Reporter : Irsan Yamananda
TRIBUNMATARAM.COM - Penampilan Kahiyang Ayu mendapatkan pujian dari Desainer senior, Merdi Sihombing.
Menurut Merdi, putri Presiden Jokowi itu berhasil mencuri perhatian saat menemani sang suami, Bobby Nasution dilantik sebagai Wali Kota Medan, Jumat (26/2/2021).
Seperti diketahui, Kahiyang Ayu menggunakan kain Sadum Sipirok dari Tapanuli Selatan berwarna paduan merah dan putih dalam acara tersebut.
"Itu baju kurung dengan menggunakan kain Sadum Sipirok dari Tapanuli Selatan yang dibuat dalam bentuk setelan, jadi pengembangan dari ulos Parompa Sadum untuk keperluan fashion," ungkap Merdi, Jumat (26/2/2021) seperti dikutip dari TribunMedan.
Merdi mengatakan bahwa penampilan Kahiyang sangat anggun.
Kahiyang sendiri menggunakan setelan etnik dari Sipirok ini dinilai sebagai bentuk representatif khas wanita Sumatera.
Baca juga: Gibran Rakabuming & Bobby Nasution Jadi Wali Kota Pertama yang Dikawal Paspampres, Berikut Alasannya
Baca juga: Mengintip Harta Kekayaan Gibran Rakabuming & Bobby Nasution, Keluarga Jokowi yang Jadi Kepala Daerah
"Penggunaan model ini ingin melambangkan benar-benar orang Sumatera. Orang Sumatera ini terutama Tapanuli Utara, Selatan yang memang tradisinya ini penggunaan baju kurung karena kan kita ini Melayu ya. Ini sudah benar sekali dengan merepresentatifkan perempuan dari Sumatera khususnya Sipirok, Tapanuli Selatan," ujarnya.
Terkait kain Sadum Sipirok ini, Merdi menjelaskan, setelan ini sering digunakan saat momen bahagia ataupun dalam acara adat yang menyiratkan rasa bahagia.
"Untuk acara kebahagiaan atau adat. Perempuan Sumatera memang harus pakai bajunya yang baju kurung begini. Bisa dikatakan ini melambangkan kebahagiaan karena bukan hanya dibuat khusus orang Tapanuli, entah dia Toba, Simalungun, Karo. Apalagi saat momentum yang tepat sekali ketika suaminya dilantik menjadi kepala pemerintahan di kota Medan," tutur Merdi.
Penampilan Kahiyang Merdi anggap sebagai bentuk untuk memperkenalkan kain khas daerah selain motif ulos yang sudah familiar di kalangan masyarakat.
Bahkan, Merdi menuturkan bahwa kain Sadum Sipirok ini bisa menjadi tren di kemudian hari.
Baca juga: Kahiyang Ayu Malu-malu, Bobby Nasution Santai Sapa Wartawan saat Pemungutan Suara Cawalkot Medan
"Kalau untuk Tapsel memang perkembangannya berbeda dengan yang Utara. Ini sesuatu yang baru dia memberi contoh perempuan yang ada di Indonesia khususnya Sumut bahwa Sipirok Tapanuli Selatan sudah punya setelan yang tidak kalah bagus dengan kain lain yang ada di Indonesia mengingat dia ini sebagai role model di kalangan ibu muda, apa yang dipakai dia menjadi panutan untuk yang lain. Ini positif sekali maksudnya," kata Merdi.
Terkait paduan warna, Merdi melihat Kahiyang seseorang yang percaya diri terlihat dari warna yang dikenakan. Tak dapat dipungkiri, Merdi mengatakan bahwa masih jarang wanita berani menggunakan warna merah.
"Dia pinter banget untuk memadupadankan itu warna merah di atas dan di bawahnya itu dengan pengembangan ulos Sadum dari Sipirok. Jadi sangat serasi sekali. Mungkin kalau orang lain itu akan pakai warna putih untuk di atas. Tapi saya melihat dia ini pribadi yang cukup percaya diri karena kalau orang yang pakai baju merah itu harus percaya diri, tidak semua orang berani pakai warna merah," tuturnya.
"Ketika warna merah ini bagus dipadupadankan, ini akan terlihat suit dan elegan dan model ini dapat di kahiyang. Ini akan menjadi sebuah tren baju ibu muda, khususnya ibu muda yang ada di Sumut dan dari masyarakat etnis Batak Sipirok Angkola," tambahnya.
Baca juga: Kahiyang Ayu Malu-malu, Bobby Nasution Santai Sapa Wartawan saat Pemungutan Suara Cawalkot Medan
Lantas seperti apa profil dari Kahiyang Ayu?
Berikut ulasan selengkapnya.
Kahiyang Ayu selesai menempuh pendidikan S2 di Institut Pertanian Bogor (IPB), pada bulan september 2019.
Ia mampu memberikan yang terbaik untuk pendidikannya.
Meski telah menikah dan sibuk mengurus anak serta suami, Kahiyang tetap mengutamakan pendidikannya.
Terbukti, Kahiyang Ayu berhasil menyelesaikan studi magister selama 23 bulan dengan predikat Cum Laude atau Dengan Pujian.
