"Semula kami ngumpul-ngumpul, nongkrong, niatnya belum ke semak-semak. Dia waria, makanya saya bisa manfaati dia. Niatnya masih pengen nongkrong," cetusnya.
Selanjutnya, korban mengajak Hidayat untuk pergi ke suatu tempat yang sepi di dekat Kuburan China Delitua.
"Setelah itu gak jadi jadi nongkongnya, terus dijalan dia bilang “Bang, ke tempat sepi yok bang”.
Saya jawab, “Mau ngapain”, dan dibilangnya, “Udah tenang ajalah”. Aku mikirnya tenang ajalah gak ada apa apa gitukan," ucapnya.
Sesampainya di makam, Hidayat malah dipaksa dan didorong oleh korban yang hendak melakukan perbuatan asusila.
Dorongan itu membuat Hidayat marah karena kepalanya terbentur dinding kuburan.
Murka mendapat perlakuan seperti itu, Hidayat pun langsung membunuh Eko Kurniawan.
"Itu saya yang tidak habis pikir, waktu duduk dia kan mendorong saya, “Ayok bang”, sampai saya terantuk.
Saya bangkit dan itu saya marah. Saya bangkit saya dorong dia, di situ saya pukul dia sampai tewas," katanya.
Usai membunuh korban, Hidayat menelantarkan jenazah
"Sangat nyesal kali lah," ucapnya.
Ibu Sakit Hati, Anak Kesayangan Dihabisi
Setelah dua hari tak kunjung kembali, keluarga pun berusaha mencari tahu keberadaan Eko Kurniawan.
Mereka mendatangi rumah setiap rumah kerabat anaknya.
Namun pencarian itu tak membuahkan hasil. Eko Kurniawan belum juga ditemukan.