasan menjaga sang ibu, Umi Nadia dan kedua adiknya.

Syekh Ali Jaber juga mengingatkan agar putra sulungnya tersebut selalu menjalankan salat.

Pasalnya, salat adalah pondasi untuk dapat mendirikan agama Islam secara kokoh.

"Jaga salat sama jaga mama," kata Hasan.

"Yang penting salat."

"Dia cuma pesannya yang penting jangan tinggalin salat, karena pondasi agama," lanjutnya.

Menurut Hasan, ia aktif berkomunikasi dengan sang ayah sebelum Syekh Ali Jaber dipindahkan ke ruang ICU.

Namun, setelah sang ulama masuk ke ruang khusus tersebut, komunikasi mereka terputus hingga hari kematiannya.

Hasan juga menyebutkan bahwa dirinya tak bisa menjenguk sang ayah lantaran ketentuan protokol kesehatan terkait status Syekh Ali Jaber yang positiv terpapar Virus Corona.

"Terakhir itu sebelum masuk ICU masih pegang hp beliau," kata Hasan.

"Setelah masuk ICU sudah enggak,"

"Enggak bisa (menjenguk), protokol," pungkasnya.

Lihat tayangan selengkapnya dari menit ke- 12.53:

(Kompas TV/ Gading Persada)

Artikel ini telah tayang di Kompas TV dengan judul Kenang Janji Syekh Ali Jaber yang Belum Terlaksana, Gus Miftah: "Allah Lebih Sayang ke Guru...".