Kahiyang Ayu meneruskan pendidikan Pascasarjana Manajemen dan Bisnis di IPB pada tahun 2015.
Sebelumnya, ia merupakan lulusan S1 Universitas Sebelas Maret (UNS) pada tahun 2013.
Baca juga: Jika Gibran Anak Jokowi Menang di Pilkada Solo, Pertama Kali Presiden Punya Anak Wali Kota
Sosok Kahiyang Ayu di mata dosen
Ibunda Sedah Mirah Nasution itu berhasil menyelesaikan studi magister selama 23 bulan dan lulus dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,90.
Ia menyelesaikan tesis dengan judul penelitian dengan judul "Analisis Strategi dan Daya Saing Perkebunan Tebu (Studi Kasus PTPN X Surabaya)".
Atas pencapaiannya, Kahiyang pun memberikan pesan khusus untuk generasi muda yang sedang mengutamakan pendidikannya.
“Untuk generasi muda jangan pernah berhenti untuk belajar dan tidak ada batasan usia untuk belajar,” pesan Kahiyang Ayu di sela-sela menjalani prosesi wisuda di kampus IPB, Bogor (25/9/2019) seperti dilansir laman resmi IPB.
Tidak mau diistimewakan selama menyusun tugas akhir, Kahiyang Ayu dibimbing oleh dua dosen pembimbing yakni Arief Daryanto dan Hendro Sasongko.
Baca juga: Psikolog Soroti Gaya Pidato Gibran, Sebut Mirip Jokowi: Sangat Hati-hati dan Kelihatan Takut Sekali
Sebagai dosen pembimbing, Arief Daryanto pun membeberkan sosok Kahiyang selama mengemban ilmu meraih gelar S2.
“Kahiyang Ayu yang saya kenal adalah seorang mahasiswa yang memiliki kreativitas dan komitmen tinggi, tepat waktu dalam menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan dengan kualitas yang sangat baik." ujarnya.
Bagi Arief, selain memiliki kedisiplinan yang tinggi, Kahiyang juga mudah bersosialisasi di lingkungan kampus.
"Disamping itu, ia mudah bersosialisasi dengan berbagai pihak selama menempuh program pendidikan S2-nya," ujar Arief.
Meski pun statusnya sebagai putri orang nomor satu di Indonesia, Kahiyang tidak mau diistimewakan.
Ia juga mendapatkan porsi yang sama dengan teman-temannya yang lain selama menempuh pendidikan.
"Sebagai anak Presiden, ia tidak mau diistimewakan. Ia ingin tampil bersahaja seperti mahasiswa-mahasiswa lain di kampusnya,” ujar Arief lagi.
Ia pun memaparkan selama proses pembimbingan tesis, Kahiyang Ayu termasuk mahasiswa yang tidak terlalu merepotkan.
Ia memilih topik yang sangat relevan dengan portofolio program studinya yaitu mengenai analisis daya saing salah satu PT Perkebunan Nusantara (PTPN) yang bergerak dalam bisnis tebu dan gula di Jawa Timur.
Kerja keras Kahiyang Ayu membuahkan hasil ditunjukkan dengan IPK 3.90 dan berhak menyandang "Dengan Pujian" atau Cum Laude.
Kahiyang pun menyelesaikan studi tepat waktu, yaitu selama 23 bulan.
Pembelajar Seumur Hidup
Sebagai pembimbing, Arief Daryanto memiliki pesan tersendiri untuk Kahiyang.
“Untuk Kahiyang, hendaklah terus belajar, berpeganglah pada prinsip pendidikan sepanjang hayat (life long education)."
"Pendidikan sepanjang hayat menjadi semakin penting urgensinya pada saat ini karena manusia terus-menerus harus dapat menyesuaikan diri supaya dapat tetap bersaing dan memiliki daya resiliensi yang tinggi di tengah lingkungan masyarakat yang selalu berubah,” kata Arief Daryanto.
• Prabowo Sedikit Tersungging, Sandi Tersenyum dengar Pantun Ketua MPR di Pelantikan Jokowi-Maruf
• Akhir Oktober Digelar Operasi Zebra, Bagi yang Motornya Pakai Barang Ini Segera Ganti
Wisuda Tahap I Tahun Akademik 2019/2020 IPB ini diikuti 803 lulusan terdiri 693 lulusan Program Sarjana, 94 lulusan Program Magister, 14 lulusan Program Doktor, dan 2 lulusan Program Pendidikan Dokter Hewan.
Rektor IPB University, Arif Satria mengatakan pesan yang saya sampaikan pada wisuda kali ini adalah bagaimana menyiapkan generasi IPB baru yang adaptif dan menjadi trendsetter perubahan. (TribunMataram/ Irsan Yamananda) (Tribun-medan.com/Kartika Sari)
Sebagian artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Kenakan Kain Sadum Sipirok saat Pelantikan Bobby, Kahiyang Dinilai Representasikan Wanita Sumatera
BACA JUGA Tribunnewsmaker.com dengan judul Penampilan Kahiyang Ayu di Pelantikan Suami Dipuji, Disebut Pintar Memadupadankan, Ini Profilnya